Berita Belitung
Waspadai Bahaya Hepatitis B, Bisa Sebabkan Kematian, Ini Penjelasan dr Indrawati
Penyakit hepatitis B atau dikenal sebagai sakit kuning bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Penyakit hepatitis B atau dikenal sebagai sakit kuning bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menular melaluinya darah yang disebabkan oleh berbagai aktivitas seperti pemakaian jarum suntik, hubungan seksual, dan tato.
Hepatitis B juga rentan terjadi pada tenaga kesehatan.
Lebih jauh mengenai hepatitis B, Pos Belitung melalui program Konter atau Konsultasi Dokter berbincang langsung dengan dokter umum RSUD Marsidi Judono, dr. Indrawati, Kamis (24/3/2022). Berikut kutipan wawancaranya:
T: Apa yang membuat seseorang bisa terkena Hepatitis B? Apalah karena virus atau penyebab lain?
J: Hepatitis B disebabkan oleh virus, tetapi sumber penularannya melalui darah. Artinya tidak ada penularan melalui penggunaan alat makan bersama, misalnya. Pengobatan masyarakat tahunya sakit kuning, pengobatan dengan anti virus yang bisa didapatkan di rumah sakit. Dapat berobat ke dokter spesialis penyakit dalam akan diberikan obat anti virus.
T: Adakah kategori ringan, sedang atau berat pada penderita hepatitis B?
J: Kalau seseorang terkena hepatitis B, ada dua kemungkinan, bisa saja sudah pengidap, sudah terkena hepatitis B seumur hidup yang disebut carier. Satu lagi, hepatitis B tapi mengalami perburukan atau disebut fulminan, ini yang ditakuti. Efeknya perut pasien membesar dan membengkak atau disebut sirosis hepatitis, kuning sekali, itu yang sering menyebabkan bahaya kematian dan komplikasi hati mengecil.
Hati ini fungsinya membuang racun. Kalau tidak berfungsi, racunnya itu masuk ke otak karena tidak bisa dinetralisir oleh hati. Pasiennya menjadi tidak sadar.
Kalau ringan, pasiennya biasa saja, hanya ketika kambuh saja pasien lebih gampang capek, kemudian risiko menularkan masih.
Ada HBEAG untuk mendeteksi apakah pasien berpotensi menularkan atau tidak, itu diperiksa, tapi tergantung fasilitas kesehatan masing-masing.
T: Adakah orang yang tidak sadar dirinya terkena hepatitis B?
J: Ada. Kalau di rumah sakit ada screening sebelum pasien melakukan tindakan bedah seperti operasi sesar, kami selalu cek untuk meminimalisir risiko pada tenaga kesehatan, jadi proteksi ganda. Kalau ibu hamil dengan hepatitis B positif, anaknya langsung disuntik vaksin antibodi agar jangan sampai kena.
T: Ketika pasien tahu terkena Hepatitis B, tindakan apa yang biasanya dilakukan?
J: Edukasi kepada pasien, memberitahu jika terkena hepatitis B agar berhati-hati dalam penggunaan sikat gigi karena ada risiko penularan terhadap anak-anaknya.
T: Bagaimana proses hepatitis B ini sampai berisiko menyebabkan kematian?
J: Biasanya pasien datang saat terkena hepatitis B. Mungkin ada faktor lain yang memperberat kasusnya seperti capek sehingga meningkat fungsi hati. Ketika fungsi hati meningkat, kuning pada pasiennya tambah parah, mulai masuk pada fase sirosis hepatitis. Kalau masuk ke fase ini biasanya perutnya membengkak, kemudian mulai penurunan kesadaran, kencingnya kuning sekali, dan kelamaan kaki juga bengkak. Fasilitas kesehatan kita memang masih sulit untuk penanganannya sehingga harus dirujuk ke Jakarta.
Penyebab hepatitis B ini bisa juga karena keturunan, karena ketidaktahuan orang tua sudah terkena hepatitis. Baru bisa sampai lima tahun efek hepatitis B ini terlihat setelah terkena virusnya.
T: Apakah penanganan hepatitis B ini bisa dengan prosedur operasi?
J: Hanya bisa untuk mengeluarkan cairan, kalau untuk menyembuhkan penyakitnya tidak karena virusnya menetap di darah.
Selengkapnya mengenai hepatitis B bisa disaksikan pada program Konter melalui akun fanspage Facebook dan Youtube Pos Belitung.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)