Kabar Selebritis
Sehabis Masuk Pesantren, Nagita Slavina Pengen Rafathar Sekolah di Luar Negeri
“Aku baru baca artikel, pergaulan anak-anak sekarang tuh serem lho. Apalagi nanti anak-anak udah gede ya,” tutur Nagita.
POSBELITUNG.CO - Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ingin merencanakan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya.
Belakangan ini rencana pendidikan untuk Rafathar menjadi sorotan publik.
Sebagai seorang ibu, Nagita Slavina cukup khawatir dengan pergaulan anak zaman sekarang yang dianggap semakin menjadi-jadi.
“Aku baru baca artikel, pergaulan anak-anak sekarang tuh serem lho. Apalagi nanti anak-anak udah gede ya,” tutur Nagita.
Keduanya tentu tak ingin bila anak mereka sampai terjerumus kepada hal-hal yang membahayakan.
Nagita Slavina mengungkapkan bahwa ia ingin anaknya bersekolah di luar negeri seperti dirinya dulu, yang sempat mengenyam pendidikan di Australia.
“Aku maunya Rafathar sekolah di Swis atau di mana gitu.
Pas SMA nanti (Rafathar) ke sekolah pangeran-pangeran tahu enggak,” ucap Nagita kepada Raffi, seperti dikutip dari kanal YouTube RANS Entertainment, Kamis (19/5/2022).
Namun sebelum itu, Nagita juga menginginkan anak pertamanya tersebut untuk mencoba bersekolah di pesantren terlebih dahulu baru kemudian ke luar negeri.
“Jadi aku maunya tuh nanti dia sekolah SMP masuk pesantren dulu satu semester atau satu tahun. Abis itu pas SMA masuk asrama laki gitu,” tambahnya.
Mendengar hal tersebut, Raffi Ahmad lantas menyetujui apapun yang direncanakan oleh Nagita Slavina.
“Ya boleh, aku mah bebas aja. Aku mah menyerahkan sama kamu. Kalau aku mah melatih dia secara mental.
Kamu melatih dia secara akademis, kalau aku pendidikan kehidupan. Kita bagi-bagi tugas gitu aja,” ujar Raffi Ahmad.
Raffi dan Nagita Sempat Berdiskusi dengan Habib Ja'far terkait Pola Asuk Anak
Pasangan selebritis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina diketahui pernah berdiskusi dengan Habib Ja'far tentang pentingnya pendidikan agama untuk anak.
"Salah satu untuk menjamin keshalehan dan keshalehahan anak kita itu adalah dengan memberikan pendidikannya kepada guru yang tepat atau lembaga yang benar.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh keluarga Imran kepada Nabi Zakaria," jelas Habib Ja'far.
Tak lupa pula diingatkan bahwa jangan sampai sang anak melupakan soal etika atau akhlak.
"Dan juga yang paling penting untuk diajarkan itu adalah akhlak si anak ini. Karena walaupun anak pinter agama kalau akhlaknya jebol, enggak sopan, enggak santun, enggak menghargai orang lain maka ilmunya menjadi bukan hanya tidak berguna tapi menjadi bumerang bagi diri dia ya karena dia sudah tahu tapi tidak mengamalkan apa yang dia tahu," sambungnya.
(Posbelitung.co/Rizka)
