Motif AC Bunuh Hafiza di Bangka Barat Sudah Terungkap, Polisi Kini Tunggu Hasil Autopsi

korban ini dalam posisi tengkurap dan berada di atas air, sudah terjadi pembusukan, selama 5 hari. Memang kalau dilihat foto beredar sudah hancur...

Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Orang tua Hafizah membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui konferensi pers, Kamis (16/3/2023) pagi telah mengungkapkan motif dibalik pembunuhan yang dilakukan AC ( 17 ) terhadap Hafiza, bocah cilik berusia delapan tahun di di Perkebunan sawit, Kabupaten Bangka Barat ( Babar ).

Kini pihak kepolisian juga tengah menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Hafiza yang sempat dikabarkan hilang di perkebunan sawit hingga kemudian ditemukan tak bernyawa di perkebunan sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur pada Kamis (9/3/2023) lalu.

Kapolda Babel, Irjen Pol Yan Sultra, mengatakan tak menutup kemungkinan ada tersangka lain. Saat ini penyisik sedang menelusuri hal tersebut.

Modus yang disampaikan polisi adalah bahwa pelaku melakukan tindakan pidana pembunuhan, serta membuat skenario seolah-olah terjadi penculikan dengan meminta uang tebusan kepada orang tua korban.

"Apakah karena dia butuh uang itu? Atau ada lagi orang-orang ikut men-support daripada kegiatan melakukan eksekusi ini? Tentu penyidik menelusuri ini ke pihak lain, mungkin ada tersangka lain ikut serta terlibat di dalamnya," beber Yan Sultra kepada Bangkapos.com, Kamis (16/3/2023).

Selain itu, Yan menyampaikan, saat ini pihak kepolisian juga sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Baca juga: HP OPPO A16 dan HP OPPO A17 Masih Jadi Incaran, Harganya Kini Rp 1 Jutaan, Spesifikasi Mumpuni

Baca juga: Motif Pembunuhan Hafiza Bocah 8 Tahun di Bangka Barat Terungkap, Dilatarbelakangi karena Uang

Baca juga: Wabup Bangka Barat Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi Kasus Hafiza, Pelaku Ternyata Tetangga Dekat

"Bahwa korban ini dalam posisi tengkurap dan berada di atas air, sudah terjadi pembusukan, selama 5 hari. Memang kalau dilihat foto beredar sudah hancur, tetapi kita masih dalami tunggu hasil autopsi. Tapi kalau melihat organ diambil, atau bagaimana, itu masih didalami, nanti kita menjawabnya," jelasnya.

Beraktivitas Seperti Biasa Usai Bunuh Korban

Terpisah, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Babel, AKBP Trihanto Nugroho, mengungkapkan, pelaku AC (17) diketahui masih tetap beraktivitas seperti biasa setelah membunuh korban, hingga akhirnya jenazah korban ditemukan.

"Dari tersangka, keseharian setelah melakukan kejahatan, memang tersangka melakukan aktivitas sewajarnya sampai hari Kamis (9/3/2023) ditemukan mayat. Tidak ada permasalahan aktivitas seperti biasa. Kegiatan masih sekolah sehari-hari," ungkapnya.

Selain itu, Trihanto mengatakan, pihaknya telah memeriksa kondisi psikologis pelaku AC. Terutama berkaitan dengan motif membunuh karena terinspirasi dengan aksi penculikan di daerah lain.

"Untuk kemungkinan pemeriksaan psikologis tersangka itu sesuai SOP penyidik. Kita lakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis tersangka tersebut. Karena ia mencoba meniru dan terinspirasi, kegiatan penculikan anak di daerah lain. Melalui media sosial, ada panduan-panduan bagaimana caranya melakukan penculikan dan minta tebusan," beber Trihanto.

Kemudian terkait pelaku yang meminta uang, lanjutnya, saat ini polisi sedang mencari tahu apakah itu hanya alibi atau memang untuk kebutuhanya sendiri.

"Tidak ada untuk apa, hanya untuk dimiliki, kemudian apakah ada motif atau alibi untuk dia menghilangkan jejak," terangnya.

Trihanto mengatakan, Unit PPA Polda Babel telah memberikan pendampingan kepada pelaku AC dan menempatkannya di tahanan khusus anak.

Baca juga: BIODATA Tamara Bleszynski, Mengaku Merasa Dipermainkan Sang Kakak yang Mangkir di Persidangan

Baca juga: Harga dan Spesifikasi HP OPPO Reno 8 T 5G Varian 8/128GB dan 8/256GB

Baca juga: Harga HP OPPO Find N2 Flip Varian 8/256GB, 12/256GB dan 16/512GB, Ada Pendaftaran Minat Find N2 Flip

"Jadi yang bersangkutan, pelaku hari ini sementara proses pendampingan dan proses pemeriksaan, dari lembaga perlindungan sudah ada terkait anak yang berhadapan dengan hukum. Bahwa penanganan anak itu sendiri akan dibedakan dengan dewasa, anak ini di Lapas Anak, karena sudah ada Lapas Anak," terangnya. 

Korban Sempat Titipkan Mainan Ini Sebelum Pergi

Hafiza (8), anak perempuan yang dikabarkan hilang hingga kemudian ditemukan tak bernyawa di perkebunan sawit di Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terlihat saksi sempat menitipkan mainannya, yakni lato-lato.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Babel, Irjen Pol Yan Sultra, pada saat konferensi pers di Mapolda Babel, Kamis (16/3/2023).

Diketahui, jenazah Hafiza ditemukan di perkebunan dawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur pada Kamis (9/3/2023) lalu.

"Anak tersebut sempat menitipkan main lato-lato kepada saksi-saksi di situ, salah seorang saksi, dan juga dengan tergesa-gesa ia pergi dan mengarah ke suatu tempat dengan terburu-buru," kata Irjen Pol Yan Sultra, Kamis (16/3/2023).

Disinyalir, Hafiza pergi dengan terburu-buru setelah meninggalkan lato-latonya karena diduga ada yang mengajaknya pergi.

"Kejadian hilangnya bukan di sekolah, tapi saat hari libur, hari Minggu, anak tersebut sempat main-main ke tetangga, main di lapangan voli, atau juga di rumah-rumah tetangga, terakhir dilihat di situ," jelasnya.

Baca juga: Segini Gaji TKI di Jepang yang Sesungguhnya, Edy Sebut Mending Kerja di Indonesia

Baca juga: Biodata Anwar Usman, Ipar Jokowi yang Kini Terpilih Lagi Sebagai Ketua MK, Ternyata Pecinta Teater

Baca juga: Hindari sebelum Terlambat, 4 Kebiasaan Buruk ini Sering Disepelekan Tapi Merusak Ginjal

Kemudian, korban dibujuk pergi ke suatu tempat pemancingan yang kemudian diduga menjadi tempat tersangka AC mengeksekusi Hafiza.

Korban dan tersangka pergi ke lokasi tersebut berboncengan menggunakan sepeda motor.

Setelah sampai di lokasi pemancingan, tersangka mengikat lalu memukul Hafiza sebanyak tiga kali menggunakan tangan hingga hampir pingsan.

Kemudian, tersangka kembali memukul Hafiza menggunakan sebilah kayu sampai pingsan dan tidak berdaya.

"Kita juga masih menunggu hasil autopsi," pungkasnya.

Saat ini, pihak kepolisian berjanji akan tetap terus melakukan pengembangan terkait kasus ini.

(*/Sepri/ Riki Pratama)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved