News
Rafael Alun Curhat, Mengeluh Tak Punya Uang untuk Makan, Seluruh Rekeningnya Sudah Diblokir
“Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp 45 juta diambil, disita, saya sudah mohon (untuk tidak dibawa), kita mau bayar THR, tetap (dibawa)..
POSBELITUNG.CO -- Usai ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh KPK, kini beredar kabar Rafael Alun curhat tak punya uang untuk makan.
Curhatan Rafael Alun tersebut viral di media sosial Twitter.
Isi curhatan ayah Mario Dandy itu di-screen shoot dan kemudian diposting oleh akun Twitter @mardasih.
Melansir dari Tribuntrends.com, Rafael Alun menyampaikan curhatannya tersebut ke salah satu media.
Curhatan tersebut kemudian beredar hingga viral di Twitter.
Dalam pengakuannya itu, Rafael Alun Trisambodo mengatakan jika dirinya saat ini sama sekali tidak memiliki uang.
Semua rekening ia dan istrinya, Ernie Meike Torondek sudah diblokir.
Baca juga: Artis R yang Terlibat Pencucian Uang Rafael Alun Menyeret Nama Raffi Ahmad?
Baca juga: Ditetapkan sebagai Tersangka KPK, Rafael Alun Buka Suara : Saya Siap Jelaskan Asal Usul Setiap Aset
Baca juga: Harga HP OPPO A95 Varian RAM 8GB/128GB dan A96 Varian RAM 8GB/256GB, Turun Hingga Rp 800 Ribuan Aja
Bahkan uangnya yang berjumlah Rp 45 juta yang ada di rumah juga ikut disita.
Padahal kata Rafael, uang sebesar Rp 45 juta itu untuk THR para pegawainya.
Ayah dari Mario Dandy ini mengaku jika kehidupannya saat ini terbalik.
Ia bahkan mengatakan jika ia dan keluarganya sampai kesulitan untuk makan, imbas dari seluruh rekening yang sudah diblokir.
Dirinya pun kini merasa seperti orang yang hendak dibunuh karena semua kekayaannya disita, termasuk uang untuk makan.
Berikut pengakuannya yang terdapat pada screen shoot yang diposting oleh @mardasih.
“Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp 45 juta diambil, disita, saya sudah mohon (untuk tidak dibawa), kita mau bayar THR, tetap (dibawa), hidup sudah terbalik."
"Rafael mengaku, seluruh rekeningnya dan istri, Ernie Meike Torondek, sudah diblokir. Bahkan dia menyebut sempat kesulitan untuk makan."
"Beruntung tetangga masih peduli kepada keluarganya."
“Rekening sudah diblokir semua. Kita seperti mau dibunuh, enggak boleh makan, enggak boleh apa-apa. Tapi tetangga ada yang memberi kita makan,” ujar Rafael.
Akun @mardasih dalam postingannya itu menuliskan Tweet "HAHAHAHAHAHAHAHA rasakno!."
Melihat postingan yang diunggah oleh akun Twitter @mardasih, para pengguna media sosial lantas tidak mudah percaya begitu saja.
Mereka menilai bahwa apa yang diungkapkan oleh Rafael Alun itu hanya untuk menarik simpati dan belas kasihan saja.
"Saya kok ga percaya ya..haha wong infonya ybs punya bunker..dari kasus anaknya viral sampe hari ini punya cukup waktu untuk nyelip2in duit entah dimana. Dia akalnya banyak buat panen duit pasti ada juga buat nyimpen duit," tulis @detinitis.
"Pemain lama gak sebodoh itu sampe gak punya uang. Masih ada pasti nyelip nyelip di kantong celana, di bawah sofa, di dalem tanah," cuit @zalkad.
"Kesaksiannya mirip cerita sekda Riau. Agak sukar dipercaya," kata @id3pp.
Bahkan ada nitizen yang mengatakan bahwa restoran milik Rafael Alun yang ada di Jogja masih beroperasi dan ramai pembeli.
"Bohong. Restonya yg di jogja masih buka kok. Laris , kmrn pas sy lewat timoho sy liat sendiri. Kayaknya buat bukber. Byk mobil," ujar @bababobobejo.
Rafael Alun jadi Tersangka, Diduga Terima Gratifikasi hingga Miliaran Rupiah
Eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo diduga menerima gratifikasi hingga puluhan miliar rupiah.
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu mengatakan, jumlah tersebut mengacu pada safe deposit box (SDB) milik Rafael di salah satu bank.
Safe deposit box milik Rafael Alun itu berisi Rp 37 miliar dalam mata uang asing.
“Jumlahnya (gratifikasi) itu yang ada di SDB yang kita hitung, tapi nanti dikonversi pasnya, kisarannya puluhan lah. Nanti itu sendiri ya pas waktunya,” kata Asep dalam konferensi pers di gedung KPK Merah Putih, Kamis (30/3/2023).
Asep mengatakan, nantinya uang yang disimpan dalam safe deposit box itu akan dihadirkan di dalam konferensi pers.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan bahwa uang dalam safe deposit box tersebut merupakan bukti permulaan.
Menurutnya, dalam kasus gratifikasi yang paling penting adalah penerimaan oleh terduga pelaku.
Adapun jumlah uang yang diterima hanya menjadi pintu masuk KPK untuk menyidik lebih dalam perbuatan korupsi terduga pelaku.
“Setiap perkara yang kami sampaikan di awal seperti ini adalah bukti awal, pintu masuknya,” ujar Ali. “Contoh LE (Lukas Enembe), dulu Rp 1 miliar. Kemarin, sudah ditemukan sampai Rp 34 miliar lebih kan. Bahkan penyitaannya lebih dari Rp 150 miliar, kan gitu,” katanya melanjutkan.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
Sosok Mayjen TNI Rio Firdianto Pangdam I Bukit Barisan, Nyaris Ketimpuk Batu Anggota Ormas |
![]() |
---|
Sosok Mpok Alpa Komedian Meninggal Hari Ini, Viral Video Ingin Diajak Suami ke Mall |
![]() |
---|
Sosok Dicky Yuana Rady Dirut PT Inhutani V Terjaring OTT KPK, Figur Berpengalaman Bidang Kehutanan |
![]() |
---|
5 Daerah di Indonesia yang Naikkan PBB Picu Protes Warga, Ada Melonjak 1000 Persen |
![]() |
---|
Sosok Iptu Heru Purnomo Kapolsek Pati Korban Amuk Massa, Pernah Tangani Kasus 17 Anggota Gengster |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.