Perang Rusia dan Ukraina
Vladimir Putin Marah Singapura Berkhianat, Kini jadi Musuh Rusia Gegara Ikut Amerika Jatuhkan Sangsi
Rusia masukkan Singapura jadi daftar musuhnya, persahabatannya retak gara-gara ikuti Amerika yang ikut berikan sangsi ekonomi
Bank-bank ini juga terkena sanksi oleh pemerintah lain, termasuk penghapusan mereka dari jaringan pembayaran global SWIFT.
Baca juga: PBB Bela Amerika, Bantah Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina, Rusia Dituduh Bikin Propaganda
Singapura telah meminta lembaga keuangannya untuk membekukan aset dan dana dari keempat bank ini.
Lembaga keuangan di "Negeri Merlion” pun dilarang menyediakan layanan terkait penggalangan dana untuk Pemerintah Rusia, bank sentral Rusia, atau entitas yang dikendalikan oleh mereka.
Pemerintah Singapura dan bank sentral akan menghentikan investasi pada sekuritas yang baru diterbitkan oleh entitas tersebut.
Singapura juga melarang lembaga keuangan memfasilitasi transaksi apa pun yang melibatkan mata uang kripto, yang dapat memungkinkan entitas Rusia "menghindari" sanksi.
Tidak ketinggalan, negara pimpinan Lee Hsien Loong itu turut melarang ekspor barang-barang militer, elektronik, komputer, dan peralatan telekomunikasi ke Rusia.
Baca juga: Vladimir Putin Bikin Amerika CS Makin Pusing, 200 Barang Rusia Dilarang Ekspor, 48 Negara Kena Imbas
Singapura menegaskan, tindakan invasi Rusia ke Ukraina bertentangan dengan piagam PBB dan melanggar hukum internasional.
Negara seperti Ukraina memiliki hak untuk melawan invasi yang melanggar kedaulatan dan kemerdekaan.
Rusia sendiri telah memasukkan Singapura ke daftar resmi negara-negara tidak bersahabat bersama 21 negara lainnya mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, hingga Taiwan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Marah kepada Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina",