Berita Belitung

Memasuki Ramadhan Harga Lada di Belitung Naik Rp2000 Per Kilogram

Memasuki bulan ramadhan 1443 hijriah, harga jual lada putih di Kabupaten Belitung terus membaik.

Penulis: Dede Suhendar |
Dok/Posbelitung.co
Seorang petani di Desa Bulu Tumbang, Kecamatan Tanjungpadan sedang menjemur lada, setelah proses perendaman lada kemudian dijemur. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Memasuki bulan ramadhan 1443 hijriah, harga jual lada putih di Kabupaten Belitung terus membaik.

Saat ini harga berkisar antara Rp84,000 hingga Rp85.000 per kilogram dengan kenaikan sekitar Rp2.000 jika dibandingkan di awal April sekitar Rp83,000 per kilogram.

Harga tersebut diprediksi akan terus naik mengingat stok petani berkurang pengaruh cuaca yang tidak menentu.

"Kita lihat di minggu ketiga nanti, kalau pun harga naik, nanti naik di situ walaupun tidak lama. Karena sewaktu stok kurang untuk pengiriman, otomatis harga naik untuk memenuhi itu," kata Kabid Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Hamzah pada Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Polres Bangka Selatan Tangani 10 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Pelaku Ada yang dari Oknum ASN

Baca juga: Sejak Tahun 2018 Hingga 2021 Sebanyak 1.056 Unit Rumah Tak Layah Huni Dibedah Pemkot Pangkalpinang

Berdasarkan hasil evaluasi dua tahun sebelumnya, harga jual lada menunjukan trend positif karena tidak pernah menyentuh Rp60 ribu ke bawah.

Perbandingannya dengan perhitungan kembali modal sekitar Rp65-70 ribu perkilo.

Namun di sisi lain, Hamzah tak memungkiri banyak petani lada yang beralih menjadi penambah timah dengan jaminan harga yang lebih menjanjikan.

Meskipun demikian, angka panen lada di wilayah Belitung masih terbilang bagus dibandingkan wilayah lain yang mencapai 3.000 sampai 4.000 ton pertahun.

"Artinya Belitung masih menghasilkan lada, kalau daerah lain itu parah karena benar-benar ditinggalkan petani," jelasnya.

Menurutnya hingga saat ini Kecamatan Membalong masih menjadi sentra utama penghasil lada di Belitung.

Disamping itu, Kecamatan Selat Nasik yang notabanenya tidak mengandung timah.

Lalu, Kecamatan Badau sebagai wilayah penyanggah penghasil lada.

"Kelebihan kita khususnya Membalong, tradisi masyarakatnya bertanam lada. Makanya lada tetap  bertahan di sana," kata Hamzah

Melihat trend tersebut, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan kembali membagikan bantuan bibit lada untuk rehab lahan.

Total bantuan 100 hektar tapi 25 hektar diperuntukan bagi kelompok tani di Kecamatan Selat Nasik dan sisanya di kecamatan lain seperti Membalong, Sijuk dan Badau.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved