Kabar Belitung
Suherman Minta Sistem Layanan RSUD Marsidi Judono Tiru Rumah Sakit Swasta
Ketua Komisi III DPRD Belitung Suherman mengatakan pelayanan di RSUD Marsidi Judono sering dibicarakan termasuk dalam forum resmi.
Penulis: Rusaidah |
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Ketua Komisi III DPRD Belitung Suherman mengatakan pelayanan di RSUD Marsidi Judono sering dibicarakan termasuk dalam forum resmi. Menurutnya, memang pelayanan di rumah sakit terutama di ruang jaga masih kurang optimal dan maksimal.
Berkaitan soal keluhan keluarga pasien terhadap pelayanan yang dinilai tidak wajar yang dilakukan seorang perawat, Awat, panggilan akrab Suherman menyayangkan hal tersebut karena rumah sakit sudah memiliki SOP untuk melayani pasien mana pun tanpa melihat latar belakang pasien maupun keluarga pasien.
"Tentunya di saat masyarakat mengharapkan pelayanan yang maksimal, tentunya kita bicara oknum karena tidak semuanya tidak seperti itu, kita harapkan perawat itu contohnya tidak perlu jauh, ada rumah sakit swasta. Tidak pernah saya mendengar rumah sakit swasta ada perawat yang kurang senyum, bukan jutek, kurang senyum," kata dia saat hadir dalam Dialog Ruang Kita Pos Belitung, Senin (13/2).
Padahal, lanjutnya, segi kelengkapan peralatan, RSUD Marsidi Judono sudah lebih mumpuni, makanya menjadi rumah sakit tujuan di Pulau Belitung. Namun terkait pelayanan harus dilakukan pembenahan menyeluruh.
Selain itu, fungsi reward and punishment atau pemberian penghargaan dan sanksi harus dijalankan. Pembenahan pun bukan saja dibebankan kepada direktur rumah sakit, tapi juga kepala daerah.
"Kepala daerah harus tahu ini ada permasalahan dan harus hadir karena kesehatan ini adalah program prioritas pemerintah daerah," lanjut politisi Gerindra ini.
Menurutnya pula perlu dipertimbangkan mengenai kesejahteraan perawat, meskipun persoalan kesejahteraan bukan berarti membenarkan perilaku jutek yang dilakukan seorang perawat.
"Perawat ini sedang bekerja, bekerja dengan segala konsekuensi yang harus diterima, berkaitan pendapatan mereka sudah tahu. Mereka bukan diundang, tapi melamar. Segala konsekuensi harus diterima dengan pendapatan sekian, meski memang harus ada perhatian terhadap kesejahteraan karena bekerja dengan tekanan dan risiko tinggi," jelasnya.
Terhadap terjadinya keluhan keluarga pasien yang ramai menjadi bahasan masyarakat, ia mengatakan berdasarkan informasi bahwa keluarga pasien akan bersurat untuk melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP).
"Setelah surat kami terima, kami bisa memanggil para pihak yang akan bisa menjelaskan situasi dan kronologis kejadian. Pada intinya, apapun yang menjadi persoalan masyarakat mengenai pelayanan publik termasuk rumah sakit harus lebih dimaksimalkan," ucap dia.
Ia berharap terhadap petugas medis termasuk perawat agar bisa diberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) agar dapat menerapkan 3S yakni senyum salam, dan sapa. Evaluasi terhadap pelayanan pun harus dilakukan secara cepat.
"Sebenarnya sopan santun terhadap orang ini hal dasar, apalagi situasi pasien dalam kondisi sakit dan musibah, maka pelayanan rumah sakit agar lebih banyak memberikan hal positif," ucapnya.
"Harapannya bisa memberikan pelayanan yang maksimal, grade naik, jangan hanya naik grade di kertas. Kami mengharapkan grade naik dan pelayanan naik," tutur dia.
Selengkapnya dapat disaksikan secara langsung melalui Facebook dan YouTube Pos Belitung bertajuk Pandangan Pandangan DPRD Kabupaten Belitung Terhadap Pelayanan di RSUD dr. H. Marsidi Judono. (del)
Benarkah Hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Babel Tak Harmonis? |
![]() |
---|
Kronologi Pelarian Fachbian Sang DPO Kasus Narkoba dari Belitung Hingga Akhirnya Tertangkap di Aceh |
![]() |
---|
Rekam Jejak Sosok Mikron Antariksa Pj Bupati Belitung, Pernah Pimpin Sejumlah Instansi Penting |
![]() |
---|
11 Pendonor Terima Penghargaan dari Wakil Presiden |
![]() |
---|
Bandara H AS Hanandjoeddin Bagikan Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.