TKI
Momen Haru Perpisahan Seorang TKI Taiwan dengan Majikan, Sedih Tak Bisa Bertemu Lagi
Menjaga lansia berjenis kelami laki-laki sudah dianggap bak menjaga keluarga sendiri. Tibalah waktu di mana TKI perempuan ini harus pergi.
POSBELITUNG.CO -- Bekerja menjadi seorang TKI perempuan atau TKW di Taiwan adalah pilihan Tina.
Selama bertahun-tahun, TKI perempuan ini mengabdi di rumah majikannya dengan job menjaga seorang lansia.
Susah dan senang sudah ia lewati.
Menjaga lansia berjenis kelami laki-laki sudah dianggap bak menjaga keluarga sendiri.
Tibalah waktu di mana TKI perempuan ini harus pergi meninggalkan Taiwan dan kembali ke Tanah Air.
"Malam ini adalah malam terakhir saya tidur di rumah majikan, saya berada di rumah majikan," kata Tina memulai.
"Besok jam 9 pagi saya sudah dijemput agensi untuk pulang," sambung Tina.
Aktif di kanal YouTube, TKI perempuan ini membagikan momen haru saat hendak berpamitan dengan lansia yang ia jaga.
Baca juga: Curhat TKI Taiwan, Majikan Suka Pegang-pegang, Ini Alasannya Bertahan
Baca juga: TKI Taiwan Ini Dicemburui Istri Majikan, Dituduh Mainkan Suaminya Gegara Sebuah Video
Baca juga: Curhat TKI di Arab Saudi, Mengaku Layani Nafsu Bejat Majikan karena Diancam
Lansia tersebut sudah mengetahui TKI perempuan ini akan pergi meninggalkan dirinya.
Oleh sebab itu, Tina sengaja mengabadikan momen saat perpisahan itu terjadi.
"Di video kali ini saya mau pamit sama si mbah," ujar Tina.
"Si mbah tau saya mau pulang, tapi si mbah belum tau kalau besok saya sudah tidak berada di sini," tambah Tina.
Melalui video yang ia unggah, Tina memperlihatkan ketika ia datang menghampiri mbah untuk berpamitan.
Lansia berjenis kelamin laki-laki itu mengatakan, jika kakinya sudah sembuh dan dapat berjalan, ia akan datang ke Indonesia untuk mencari TKI perempuan ini lagi.
Nampaknya lansia berjenis kelamin laki-laki itu belum siap ditinggal pergi oleh TKI perempuan ini.
"Kamu pulang ke Indonesia, kaki akong baik, saya cari kamu ke Indonesia," ucap lansia yang Tina jaga.
"Apakah akong tau, ini malam terakhir saya menemani kakek tidur, saya besok sudah harus pergi," ujar Tina dengan raut wajah yang sedih.
"Ya mau gimana lagi, kamu mau pulang akong bisa apa," respon akong.
"Kamu tidak mau lebih lama lagi di sini? Nambah lagi satu bulan, mau bagaimana lagi aku bisa apa," tambah akong.
TKI perempuan ini menjelaskan bahwa ini adalah waktunya ia harus pergi meninggalkan Taiwan.
Bukan tanpa alasan, TKI perempuan bernama Tina tersebut hamil besar, dan ia harus berhenti dari pekerjaannya dan mulai hidup sebagai ibu di Tanah Air.
"Sebab sudah waktunya saya pulang, saya sekarang hamil makin besar dan tidak nyaman," jelas Tina.
Padahal lansia berjenis kelamin laki-laki itu tidak mempermasalahkan kondisi Tina.
Namun mau bagaimana lagi, keputusan TKI perempuan ini sudah bulat, ia akan berhenti dari profesinya tersebut dan kembali ke Indonesia.
"Walau sudah waktunya, yang penting saya mau kamu di sini," kata akong.
TKI perempuan ini lantas meminta izin untuk memeluk akong sebagai tanda kasih sayangnya selama ini.
Pada kesempatan tersebut, tak lupa Tina mengingatkan lansia berjenis kelamin laki-laki itu untuk tidak mengulangi kebiasaannya menaruh uang sembarangan.
Seakan mengingat kembali masa-masa saat masih bekerja, Tina mengatakan ia tidak mau akong mencari-cari uang lagi ketika TKI perempuan ini sudah tidak ada di sana.
"Saya menasehati akong, uang taruh yang baik jangan sampai lupa," kata Tina.
"Nanti saya sudah pulang akong lupa naruh lagi," sambung Tina.
Selama tinggal di rumah majikan, fasilitas yang didapatkan TKI perempuan ini bisa dibilang cukup baik.
Ia memiliki kamar sendiri dengan ukuran kamar yang cukup luas.
Selain itu, anak-anak akong yang juga tinggal bersama di rumah itu memperlakukan Tina bak keluarga sendiri.
Tau akan ditinggal, akong ternyata tak bisa tidur semalaman.
Kebiasaannya yang kerap buang air kecil di kursi, kini ia membiasakan diri untuk buang air kecil langsung ke kamar mandi.
"Detik-detik saya mau keluar rumah, akong tidak tidur, biasanya pipis di kursi kali ini dia pipis di WC langsung," kata Tina.
Pagi pun tiba, inilah saat yang sangat mengharukan bagi TKI perempuan bernama Tina dan juga akong.
Sambil menunggu dijemput agensi, Tina masih memiliki waktu untuk mengurus akong sarapan.
Ia juga terlihat menemani akong makan pada saat itu.
"Semangat ya jaga diri baik-baik, nanti kakek sehat main ke Indonesia," kata Tina.
"Sudah tidak bisa melihat mu lagi," ungkap Akong.
Artikel Posbelitung.co lainnya di Google News
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20221026-tina-tki-taiwan-2.jpg)