TKI

TKI Taiwan Ini Tiap Malam Layani Majikannya, Kesakitan Tak Kuat Nyuci Piring, Takut Tak Mau Disuntik

TKI perempuan bernama Lisa Widjaksono membagikan kisahnya menjadi PRT. Selain itu ia juga ditugaskan memijat majikan setiap malam sampai alami keseleo

Editor: Hendra
YouTube Lisa Widjaksono
Gegara Mijit Majikan Setiap Malam, TKI Taiwan Alami Kondisi Begini, Minta Majikan yang Bayar 

POSBELITUNG.CO -- Seorang perempuan bernama Lisa Widjaksono adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) perempuan atau TKW.

Ia bekerja di Taiwan menjadi seorang Pembantu Rumah Tangga (PRT).

Tidak hanya bekerja menjadi PRT, TKI perempuan bernama Lisa ini juga memiliki tugas lainnya, yakni memijat sang majikan.

Tugasnya tersebut rutin ia lakukan setiap malam.

Akibat hal tersebut, TKI perempuan ini harus mengalami kondisi pergelangan tangan yang terkilir.

Melalui kanal YouTube pribadinya, Lisa Widjaksono membagikan sepenggal kisah hidupnya bekerja menjadi seorang TKI di Taiwan.

"Di video kali ini, aku mau bercerita sedikit tentang pengalaman aku," ujar Lisa memulai.

Ia lantas mengambil satu kantong plastik kresek berwarna putih yang ada di sebelahnya.

"Aku barusan minum obat, ini dia," kata Lisa memperlihatkan.

"Ceritanya aku kan mijit ya, trus tangan aku ini keseleo," ungkap Lisa.

"Kemarin itu majikan aku nganter aku ke rumah sakit, tapi sebelum ke rumah sakit majikan aku itu sudah telfon dokternya, katanya suruh disuntik saja," ujar Lisa.

Majikan TKI perempuan itu meminta dokter untuk menyuntik Lisa agar kondisi TKI perempuan ini lebih cepat pulih, ketimbang meminum obat.

"Maunya majikan aku ini langsung disuntik saja, jadi nggak usah pakai terapi, nggak usah pakai minum obat, jadi langsung disuntik, itu kemauan majikan aku," ujar Lisa.

Hanya saja Lisa mengungkapkan bahwa tindakan tersebut tidak ia inginkan, lantaran dinilai lebih berbahaya.

"Tapi aku itu nggak mau sebenernya kalau disuntik, aku itu berdoa supaya nggak disuntik," kata Lisa bercerita.

"Dan ternyata dokternya itu juga nggak sembarangan kalau di Taiwan, jadi ini dirontgen dulu, dilihat dulu seberapa parah sakitnya ini," tutur Lisa.

Beruntung dokter yang menangani Lisa tidak mudah begitu saja mengikuti permintaan majikan TKI perempuan tersebut.

Dokter di sana melakukan penanganan dan pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat lebih jelas, baru kemudian mengambil tindakan.

"Ternyata dokternya itu menyarankan untuk minum obat saja dulu, tapi nanti kalau rasa sakitnya ini masih tetap nggak ada berkurangnya diminumin obat baru disuntik," ungkap Lisa.

"Tapi ini alhamdulillah aku minumin obat sudah agak mendingan, dipijit gini nggak terlalu parah, rasanya sudah agak mendingan," tambah Lisa.

Hal ini tentu membuat TKI perempuan bernama Lisa merasa lega. 

"Aku sangat senang karena dokternya itu tidak menyuntik tangan ku, karena aku membayangkan sendiri kalau suntik ini sakitnya pasti luar biasa," jelas Lisa.

Selain itu, dampaknya juga tidak baik untuk kesehatan, karena dapat membuat tulang menjadi lebih gampang patah.

"Majikan aku ini juga sering suntik di bagian lutut, dokternya bilang itu bisa tulangnya semakin merapat, trus akhirnya kalau keseringan disuntik bisa menyebabkan kepatahan," kata Lisa.

"Tulangnya mudah patah, katanya begitu," lurus TKI perempuan tersebut.

TKI perempuan tersebut menganggap bahwa kondisi tangannya bisa seperti itu lantaran sering kali memijit sang majikan.

Oleh karenanya, ia meminta majikan untuk membayar biaya rumah sakit, padahal awalnya sang majikan enggan untuk membayar.

"Masalah sakit ini karena aku dalam kondisi bekerja, jadi majikan aku yang aku suruh bayar," kata Lisa sembari tertawa geli.

"Sebenernya majikan aku tadinya nggak mau bayar, namun karena aku nyindir dia," sambung Lisa.

Tindakan Lisa tersebut bukan tidak beralasan.

Dengan kondisi tangan yang keseleo, tentu menyulitkan ia untuk mengerjakan pekerjaan sehari-harinya sebagai PRT.

"Karena buat nyapu sakit, buat ngosek WC sakit, trus buat mijit sakit," tutur Lisa.

Diakui Lisa, kondisi tangannya yang tidak dalam kondisi baik-baik saja itu sudah ia rasakan sejak dua tahun silam.

Hanya saja ia mengabaikan hal tersebut.

Akibatnya, kondisi parah harus TKI perempuan ini alami sekarang.

"Sebenarnya tangan aku ini sakitnya sudah lama, sudah sekitar dua tahunan yang lalu keseleonya ini," ungkap Lisa.

"Tapi dulu itu aku nggak merasa sakit yang parah, tapi beberapa bulan kemudian biasanya ini kambuh, agak linu,"

"Trus berapa hari ini linunya itu semakin parah, sampai aku nyapu itu sakit, aku cuci piring sakit. Aku ngomong ke majikan aku kalau tangan aku bener-bener sakit," kata Lisa.

Beruntung ia mendapatkan majikan yang tidak abai akan kesehatannya, sehingga TKI perempuan ini kemudian diminta untuk memeriksanya ke rumah sakit.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved