Berita Pangkalpinang
Pemkot Pangkalpinang Berkomitmen Menjamin Kebebasan Umat Beragama dalam Menjalankan Ibadah
Molen sapaan akrab Maulan Aklil, mengatakan, menjadi wali kota, dirinya harus bisa menjamin agar tidak terjadi konflik SARA di Pangkalpinang.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Menjamin kebebasan umat beragama dalam menjalankan ibadah, terus menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang.
Termasuk juga dalam menjaga masyarakat dari konflik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Hal itu dibuktikan oleh Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, yang sejak beberapa bulan terakhir mengunjungi rumah ibadah yang ada di Kota Pangkalpinang
Kali ini, Maulan Aklil mengunjungi Gereja Persekutuan Kristen atau Gepekris Pangkalbalam, Jumat (20/5/2022) petang.
Baginya, menjadi seorang kepala daerah harus bisa menjamin kebersamaan, kenyamanan, kedamaian seluruh umat beragama yang ada di Kota Pangkalpinang.
"Hari ini kita diundang oleh para pendeta dan romo untuk perkumpulan, rapat membahas permasalahan-permasalahan dan diskusi kawan-kawan terkait Pangkalpinang," kata dia kepada Bangkapos.com usai kegiatan.
Molen sapaan akrab Maulan Aklil, mengatakan, menjadi wali kota, dirinya harus bisa menjamin agar tidak terjadi konflik SARA di Kota Pangkalpinang.
Kerukunan umat beragama di Kota Pangkalpinang selama ini sudah terbina dengan sangat baik, dan semua dilandasi oleh toleransi, saling menghargai dan pengertian sesama umat beragama menjadi aset penting bagi suatu daerah.
Sehingga apa yang menjadi isu terkini perihal kerukunan umat beragama, dapat disinergikan sehingga bisa diselaraskan dengan pemerintah agar dapat diwujudkan.
"Apa-apa yang menjadi isu terkini dan apa saja yang bisa disinergikan dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang," terang Molen.
Kerukunan umat beragama menjadi modal besar bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintah dan melakukan pembangunan.
Oleh karena itu, dia memastikan jangan sampai ada yang berani merusak tatanan kerukunan umat beragama di Pangkalpinang.
Maka dari itu dia berharap, ke depan, kerukunan umat beragama di Pangkalpinang semakin erat. Dengan keberagaman pemerintah bisa bersama-sama membangun dengan perbedaan yang ada.
"Ke depannya lebih baik, sehingga tercipta kebersamaan umat beragama dengan seperti ini kami bisa bersama-sama membangun Pangkalpinang dengan segala permasalahan yang ada," ucapnya.
Terpisah, Ketua Badan Kerja sama Gereja-gereja Kota Pangkalpinang, Pendeta Frank Sinatra, mengatakan, kegiatan itu untuk menjaga silaturahmi antara gereja dengan pemerintah.
"Kami menyadari, kami ini merupakan salah satu elemen masyarakat, kira-kira yang bisa kami bantu ke pemerintah paling tidak dalam doa," ucap Frank.
Frank mengemukakan, dengan adanya perkumpulan para pendeta setiap gereja yang ada nantinya mereka bisa mendukung sinergisitas yang selama ini telah dilakukan dengan pemerintah. Karena bagaimanapun juga, kalau Kota Pangkalpinang sejahtera, masyarakat juga nyaman.
Gereja sendiri, lanjut dia, bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi bagaimana bisa dijadikan tempat untuk bertukar pikir tentang apa yang perlu dikerjakan. Apalagi pada tahu 2030 ,Indonesia akan surplus anak muda dan 2045 menjadi Indonesia Emas tepat 100 tahun Negara Indonesia.
"Jadi pemuda harus ambil bagian di dalam gereja. Intinya kami mau bersama-sama bukan secara personal saja ya artinya dari kita sendiri melalui pergumulan," bebernya.
Dirinya juga turut mengapresiasi Wali Kota Pangkalpinang yang benar-benar memperhatikan kerukunan umat beragama di wilayahnya. Dari hal sederhana, seorang kepala daerah dapat dinilai berkesan bagi masyarakatnya.
"(Respons cepat) beliau memang di mata kami itu, memang dari hal-hal yang sederhana pun beliau pun bisa. Artinya cukup mai mendengar masyarakatnya," kata Frank. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)