Pos Belitung Hari Ini

Alat Canggih TNI AL dan Basarnas Dikerahkan, Tim SAR Gabungan Fokus Cari AKP Arif

Tim SAR Gabungan saat ini fokus dan memaksimalkan pencarian AKP Arif Rahman Saleh. Berbagai peralatan canggih diturunkan untuk mencari korban.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Jumat, 2 Desember 2022 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tiga kru Helikopter NBO-105 P-1103 sudah berhasil ditemukan. Kini tinggal pilot helikopter milik Polri, yaitu AKP Arif Rahman Saleh yang belum diketahui keberadaannya.

Tim SAR Gabungan saat ini fokus dan memaksimalkan pencarian AKP Arif Rahman Saleh. Berbagai peralatan canggih diturunkan untuk mencari korban.

Selain menggunakan scan sonar di KRI Spica-934 milik TNI AL, ada juga alat canggih lain untuk mendeteksi keberadaan korban, yaitu alat milik Basarnas Pangkalpinang bernama Aqua Eye.

Alat ini berbentuk petak berwarna kuning. Memiliki gagang pada bagian bawah. Alat ini sudah digunakan sejak pertama kali operasi SAR gabungan. Sistem kerja alat ini sangat canggih dan mudah.

Cukup dicelupkan ke dalam air, alat ini bisa mendeteksi target pencarian. Sensor yang tersedia pada alat ini, mampu menjangkau sejauh 50 meter.

Jika berhasil mendeteksi korban, ada tanda x merah yang muncul pada sistem ini. Jika tanda nol, berarti ada serpihan di dalam laut tersebut.

"Jadi sangat memungkinkan digunakan. Kedalaman laut di area SAR helikopter ini rata-rata 24 meter," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa kepada Pos Belitung, Kamis (1/12/2022).

Tim Basarnas membawa alat ini ke tengah laut bersama tim yang menggunakan perahu karet. Namun tidak semua area dideteksi menggunakan alat ini. Hanya titik-titik yang dicurigai saja.

"Karena cukup luas area pencariannya, jadi titik-titik yang dicurigai saja menggunakan alat ini. Jika terdeteksi ada korban, baru diturunkan tim selam," jelasnya.

Keberhasilan menggunakan alat ini untuk mencari korban dinilai sangat mumpuni, lantaran sudah dua tahun dimiliki Basarnas Pangkalpinang. Beberapa kali berhasil menemukan korban yang tenggelam di danau.

"Makanya pada operasi SAR ini sudah kami gunakan dari hari pertama. Alat ini adalah salah satu metode yang kami gunakan dalam operasi SAR kali ini," bebernya.

Secara umum, ada tiga metode pada operasi SAR gabungan pencarian helikopter milik Polri ini. Yaitu di bawah permukaan, diatas permukaan dan pemantauan melalui udara.

Pencarian di bawah permukaan air menggunakan scane sonar dan sonder yang dimiliki kapal TNI AL. Kemudian menggunakan Aqua Eye milik Basarnas.

Petunjuk Ransel

Tim SAR Gabungan rencananya akan membuka dua tas ransel hitam milik kru Helikopter NBO-105 P-1103 yang ditemukan kemarin. Dua tas merek Eiger itu diharapkan dapat memberikan petunjuk dalam upaca mencari AKP Arif Rahman Saleh yang saat ini belum ditemukan.

Tas tersebut akan dibuka oleh Tim Polres Belitung, namun tetap melalui prosedur dan dibuatkan dokumen berita acara.

"Besok dua tas tersebut kami buka. Ada apa saja di dalamnya. Mudah-mudahan ada petunjuk," kata Kasubdit Patroli Air Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kombes Pol Dadan kepada wartawan, Kamis (1/12/2022).

Dua tas beserta serpihan helikopter dan temuan lain berkaitan dengan jatuhnya Helikopter NBO-105 P-1103 saat ini sudah diamankan tim Polri sebagai barang bukti. Ada 25 item yang ditemukan Tim SAR Gabungan.

Menurut Dadan, pelaksanaan operasi SAR pada hari kelima secara garis besar belum membuahkan hasil. Pilot helikopter maupun badan helikopter belum berhasil ditemukan.

Pencarian hari kelima ini, melibatkan helikopter untuk menyisir ke berbagai area. Kemudian penyisiran ke dasar laut melibatkan pihak TNI AL. Sedangkan menyisir permukaan laut menggunakan kapal SAR.

Akan Diterbangkan

Sementara itu, tiga jenazah korban kecelakaan Helikopter NBO-105 P-1103 yang jatuh di perairan Bukulimau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur sudah ditemukan.

Dua jenazah diantaranya yaitu jenazah Bripda Khoirul Anam dan Briptu Muhammad Lasminto sudah diterbangkan ke Jakarta untuk dipulangkan ke kediaman masing-masing.

Sementara itu, jenazah Aipda Joko Mudo saat ini masih berada di Belitung. Tim Dokpol sudah selesai melakukan identifikasi terhadap jenazah.

Jenazah Aipda Joko Mudo dibawa ke RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung. Jenazah rencananya akan diterbangkan ke Jakarta pada Jumat (2/11/2022) ini.

"Jenazah sekarang sudah diberangkatkan (ke Tanjungpandan) untuk selanjutnya pada besok (Jumat) pagi diberangkatkan ke Jakarta," kata Dadan.

Ketua Pelaksana SAR Helikopter NBO-105 P-1103, Kombes Pol Hendrawan mengatakan, serpihan helikopter sekarang ini sudah mencapai 35 item. Puluhan item, mulai dari serpihan badan helikopter hingga tas pribadi diduga milik kru helikopter.

"Kemarin (Rabu) terkumpul 14 item, ya ditambah 21 item sebelumnya," kata Hendrawan kepada Pos Belitung, Kamis (1/12/2022).

Puluhan item itu rencana akan dibawa ke Jakarta untuk keperluan identifikasi dan investigasi.

"Investigasi ini diperlukan untuk mengetahui penyebab pesawat tersebut bisa jatuh ke laut karena apa," ucapnya.

Tim SAR gabungan pencarian Helikopter NBO-105 P-1103 di perairan Belitung Timur pada Kamis (1/12/2022) kemarin, menggarap tujuh sektor yang telah ditentukan.

Tujuh sektor itu, total memiliki luasan 30 mil laut. Armada yang diturunkan pada operasi SAR ini, yaitu lima kapal Polri, empat kapal dari unsur TNI AL, kapal dinas perhubungan, dan tiga speed boat, serta helikopter.

"Hari ini masih sama rencana seperti kemarin. Pencarian tetap melalui penyisiran dan pengamatan melalui pengindaraan bawah laut," kata Hendrawan.

Pengamatan melalui pengindraan bawah laut mengandalkan KRI Spica 934. Kapal TNI AL ini menjadi salah satu kapal yang diandalkan dalam operasi SAR lantaran memiliki teknologi sonar atau deteksi benda logam di bawah laut.

Sonar yang ada di KRI Spica tersebut bisa mendeteksi benda-benda logam yang ada dibawah laut. Apalagi teknologi sonar itu memiliki jangkauan sangat luas, mencapai lima nautical mile.

Sehingga cukup memudahkan dari segi jangkauan pencarian. Khusus untuk KRI Spica, sistem pencariannya pada tahap pertama bergerak ataupun memantau di area yang telah ditentukan.

"Jika sudah melakukan pemantauan di daerah tersebut, dan tidak menemukan hasil apapun, maka akan berpindah ke area lain," ujar Hendrawan.

Dilansir sebelumnya, Helikopter NBO 105 P 1103 jatuh di perairan Belitung Timur pada Minggu (27/11) lalu. Helikopter itu membawa empat kru, yaitu Bripda Khoirul Anam, Briptu Muhammad Lasminto, Aipda Joko Mudo, dan AKP Arif Rahman Saleh

Menu Gangan Darat

Kesibukan terlihat di dapur um um Tagana Belitung Timur, Kamis (1/12/2022). Sekitar 20 orang berpakaian biru sedang menyiapkan bumbu. Di antaranya sibuk mengulas bihun, memasak nasi, mencuci piring hingga menyusun menu lauk pauk. Ada juga yang mengaduk masakan di dalam dandang berukuran besar.

Puluhan orang ini rata-rata perempuan. Hanya ada beberapa orang lelaki. Seluruh aktivitas tersebut dilakukan dibawah sebuah tenda berwarna biru. Pada sisi kiri dan kanan tenda, terparkir mobil boks bertuliskan ‘Kementerian Sosial Republik Indonesia'.

Aktivitas puluhan orang ini cukup menarik di tengah kesibukan Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap kru Helikopter NBO 105 P 1103. Satu diantaranya bernama Iwan yang sedang sibuk menyiapkan masakan gangan darat.

Gangan darat merupakan masakan khas Belitung. Isinya adalah daging ayam dan daun singkong yang telah dipotong-potong. Kuah masakan ini berwarna kuning. Ditambah berbagai bumbu andalan.

"Ini gangan darat untuk lauk makan malam (makanan Tim SAR Gabungan)," ucap Iwan yang merupakan personel Tagana Belitung Timur, Kamis (1/12/2022).

Gangan darat menjadi salah satu lauk pauk yang disediakan di dapur umum Tagana Belitung Timur. Dapur umum ini berada pada halaman kanan Pelabuhan ASDP Manggar.

Dapur umum ini merupakan salah satu pendukung operasi SAR pencarian Helikopter NBO-105 P-1103 di Pelabuhan ASDP Manggar, Kabupaten Belitung Timur.

"Kalau untuk gangan darat ini kami masak 50 kilo (kilogram) daging ayam, jadi bukan ikan tapi daging ayam," ujarnya.

Menu yang disediakan di dapur umum ini untuk mendukung operasi SAR. Ada 400 bungkus makanan yang disiapkan. Setiap memasak, lauk pauk yang disediakan berbeda-beda.

"Jadi lauknya beda-beda, biar tidak bosan. Hari ini kebetulan kami masak gangan darat. Ini masakan khas Belitung," kata dia.

Dapur umum ini dibangun sejak pertama kali pelaksanaan operasi SAR gabungan pencarian Helikopter NBO-105 P-1103 dilaksanakan di Manggar, Belitung Timur. (tas)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved