Perang Rusia dan Ukraina

Dibombardir Rusia, Ratusan Ribu Yahudi di Ukraina Mengungsi, Hendak ke Israel Malah Tak Diterima

Ratusan ribu Yahudi di Ukraina mengungsi akibat perang dengan Rusia, tetapi hingga saat ini belum diterima pulang ke negara asalnya

Editor: Hendra
Instagram @vandasakinadamayanti
Foto Warga Ukraina yang ingin menyelamatkan diri pasca serangan Rusia. 

POSBELITUNG.CO --  Militer Rusia secara besar-besaran menyerang negara tetangganya yakni Ukraina.

Dari sejak perang diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis (24/2/2022) hingga kini peperangan masih terus berlanjut.

Ukraina yang kalah dalam persenjataan hanya bisa bertahan melawan serangan Rusia.

Sejumlah kota di Ukraina di bombardir oleh militer Rusia hingga hancur.

Baca juga: Belum Seminggu Perang, Ukraina Klaim Rusia Gagal, Sebut 4.300 Tentara Tewas Puluhan Tank Hancur

Sementara itu pembicaraan kesepakatan damai ataupun genjatan senjata antara kedua negara hingga saat ini belum terjadi

Serangan Rusia ke Ukraina pun memicu reaksi dunia Barat khususnya sekutu Ukraina dibawah NATO.

Sementara Amerika Serikat dan beberapa negara lain telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Bahkan Amerika Serikat pun menjatuhkan sanksi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Vladimir Putin tak mau ambil pusing dengan sanksi dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa tersebut.

Ia malah memerintahkan untuk memperkuat pasukan militernya.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Perang Rusia dan Ukraina, Kemarahan Vladimir Putin Hingga Soal Supremasi

Bahkan, Minggu (27/2/2022), Vladimir Putin sudah memerintahkan kepada pertahanannya untuk mensiagakan pasukan nuklirnya.

Sistem pertahanan udara canggih Rusia, Rudal S-400
Sistem pertahanan udara canggih Rusia, Rudal S-400 (InternationalInsider)

Tahun lalu, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia mulai meningkat pada bulan November, beberapa pejabat Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan gelombang imigrasi massal dari Ukraina.

Rencananya 200.000 orang Yahudi yang memenuhi syarat dapat berimigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.

Sejauh ini, gelombang tersebut belum terwujud dalam skala seperti yang direncanakan tersebut.

Namun kedutaan Israel bersama dengan kedutaan asing lainnya, dari Kyiv ke Lviv, bulan ini telah mendaftarkan permohonan dari sekitar 3.000 warga Ukraina yang belum menjadi warga negara Israel untuk berimigrasi ke sana.

Seakan sejarah terulang kembali, di seluruh Ukraina, orang-orang Yahudi  menjadi pengungsi lagi.

Saat pasukan Rusia memasuki Ukraina dan mengebom kota-kotanya, banyak warga Ukraina mengungsi ke negara lain.

Menurut The Guardian, penyeberangan melalui perbatasan di barat dan selatan menjadi jalur bagi 100.000 pengungsi internal.

Baca juga: Spetsnaz Pasukan Elit Rusia Paling Ditakuti Dunia, Banyak yang Tak Sanggup Latihannya Mengerikan

Beberapa orang Yahudi yang tinggal di Ukraina - yang berjumlah setidaknya kurang lebih 43.000 - adalah bagian dari usaha migrasi tersebut.

Melansir Times of Israel, Minggu (27/2/)2022, lebih dari 100 orang telah tewas dalam pembomn yang meledak di dekat makam Rabi Nachman dari Bratslav, seorang tokoh abad ke-18 dan pendiri gerakan Breslov Hasidic.

Setiap tahun di sekitar Rosh Hashanah, sekitar 30.000 orang Yahudi berkumpul di kuburan.

Selama bertahun-tahun, ratusan pengikut Breslov, sebagian besar dari Israel, menetap di Uman, yang saat ini memiliki populasi Yahudi sekitar 200 sepanjang tahun.

Dalam konsep budaya Yahudi, ada istilah Aliyah yang berarti imigrasi Yahudi ke Tanah Israel. Tindakan kebalikannya, emigrasi Yahudi meninggalkan Israel, disebut Yerida.

Konsep ini dizatur dalam hukum yang mengizinkan setiap orang Yahudi hak hukum untuk mendapatkan bantuan berimigrasi dan menetap di Israel, serta kewarganegaraan Israel secara otomatis.

Sejarah mencatat, 6 juta orang Yahudi tewas dibantai di seluruh penjuru Eropa selazmza Perang Dunia II.

Kekejaman Nazi Jerman pimpinan Hitler ini tak ayal membuat semakin banyak warga Yahudi ingin meninggalkan Eropa menuju ke berbagai tempat. (*)

Ikuti informasi terbaru tentang Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved