Perang Rusia dan Ukraina
Media Inggris Ungkap Tragedi Bucha, Temuan Amunisi dan Anak Panah, Analis AS Sebut Bukan Ulah Rusia
Ukraina disinyalir telah membunuh rakyatnya sendiri di Bucha menggunakan senjata mematikan dan dilarang digunakan yakni amunisi dan anak panah
POSBELITUNG.CO -- Insiden banyaknya warga sipil yang tewas di Bucha, salah satu kota di Ukraina menjadi sorotan dunia.
Banyak warga sipil yang tewas bergelimpangan di jalan diduga akibat pembunuhan.
Peristiwa kemanusiaan ini pun kemudian diselidiki oleh sejumlah jurnalis perang.
Hasil penyelidikan forensik peristiwa mematikan di Bucha pun kemudian dipublikasikan oleh media terbesar asal Inggris yakni The Guardian.
Yang sangat mengejutkan ternyata penyebab kematian mengerikan warga sipil Bucha hampir tak terkait dengan pihak Rusia.
Baca juga: Kebohongan Zelensky dan Barat Diungkap Jurnalis Kanada, Kuburan Massal Mariupol Cuma Propaganda
Rupanya peristiwa kemanusiaan ini disinyalir ulah Ukraina yang membunuh warganya sendiri di Bucha.
Diketahui Ukraina melalui Presiden Volodymyr Zelensky melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan Rusia di dunia international.
Dari kebohongan soal kuburan massal di Mariupol dan kini peristiwa mematikan di Bucha, Ukraina.
Agar masyarakat dunia membenci Rusia, Zelensky dan sekutunya pihak barat gencar menuduh kekejaman Rusia.
Peristiwa mematikan warga sipil di Bucha pun dituduhkan kepada Rusia yang melakukan pembantaian massal atau genosida.
Tuduhan datang setelah pasukan Rusia meninggalkan Bucha, pascanegosiasi di Istanbul, Turki.

Teks dan foto serta video yang ditampilkan Kiev serta media barat, menyodorkan “horor” di Bucha, kota kecil tak jauh dari Kiev.
Menurut The Guardian, dokter forensik menemukan benda yang disebut fléchettes, sejenis anak panah kecil terbuat dari logam tajam.
Benda kecil itu dimasukkan ke peluru artileri. Senjata pembuuh ini jarang digunakan dalam perang modern.