Helikopter Hilang Kontak
Korban Helikopter Jatuh di Beltim Briptu Lasminto, Pengantin Baru 7 Bulan Menikah
Briptu Moch Lasminto baru tujuh bulan menikah dengan sang istri Miranda, tepatnya pada Maret 2022 lalu.
Penulis: M Ismunadi CC | Editor: M Ismunadi
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Lelaki itu tak kuasa menahan tangis saat mendapat kabarnya anaknya sudah ditemukan.
Air matanya pun menetes karena harapannya tak tercapai.
Putra pertamanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Begitulah Samijan, orang tua Briptu Moch Lasminto, saat ditemui TribunBanten.com (Grup Posbelitung.co) di kediamannya, Perumahan Korem Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, Selasa (29/11/2022)
siang.
“Saya berharap sebelum anak saya ditemukan itu, dia masih hidup. Tapi Tuhan berkehendak lain,” ujarnya sambil meneteskan air mata.
Pantauan TribunBanten.com di rumah duka, tampak sudah terpasang tenda juga bendera kuning, serta jajaran
karangan bunga ucapan belasungkawa untuk almarhum Briptu Moch Lasminto.
Warga sekitar pun terlihat silih berganti berdatangan, untuk mengujungi rumah korban, seraya memberikan doa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Baca juga: Copilot Helikopter P-1103 Ditemukan di Laut Manggar, Leher Lasminto Masih Berkalung Pelampung
Briptu Moch Lasminto menjadi korban tragedi jatuhnya helikopter di perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung, Minggu (27/11/2022).
Jasad Kopilot Helikopter P-1103 milik Polri tipe NBO 105 itu ditemukan di laut Manggar, tak jauh dari Pos Pelabuhan ASDP Manggar, Belitung Timur, Selasa (29/11) pagi pukul 06.30 WIB.
Dengan temuan jenazah Briptu Lasminto kini sudah dua dari empat awak heli Polri yang ditemukan. Sebelumnya, jenazah teknisi heli Bripda Muhammad Khoirul Anam lebih dulu ditemukan, Senin (28/11).
Pengantin baru
Samijan mengaku tak menyangka anak pertamanya menjadi korban dari peristiwa tersebut.
“Nggak ada firasat apa-apa. Saya baru dapat kabar dari TV saat kejadian, Minggu (27/11) sore. Kemudian ada telepon dari kantor bahwa anak saya ikut dalam dalam helikopter tersebut. Saya syok pas tahu kabar itu,” ujar Samijan.
Ia menambahkan, anaknya Briptu Moch Lasminto baru tujuh bulan menikah dengan sang istri Miranda,
tepatnya pada Maret 2022 lalu.
Lasminto yang asal Banten bertemu Miranda saat menempuh sekolah pilot di Banyuwangi.
Samijan menyebutkan jasad anaknya kemungkinan akan tiba pada Rabu (30/11) sekira pukul 14.00 WIB dan rencananya langsung dimakamkan di hari yang sama di sebuah pemakaman yang letaknya tak jauh dari Komplek Korem.
Mertua Trauma
Sementara Busairi, mertua Briptu Moch Lasminto yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (29/11) usai mendapat kabar jenazah korban ditemukan, langsung berangkat menuju ke rumah duka di Serang, Banten.
Namun lantaran masih trauma dengan kejadian yang dialami menantunya, Busairi dan istrinya memilih berangkat dari Banyuwangi dengan menggunakan bus.
“Saya sejak dengar kabar itu (helikopter jatuh) tidak berani (naik pesawat). Trauma saya. Makanya saya naik bus saja,” kata Busairi kepada kompas.com, Selasa (29/11).
Busairi berangkat pagi-pagi, sebelum jenazah menantunya ditemukan.
Keberangkatan mereka ingin memastikan nasib Briptu Lasminto sekaligus untuk menguatkan anak mereka.
“Saya berangkat ke Serang, Banten untuk mendampingi anak saya Miranda,” ungkap dia.
Di mata Busairi, Lasminto adalah sosok menantu yang berbakti.
“Lasminto sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri. Keduanya anak saya, tidak ada yang saya bedakan antara Mira dan Lasminto. Dia (Lasminto) anak berbakti,” ungkap Busairi.
Baca juga: Dua Jenazah Kru Helikopter yang Jatuh di Belitung Timur Dipulangkan, Kapolda Babel Pimpin Upacara
Diketahui Tim SAR gabungan kembali menemukan satu lagi jenazah dari kru helikopter milik Polri tipe NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 yang dilaporkan jatuh di perairan Manggar, Bangka.
Wearpack warna biru atau seragam Polairud Polri masih melekat utuh di jasad Briptu Moch Lasminto.
Sedangkan pelampung warna kuning juga masih menempel di leher lehernya.
Tim SAR Gabungan menemukan jasad Briptu Lasminto sekitar pukul 09.45 WIB di perairan Manggar.
Penyisiran dilakukan kapal Polri SRU 4 KP 1203. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengapung di laut.
Jenazah saat itu masih mengenakan wearpack biru atau seragam Polairud Polri. Pada lehernya masih berkalung pelampung warna kuning. Kaki kanan juga masih mengenakan sepatu hitam. Sedangkan kaki kiri tanpa alas.
Briptu Lasminto merupakan Copilot Pelaksana Lanjutan Ditpoludara. Ia diketahui merupakan personel kepolisian yang baru menikah sejak tujuh bulan lalu.
Baca juga: Kisah Briptu Lasminto Korban Helikopter Jatuh di Beltim, Sebelum Meninggal Suka Puasa Senin Kamis
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan korban ditemukan di atas permukaan air laut.
"Jadi sesuai rencana tujuh sektor kami gunakan dalam pencarian ini, membuahkan hasil," kata Oka kepada wartawan.
Jasad Briptu Lasminto selanjutnya langsung dievakuasi ke Pelabuhan ASDP dan kemudian dibawa ke RSUD Muhammad Zein, Kabupaten Belitung Timur.
Ini kesuksesan kedua Tim SAR Gabungan dalam upaya mencari keberadaan kru Helikopter NBO-105 P-1103. Setelah sebelumnya juga lebih dulu berhasil menemukan jasad Bripda Khoirul Anam pada Senin (28/11/2022).
Tim SAR Gabungan sebelumnya mengerahkan tujuh kapal di hari ketiga pencarian Helikopter NBO 105/P-1103 yang jatuh di perairan Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra melalui Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol Maladi mengatakan Selasa kemarin merupakan hari ketiga pencarian terhadap kru helikopter NBO-1-5 P-1103.
Pencarian dimulai pukul 07.00 WIB dengan mengerahkan beberapa kapal, baik milik Polair Polda Babel, TNI AL, BPBD, SAR, hingga stakeholder terkait.
"Dari informasi yang kita terima terbaru ini bahwa tim SAR gabungan bersama Kakorpolairud Baharkam Polri, serta beberapa pejabat utama Polda Bangka Belitung menemukan satu orang kru dari helikopter tersebut. Yakni atas nama Briptu Lasminto yang merupakan co pilot," jelas Maladi di Mapolda Babel, Selasa kemarin.
Tim SAR Gabungan pada Selasa kemarin melakukan pencarian menggunakan tiga metode dalam upaya evakuasi kru helikopter.
"Saat ini jenazah sudah dievakuasi dan dibawa menuju RSUD Belitung Timur untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Kita sampai saat ini terus menunggu update terkini pencarian kru helikopter tersebut," lanjutnya.
Selain itu, kata Maladi, telah ditemukan barang berupa satu tas Eiger yang ditemukan oleh komunitas Jetski Safari Belitung.
"Barang tersebut saat ini sudah diserahkan ke pihak posko dan akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Tujuan untuk mengetahui apakah barang tersebut milik dari para kru atau bukan," lanjutnya.
Tas tersebut ditemukan saat tim SAR gabungan menyisir arah Pulau Bululimau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Tas sandang itu diduga kuat milik kru Helikopter NBO-105 P-1103.
Benda itu mengapung sekitar 3,22 mil laut dari pesisir Pantai Burung Mandi dan ditemukan oleh Peter, anggota Tim SAR Gabungan saat menggunakan Jetsky sekitar pukul 10.58 WIB.
"Tadi saya temukan mengapung posisinya sebelum Pulau Bukulimau. Hanya itu saja yang kami temukan," kata Peter.
Tidak hanya itu, Maladi menjelaskan telah ditemukan pula diduga puing helikopter dengan titik temu sekitar 2 mil sebelah timur dari Pulau Siadong.
Kasi Operasi Basarnas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Danu Wahyudi mengemukakan tujuh kapal itu dikerahkan ke tujuh titik koordinat pencarian yang sudah ditentukan sesuai petunjuk dari hasil penemuan di hari kedua.
"Kemarin kita dapat banyak objek temuan dan satu korban. Kita akan fokuskan di radius sekitar penemuan tersebut. Mulai dari Pelabuhan ASDP 14 mil ke arah utara dan delapan mil ke arah timur Pantai Burung Mandi," kata Danu seusai briefing, Selasa pagi.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh tim SAR gabungan adalah melakukan penyelaman di lokasi dekat penemuan jasad Bripda Anam. Penyelamnya sudah dipersiapkan dari Basarnas Belitung, BPBD Belitung Timur, dan TNI/Polri.
"Semoga cuaca hari ini mendukung untuk melakukan penyelaman sehingga bisa menemukan tiga korban lainnya," harapnya.
KRI Siwar 646
Sementara itu, Kru KRI Siwar 646 milik TNI-AL pada Selasa (29/11/2022) kemarin, menemukan beberapa puing ataupun objek yang mengapung di perairan utara Belitung Timur. Puing-puing itu ditemukan dalam kondisi mengapung.
Puing itu diduga ada hubungan dengan Helikopter NBO-105 P-1103 yang jatuh di perairan Belitung Timur pada Minggu (27/11/2022) lalu.
Benda yang ditemukan itu berupa selang AC, sepatu warna coklat dan satu styrofoam lunak yang sudah terpotong. Awalnya benda ini dilihat oleh kru KRI Siwar. Setelah melihat benda itu mengapung, satu unit sekoci diturunkan untuk mengambil barang tersebut.
Hingga kini benda-benda tersebut dikumpulkan di KRI Siwar, untuk selanjutnya dibawa ke posko SAR Gabungan di pesisir Pantai Burung Mandi.
KRI Siwar 646 milik TNI-AL ini ikut mencari Helikopter NBO-105 P-1103 di perairan Burung Mandi. KRI ini baru tiba di Belitung Timur sekitar pukul 09.00 WIB, setelah bertolak dari Banten. Pencarian menggunakan kapal ini dipimpin Komandan KRI Siwar 646 Letkol (P) Ahmad Makmur Ikhlas.
Sebelum melakukan pencarian, tim yang melibatkan Polres Belitung Timur, Kodim 0414 Belitung, BPBD Belitung ini terlebih dahulu melakukan breefing untuk menentukan area pencarian. Pencarian ini menggunakan alat sonar dan melakukan pencarian sekitar tiga mil laut dari pesisir Pantai Burung Mandi.
"Kita akan memulai pencarian di titik yang sudah kami tentukan, mengacu kepada informasi - informasi sebelumnya," kata Ahmad Makmur Ikhlas.
Tak hanya KRI Siwar 646. Ada juga KRI Spica 934 ikut dikerahkan untuk melakukan pencarian Helikopter NBO-105 P-1103. KRI ini diturunkan mengingat kapal milik TNI AL itu memiliki alat Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).
Alat itu sangat diperlukan untuk mendeteksi benda-benda berupa logam yang ada di bawah air. Apalagi jangkauan sonar dari alat ini sangat luas sehingga bisa mempermudah pencarian.
KRI ini tiba di perairan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur sekitar pukul 10.00 WIB. KRI ini diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.
"Jadi ada dua KRI (KRI Spica dan KRI Teluk Cirebon 543) juga yang dikerahkan. KRI Spica akan bergabung, rencana jam 10 siang ini tiba," kata Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105 Register P-1103, Kombes Pol Drs Hendrawan kepada Pos Belitung, Selasa kemarin.
Selain kapal, TNIAL juga mengerahkan dua unit helikopter untuk bergabung melakukan pencarian. Satu unit helikopter dari Mabes Polri dan satu lagi dari unsur TNI AU.
