Bagaimana Kondisi Manusia saat Dibangkitkan dari Kematian? Ini Jawaban Buya Yahya
Setiap manusia akan kembali membawa amal kebaikan masing-masing. Orang beriman akan dibangkitkan dalam keadaan nyaman, begitu pula sebaliknya.
POSBELITUNG.CO -- Seluruh umat Muslim tak dapat mengingkari akan adanya hari kebangkitan.
Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat terjadi, semua manusia akan mati dan mengalami proses kehidupan kembali di alam akhirat.
Namun, pernahkah terbesit dalam benak Anda, bagaimana kondisi manusia saat setelah dibangkitkan dari kematian?
Hal inilah yang ditanyakan oleh salah satu jamaah, dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, pada Selasa (31/05/2022) lalu.
"Di akhirat nanti semua manusia akan dibangkitkan, lalu adakah keterangan tentang kondisi manusia saat dilahirkan (dibangkitkan) kembali?"
Manusia dibangkitkan dari alam kubur dalam berbagai kondisi, tergantung dengan amal perbuatannya selama di dunia.
Ada yang dalam keadaan takut, nyaman, dan ada yang bangkit dengan mencari Rasulullah saw.
"Manusia dibangkitkan kembali sesuai dengan amalnya, ada yang bangkit dengan keadaan ketakutan sekali, ada bangkit yang mencari Rasulullah saw." jawab Buya Yahya.
"Sehingga sampai dikatakan, Nabi tu orang pertama kali dibangkitkan. Hikmathnya apa? Agar para perindu Nabi disaat bangkit tu langsung kelihatan Beliau," sambung Buya Yahya menambahkan.
Namun yang perlu diketahui, semua orang akan bangkit dalam keadaan 'telanjang', yakni tak membawa apa-apa selain amalnya masing-masing.
"Macem-macem keadaannya. Kalo ahli maksiat dibangkitkan ya dengan ketakutan dia. Orang baik akan dibangkitkan dalam keadaan dia merasa nyaman," kata Buya Yahya.
"Cuman yang jelas tidak pakai baju semuanya, dalam keadaan dia seperti dilahirkan oleh ibundanya, nggak punya apa-apa, yang diandalkan hanya amal, itu saja," tegas Buya Yahya.
Memang kondisi tersebut sangat menakutkan.
Hanya amal yang menjadi penolong masing-masing manusia di akhirat nanti.
Manusia hanya perlu berharap untuk dikumpulkan bersama orang-orang soleh yang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.
Seseorang yang kembali kepada Allah dengan amal yang buruk, tentu kondisinya saat di akhirat nanti sangat memprihatinkan.
Dari kubur pun ia telah mendapatkan siksaan yang pedih.
Puluhan ribu tahun manusia menunggu di Padang Mahsyar untuk menunggu apakah surga atau neraka tempat mereka berlabuh.
Lantas, bagaimana bagi seseorang yang sudah tersiksa di alam kubur? Apakah akan terus disiksa?
Ada hal yang perlu diyakini oleh seluruh umat Muslim, yakni Allah adalah Maha Kasih.
Jika memang seseorang telah habis dosanya karena disiksa di alam kubur, maka ia tidak akan susah lagi kedepannya.
Oleh karenanya, orang yang tidak beriman, maka dosanya tidak akan habis, ia akan terus mendapatkan siksaan.
"Kalau memang dosanya sudah habis dengan siksa itu, tidak akan lagi susah saat itu," jelas Buya Yahya.
"Makanya yang tidak beriman dan sebagainya, ya nggak akan habis-habis, yang munafikin tidak akan habis-habis,
bisa jadi saat di alam barzah sudah berakhir kisah siksanya. Karena Allah pantang menyiksa dua kali," ucap Buya Yahya.
"Orang yang sudah disiksa oleh Allah di dunia, nggak akan disiksa di akhirat lagi kok.
Misalnya orang melanggar di dunia, mohon maaf seorang wanita melakukan zina, lalu dirajam mati di dunia. Nggak dihukum lagi karena zina kok di akhirat. Allah nggak akan menghukum dua kali," ujar Buya Yahya.
Meskipun Allah sangat Maha Kasih, bukan berarti manusia lantas dapat berbuat seenaknya dan mengganggap enteng siksaan Allah SWT.
"Tapi jangan mau dihukum dong, nggak enak lah. Kenapa milih disiksa? Kita pinginnya di alam barzah benerang, lapang kubur kita, enak merasakan nikmat surga,
karena di Padang Mahsyar kita pun bersama rombongan orang-orang yang dicintai oleh Allah, bersama rombongan Baginda Nabi di bawah bendera Rasulillah," ujar Buya Yahya.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)