Ramadan 2023

Hukum Sikat Gigi di Siang Hari saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Mayoritas ulama mengungkapkan bahwa sikat gigi tidak membatalkan puasa. Namun sangat dianjurkan untuk menyikat gigi pada pagi hari bukan siang hari.

|
Tribun Jabar
Hukum Sikat Gigi di Siang Hari saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat 

POSBELITUNG.CO -- Saat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tak jarang mulut terasa tidak nyaman.

Untuk mengatasinya, sebagian orang memilih untuk menyikat gigi meski di siang hari. 

Namun apakah boleh sikat gigi di siang hari saat sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan?

Apakah sikat gigi di siang hari tidak membatalkan puasa?

Mayoritas ulama mengungkapkan bahwa sikat gigi tidak membatalkan puasa.

Namun sangat dianjurkan untuk menyikat gigi pada pagi hari bukan siang hari.

Pendapat ini bersandar pada hadits yang dikeluarkan At-Tirmidzi dari Amir bin Rabi'ah yang pernah melihat Rasulullah SAW sikat gigi atau bersiwak dalam keadaan puasa.

Baca juga: Sirup Marjan Identik dengan Bulan Ramadhan, Ternyata Memiliki Sejarah yang Panjang, Sempat Pailit

Baca juga: Resep Takjil dari Roti Tawar untuk Menu Buka Puasa di Bulan Ramadhan, Simpel tapi Rasanya Enak

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sikat gigi atau bersiwak termasuk amalan mustahaf.

Dengan kata lain, menggosok gigi saat puasa di siang hari hukumnya adalah boleh bahkan termasuk amalan mustahab atau yang sangat dianjurkan.

Bahkan berpahala bila dikerjakan dan tidak mengandung dosa jika ditinggalkan.

"Kata Nabi SAW, kalaulah tidak memberatkan kepada umatku, tentu aku akan perintahkan umatku untuk bersiwak setiap kali akan shalat. Kata para ulama di siang Ramadhan justru dianjurkan amalan mustahab," jelas Ustaz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube AsWaJa YT.

Meski dianjurkan, namun tidak disarankan untuk menyikat gigi di siang hari menggunakan pasta gigi.

Pasalnya pasta gigi dikhawatirkan dapat mengumpulkan ludah, hal ini beresiko jika nantinya tertelan.

"Tapi yang dianjurkan jangan gunakan pasta gigi yang dapat sekiranya mengumpulkan ludah. Apabila sebagian terkumpul atau tertelan maka makruh hukumnya," tambah Ustaz Adi Hidayat.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sejumlah amalan-amalan saat puasa.

Amalan tersebut di antaranya yakni amalan mujawwaz atau jaizatusshiyam atau amalan yang boleh dilaksanakan.

Misalnya kumur-kumur dan juga suntik.

Kumur-kumur diperbolehkan baik saat wudhu mapun di luar wudhu, dengan catatan di saat situasi panas luar biasa.

Baca juga: Bacaan Surat Pendek Salat Tarawih di Bulan Ramadhan, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Baca juga: Doa Khusus saat Salat Tarawih dan Malam Al Qadr di Bulan Ramadhan, Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Selain itu, suntik untuk obat juga bersifat boleh atau jaiz.

Namun jenis cairan yang disuntikkan bukan untuk menambah energi seperti misalnya suntik vitamin C.

Melainkan adanya penyakit yang pengobatannya dengan cara harus disuntikkan ke tubuh.

"Kalau yang boleh dilakukan itu artinya tidak ada pahala dan tidak ada dosa bisa dilakukan saja," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menambahkan, ada pula amalan makruhatusshiyam atau amalan yang makruh dilakukan.

Misalnya sengaja kumur-kumur tanpa ada alasan, maka itu hukumnya makruh.

Hal ini dikarenakan khawatir sebagian bisa tertelan.

"Kalau sengaja kumur-kumur tidak ada alasan itu makruh hukumnya. Khawatir sebagian bisa tertelan," tegas sang ustaz.

Selain itu mencium aroma masakan secara terlalu berlebihan serta mencicipinya juga hukumnya adalah makruh.

Terlebih melembutkan makanan bayi dengan cara dimasukkan ke mulut.

Mengatasi Bau Mulut saat Puasa

Ketika berpuasa produksi air liur akan berkurang.

Hal ini yang menyebabkan bakteri berkembang biak dengan cepat, sehingga akan muncul bau tidak sedap di mulut.

Saat menjalani puasa, hampir semua orang mengeluhkan hal ini, yaitu bau mulut tidak sedap.

Akhirnya membuat seseorang menjadi tidak percaya diri untuk berkomunikasi dengan orang banyak.

Ternyata ada beberapa cara ampuh yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bau mulut saat puasa, di antaranya:

  • Sikat Gigi

Setelah berbuka puasa maupun setelah sahur sangat dianjurkan untuk menyikat gigi agar terhindari dari aroma bau mulut yang tidak sedap.

Rutin menyikat gigi dapat membersihkan area gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan yang menyangkut.

Sisa makanan ini dapat memicu bakteri berkembang biak dan menyebabkan bau mulut.

Anda juga dapat menyikat gigi di siang hari jika dirasa perlu, namun memang banyak orang yang kurang nyaman menyikat gigi di siang hari.

Namun Anda dianjurkan menyikat gigi tanpa pasta gigi, atau menggunakan sikatnya saja.

  • Berkumur dengan Obat Kumur

Bakteri yang berasal dari sisa makanan dapat menjadi penyebab bau mulut tidak sedap.

Disarankan untuk berkumur menggunakan obat kumur yang bebas alkohol.

Rutin berkumur menggunakan obat kumur dapat mengurangi bau mulut tidak sedap saat berpuasa.

Anda dapat menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi, sehingga kebersihan gigi menjadi lebih maksimal.

  • Membersihkan Lidah

Tidak hanya gigi saja yang harus dibersihkan, namun lidah juga.

Lidah dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak dan menyebabkan bau mulut tidak sedap.

Anda dapat membersihkan lidah dengan menggunakan alat pembersih lidah yang bisa Anda temukan di toko maupun apotek, ketimbang menggunakan sikat gigi.

  • Menjaga Kesehatan Gusi

Bukan hanya gigi dan ludah, gusi juga harus menjadi perhatian jika Anda tidak ingin aroma mulut tidak sedap saat sedang menjalankan ibadah puasa.

Sama halnya dengan gigi dan lidah, gusi juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.

Karang gigi yang menempel juga dapat menjadi penyebab bau mulut menjadi tidak sedap.

Oleh karenanya sangat disarankan untuk rutin memeriksa kesehatan gigi dan mulut setiap enam bulan sekali ke dokter gigi.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved