Profil Tokoh
Haedar Nashir Kembali Jabat Ketua PP Muhammadiyah, Sosok Bersahaja, Berikut Biodatanya
Bagi warga Muhammadiyah, Haedar Nashir menjadi sosok panutan. Salah satu keteladanan dari Haedar Nashir adalah soal kesederhanaan.
POSBELITUNG.CO -- Haedar Nashir terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk kedua kalinya, periode 2022-2027, dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah.
Penetapan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah diumumkan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais.
"Menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Alhamdulillah," ungkapnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Sementara Abdul Mu'ti juga kembali terpilih menjadi Sekretaris Umum PP Muhammdiyah periode 2022-2027.
Sebelumnya diketahui, Sidang Muktamar Muhammadiyah ke-48 teragenda pemilihan 13 formatur PP Muhammadiyah.
Setelah dilakukan e-voting dari 39 nama terpilih 13 formatur PP Muhammadiyah.
Dari 13 nama tersebut, Haedar Nashir diketahui mendapat suara terbanyak yakni 2.203 suara, sedangkan di bawahnya Abdul Mu'ti dengan perolehan 2.159 suara.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 25 Februari 1958 ini juga sudah tidak asing lagi di pusaran kepengurusan Muhammadiyah.
Dirinya mulai bergabung dengan Muhammadiyah sejak tahun 1983 dan pernah dipercaya sebagai Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Lalu, pada tahun 1985-1990, Haedar menduduki posisi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Termasuk pada 2000 hingga 2005, Haedar Nashir pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dimana saat itu Ketua Umum diisi oleh Syafii Maarif.
Haedar Nashir juga seorang Dosen Program Doktor Politik Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dikutip dari muhammadiyah.or.id, ia juga seorang akademisi.
Ia saat ini mengajar sebagai Dosen Fisipol Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY).
Sosok sederhana
Bagi warga Muhammadiyah, Haedar Nashir menjadi sosok panutan.
Salah satu keteladanan dari Haedar Nashir adalah soal kesederhanaan.
Meski menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, Naedar Nashir tak jarang tampil seperti orang biasa.
Sebagai orang nomor satu di Muhammadiyah, tentu tidak sulit bagi Haedar Nashir untuk mendapat beragam fasilitas.
Namun, hal itu tidak dilakukan Haedar Nashir.
Dihimpun Tribunnews.com, Minggu (20/11/2022), berikut sejumlah kesederhaan Haedar Nashir yang terekam:
1. Bawa sendiri kardus oleh-oleh
Dikutip dari laman Pemprov Jateng, pada 2018 silam, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dr Anjar Nugroho mengungkap kesederhaan Haedar Nashir.
Saat bepergiaan, sebagaimana orang kebanyakan, Haedar Nashir juga membawa oleh-oleh.
Suatu ketika, Haedar Nashir diundang ke sebuah acara di Jawa Timur.
"Pernah suatu ketika belau diundang di Jawa Timur. Dia (Pak Haedar) dibawai oleh-oleh, dan dibawa sendiri oleh-oleh tersebut. Jadi dusnya itu dibawa sendiri,” cerita Dr. Anjar Nugroho mengawali penyampaian materi dalam acara Bedah Buku Kuliah Muhammadiyah di UMP, Sabtu (3/11/2018).
2. Tertidur saat tunggu kereta
Masih menurur Dr Anjar Nugroho, Haedar Nashir pernah kelelahan karena kesibukannya yang cukup padat.
Rasa lelah itu membuatnya tertidur di ruang tunggu kereta.
"Waktu di Cirebon, sedang menunggu kereta. Karena saking padatnya acara beliau, sehingga beliau sempat tertidur menunggu kereta. Ini sosok lain dari pak Haedar yang sangat luar biasa," kata Dr Anjar.
3. Berbaur di emperan masjid
Dikutip dari muhammadiyahgl.com, Haedar Nashir terfoto duduk di emperan masjid bersama jamaah lainnya saat shalat Jumat.