"Nanti mereka akan menyisir dari udara, untuk melakukan misi pencarian di wilayah yang telah ditentukan," ucapnya.
Pencarian ini akan fokus di perairan Burung Mandi atau pada area sekitar tiga mil Laut dari pesisir pantai tersebut. Area pencarian ini merupakan lokasi ditemukannya serpihan-serpihan helikopter dan jenazah Bripda Khoirul Anam.
"Luas area pencarian akan dilakukan sekitar 20 mil ke arah utara. Untuk pencarian kami bagi tujuh area, dengan delapan kapal yang sudah disiapkan," bebernya.
Sebelumnya dikabarkan satu helikopter milik Polri hilang kontak di perairan Pulau Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (27/11) pukul 14.40 WIB dengan ketinggian 3500 feet. Helipkopter itu memiliki rute dari Pangkalan Bun, Palangka Raya, Kalimantan Tengah menuju Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Serpihan Besar
Hari ketiga pencarian kru Helikopter NBO 105/P-1103, Paladeho, seorang nelayan yang juga Linmas Desa Buku Limau, Kecamatan Manggar, Belitung Timur menemukan serpihan besar yang merupakan bagian badan helikopter milik Polri itu.
Dia menemukan serpihan itu saat sedang memancing di sekitar Pulau Siadong. Dia sendiri mengaku memang sekalian ingin membantu mencari puing-puing helikopter yang jatuh di perairan Pulau Buku Limau, Manggar.
"Jaraknya sekitar dua mil dari Pulau Siadong. Alhamdulillaah kami bisa ikut bantu dan menemukan serpihan badan helikopter yang jatuh kemarin," kata Paladeho kepada Pos Belitung, Selasa (29/11/2022).
Paladeho bilang selain serpihan itu masih banyak serpihan lain yang tidak diambilnya karena berukuran kecil. Saat ini serpihan itu masih ada di rumahnya. Dia sendiri mengatakan sudah mengabari Bhabinkamtibmas desanya untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan tim SAR gabungan sebagai petunjuk selanjutnya.
Kondisi cuaca di Manggar dan sekitarnya dalam sepekan ini memang dilanda cuaca ekstrem. Hal itu karena saat pagi menjelang siang terik panas matahari. Namun saat masuk waktu siang sudah mulai hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Kondisi cuaca ini sangat menyulitkan tim SAR gabungan dalam mencari para korban helikopter yang jatuh di perairan Bukulimau.
Komandan KRI Siwar 646, Letkol (P) Ahmad Makmur Ikhlas mengatakan sejauh ini upaya penyelamatan hanya terkendala dengan cuaca yang tidak bagus. Padahal seluruh peralatan bantuan dari mana saja sudah datang ikut membantu.
"Karena itu kami minta doanya kepada masyarakat Belitung Timur dan Indonesia supaya mendoakan agar cuaca cepat normal dan membaik," kata Ikhlas kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya, dalam kondisi cuaca yang bagus, maka tim SAR gabungan bisa secara cepat menemukan dua korban yang belum ditemukan.
Sampai saat ini sudah ada dua korban helikopter yang ditemukan, yaitu Bripda Anam dan Briptu Lasminto. Pencarian kru Helikopter NBO-105 P-1103 telah dihentikan pada, Selasa (29/11) sore dan kembali dilanjutkan pada Rabu (30/11/2022).
Operasi Kemanusiaan
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tergabung dalam tim SAR gabungan yang menjalankan tugas melakukan pencarian terhadap Helikopter NBO-105 P-1103.
"Saya selaku kapolda berterimakasih kepada semua pihak terkait, terutama para nelayan dan dinas-dinas terkait yang sudah bergabung dalam SAR ini," jelas Yan Sultra dihadapan para tim SAR gabungan saat pelaksanaan anev perkembangan dari pencarian Helikopter NBO-105 P-1103, Selasa (29/11/2022) sore.
Kapolda juga memberikan semangat kepada tim SAR gabungan yang telah berjibaku membantu pencarian kru helikopter Korp Polairud Baharkam Polri tersebut.
"Kita harus tetap semangat, karena ini operasi kemanusiaan dan ini adalah suatu ibadah yang kita laksanakan. Kita doakan ini cepat ketemu sehingga hal ini berjalan dengan lancar," ujarnya.
