Perang Rusia dan Ukraina
Jokowi Bertemu Vladimir Putin, Dunia Harus Damai, Bersedia Jembatani Perdamaian Rusia dan Ukraina,
Miliaran nyawa manusia bergantung ke rusia, demi kemanusiaan, Jokowi menginginkan agar Rusia dan Ukraina bisa berdamai
POSBELITUNG.CO, JAKARTA, - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh pemimpin di dunia untuk menghidupkan kembali semangat perdamaian di dunia.
Ajakan ini disampaikan Jokowi usai bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Jokowi juga mengingikan agar masyarakat dunia bisa hidup damai dan berdampingan.
Karenanya kepada pemimpin dunia bekerja sama untuk menghidupkan kembali semangat multilateralisme, damai dan bekerja sama.
"Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai. Terima kasih Presiden Putin, terima kasih," tambahnya.
Baca juga: Sinyal Perang Rusia dan Ukraina Damai, Iriana Jokowi Nekat Tembus Medan Perang dan Peluk Korban
Masyarakat dunia berharap kepada Jokowi agar bisa mendamaikan antara Rusia dan Ukraina.
Pertemuan dengan Vladimir Putin, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia hanya menginginkan adanya perdamaian dunia.
Indonesia tak memiliki kepentingan apapun dalam konflik perang Rusia dan Ukraina.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam keterangan pers bersama Presiden Vladimir Putin usai pertemuan keduanya di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).
"Saya sampaikan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," tegas Jokowi sebagaimana dilansir dari tayangan siaran langsung KompasTV, Kamis malam.
Jokowi Sampaikan 5 Poin
Presiden Jokowi menyampaikan lima poin saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Poin pertama adalah soal kemanusiaan.
Sesuai amanat konstitusi Indonesia, kemanusiaan merupakan salah satu tujuan dari Indonesia dan menjadi prioritas utama.
"Kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," tutur Jokowi.
Baca juga: Masyarakat Dunia Sambut Baik Rencana Jokowi Bertemu Putin, Diharap jadi Juru Damai Rusia dan Ukraina
"Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan ke Moskwa," lanjutnya.
Poin kedua adalah tentang penyelesaian damai atas konflik yang berujung perang antara Ukraina dan Rusia.
Jokowi menekankan, ruang dialog juga harus terus dikedepankan.
"Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin. Dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," tegas Jokowi.
"Yang ketiga, saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan. Merupakan kepentingan masyarakat dunia," lanjutnya.
Oleh karenanya, saat ini ada ratusan orang terdampak denfan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk. Kondisi ini terutama terjadi di negara-negara berkembang.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan demi kemanusiaan," ungkap Jokowi.
"Saya juga mendukung upaya PBB utuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia," jelasnya.
Kemudian, khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, Jokowi mengungkapkan bahwa Presiden Putin telah memberikan jaminannya.
Kelima, Jokowi dan Putin berdiskusi panjang mengenai kerja sama antara Rusia dan Indonesia.
"Baik di bidang investasi, perdagangan maupun turisme yang akan kita tindaklanjuti dengan membentuk tim agar bisa membahasnya secara detail," kata Jokowi.
(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Hadapan Putin, Jokowi: RI Tak Ada Kepentingan Apa Pun, Kecuali Ingin Perang Selesai",