Haedar Nashir duduk di emperan masjid karena masjid sudah penuh sehingga ia tidak kebagian tempat duduk di dalam masjid.
Namun, hal itu tidak menjadi soal baginya.
Menurut penuturan salah seorang warga Muhammadiyah, momen itu terjadi saat Haedar Nashir dalam perjalanan dari Jogja ke Semarang dengan menggunakan mobil.
“Pak Dr Haedar Nashir kemarin dari Jogja ke Semarang naik mobil untuk menghadiri sidang terbuka doktor Ketum Dahnil Anzar (mantan Ketum Pemuda Muhammadiyah, -red),” kata Wazhirman, salah satu alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mengomentari peristiwa ini, Sabtu (25/8/2018).
“Di tengah perjalanan sebelum masuk Kota Magelang beliau ngajak mampir Sholat Jum’at dulu. Berhubung di dalam masjid sudah penuh jamaah, beliau duduk di teras, berbaur dengan jamaah lain,” ujarnya.
4. Naik kereta tanpa pengawalan
Kesederhaan Haedar Nashir juga terekam saat ia menggunakan transportasi umum yakni kereta api.
Masih dikutip dari muhammadiyahgl.com, sebuah foto yang dibagikan akun Twitter PP Muhammadiyah menunjukkan Haedar tengah duduk sendirian di salah satu sudut bangku Stasiun Kediri, Jawa Timur tanpa pengawalan.
Haedar Nashir bepergiaan dengan kereta dan membawa sendiri kardus oleh-oleh (muhammadiyahgl.com)
Di sampingnya, ada barang bawaan Haedar sampai oleh-oleh yang dikemas dalam kardus.
“Ketum @HaedarNs saat menunggu kereta menuju Yogyakarta di Stasiun Kediri, selepas menghadiri peresmian gedung SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dan Gedung Rawat Inap RS Ahmad Dahlan Muhammadiyah Kediri,” tulis akun Twitter PP Muhammadiyah.
“Usai meresmikan gedung SMA 1 Muhammadiyah Taman Sidoarjo. Pakaiannya sederhana, tak ada yang istimewa. Batiknya biasa saja. Bahkan ia tak canggung membawa tas ransel dan kardus oleh-oleh-duduk di tempat tunggu biasa tanpa meminta keistimewaan apa pun,” ujar Fahd Padepie, salah satu penulis muda mengomentari momen ini.
Berikut Profilnya Haedar Nashir:
Lahir: 25 Februari 1958, Bandung, Jawa Barat
Istri: Dr Hj Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si.
Anak: Nuha Aulia Rahman, Hilma Nadhifa Mujahidah
Riwayat pendidikan
- SD/MI Ciparay Bandung
- Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya
- SMA Negeri X Bandung
- S1 STPMD Yogyakarta
- S2 dan S3 FISIPOL UGM (Sosiologi).
Riwayat karier Haedar Nashir, dilansir Wikipedia:
- Pimpinan Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah
- Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (1983-1986)
- Ketua Departemen Kader PP Pemuda Muhammadiyah (1985-1990)
- Dosen Luar Biasa Fak Dakwah IAIN Su-Ka YK (1993-1998)
- Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah PP (1985-1990)
- Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2000-2005)
- Dosen Program Doktor Politik Islam pada Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2009-sekarang)
- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005-2010)
- Mengajar “Pemikiran Islam Kontemporer” pada Program Doktor Pascasarjana UIN-Suka Yogyakarta (2012)
- Penulis tetap “Refleksi” pada Harian Umum Republika (surat kabar)
- Pengalaman membimbing Disertasi pada Pascasarjana Sosiologi UGM dan Pascasarjana Psikologi UGM
- Ketua Umum Muhammadiyah (2015-2020) dan (2022-2027).
(Posbelitung.co/khamelia)