Pihaknya siap mendukung semua operasional yang diperlukan dalam pelaksanaan operasi kemanusiaan ini. Ia meminta masyarakat khususnya sekitar Manggar dan kawasan Burung Mandi untuk dapat memberikan informasi jika menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ini.
"Jika ada temuan-temuan segera menginformasikan di posko Manggar maupun menghubungi anggota-anggota baik dari TNI maupun polres sehingga informasi ini bisa ditindaklanjuti," harapnya.
Diterbangkan ke Jakarta
Tim SAR Gabungan selama dua hari telah berhasil menemukan dua orang kru Helikopter NBO-105 P-1103. Jenazah dua kru itu saat ini ditempatkan di RSUD Muhammad Zein, Kabupaten Belitung Timur. Selanjutnya, jenazah Bripda Khoirul Anam dan Briptu Moch Lasminto akan diterbangkan ke Jakarta pada Rabu (30/11/2022) pagi ini..
"Besok pagi (hari ini -red) akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Polri (dari Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan)," kata Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Indra Miza kepada awak media, Selasa (29/11/2022).
Jenazah kru jelikopter NBO105 P-1103 Polri yang jatuh di perairan laut Belitung Timur itu pada Selasa malam, dibawa ke RSUD Marsidi Judono, Kabupaten Belitung. Pemindahan jenazah Bripda M Khairul Anam dan Briptu Moch Lasminto guna mendekati Bandara H AS Hanandjoeddin di Tanjungpandan.
"Besok kedua jenazah akan diterbangkan ke Pondok Cabe, Jakarta pukul 07.00.WIB menggunakan pesawat Polri yang sudah standby di bandara," ujar Waka Polda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Pol Sugeng Suprijanto kepada Pos Belitung kemarin.
Ia mengatakan setibanya di Jakarta nanti, akan digelar upacara yang dipimpin Kapolri atau mewakili sebelum pemberangkatan selanjutnya. Kemudian, jenazah kembali diberangkatkan menuju rumah duka masing-masing di Magetan dan Serang.
"Kami mohon doanya semoga dua korban lainnya segera ditemukan," katanya.
Sebelumnya, kedua jenazah tiba di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan sekitar pukul 19.20 WIB dari Kabupaten Belitung Timur. Kedua jenazah disemayamkan sementara di ruang pemulasaraan jenazah.
Seperti diketahui, jasad Co pilot Helikopeter NBO-105 P-1103 milik Baharkam Polri, Briptu Lasminto ditemukan tim SAR gabungan pada Selasa (29/11/2022) pukul 09.45 WIB. Temuan di titik koordinat 02°49'42.95" 108°23'44.56" di sekitar Pelabuhan ASDP Manggar. Briptu Lasminto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan kondisi tubuh utuh menggunakan seragam lengkap. Sedangkan mekanik teknis Bripda Khoirul Anam ditemukan pada Senin (28/11/2022).
Pencarian dua kru helikopter lainnya masih terus dilakukan. Namun tim SAR gabungan mendapati kendala pada pencarian hari ketiga. Cuaca yang kurang bersahabat menjadi hambatan pencarian ini. Hujan lebat disertai kilat terjadi sepanjang Selasa kemarin.
Operasi SAR pun terpaksa dihentikan sekitar pukul 13.00 WIB. Seluruh kapal yang mencari harus kembali ke dermaga pada pukul 14.00 WIB.
"Kami hentikan mengingat keselamatan tim SAR. Tadi kegiatan SAR sudah dimulai dari pukul 07.00 WIB dan besok akan dilanjutkan kembali," kata Indra.
Pelaksanaan operasi SAR pada Rabu ini akan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Rencananya akan ada tambahan armada dari Bea Cukai dan Bakamla. Sementara ini telah ada KRI Siwar 646 dan KRI Spica 934. KRI Spica memiliki alat bantu sonar yang bisa mendeteksi benda logam di dalam air.
"Termasuk kami juga dibantu oleh TNI AL berupa sonar portabel, yang sudah dipasang di kapal nelayan, untuk melakukan pencarian," bebernya. (tas/s1/riu/dol/TribunBanten.com)