Biodata Bondan Winarno, Presenter Kuliner yang Terkenal dengan Jargon Maknyus

POSBELITUNG.CO -- Generasi 2000an pasti tak asing lagi mendengar jargon 'maknyus' yang kerap dilontarkan oleh Bondan Winarno.

Dalam acara kuliner yang dipandu oleh Bondan yang tayang di salah satu televisi swasta, Bondan kerap melemparkan kata 'maknyus' untuk mendefiniskan lezatnya hidangan yang ia santap.

Bondan Winarno atau akrab disapa Pak Bondan lahir di Surabaya pada 20 April 1950.

Sejak kecil, ia sudah mengenal kuliner dari ibunya yang pintar masak.

Bondan kecil dikenal sangat cerdas lantaran mudah meraup informasi, dirinya sangat suka membaca.

Lulus SMA, Bondan melanjutkan pendidikannya di Universitas Diponegoro, Semarang, Fakultas Teknik Arsitektur.

Namun pendidikan tersebut tidak sampai diselesaikan Bondan, ia drop out karena terkendala biaya.

Baca juga: Biodata Enzy Storia Aktris Cantik Berdarah Polandia, Beri Pesan Menohok ke Nitizen yang Sebut Ia Tua

Baca juga: Biodata Syech Zaki, Suami Selebgram Tasyi Athasyia, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Ayah Bondan meninggal dunia sehingga ia harus putar otak untuk dapat membantu lima adiknya yang pada saat itu sangat membutuhkan biaya.

"Waktu itu ayah saya meninggal. Saya anak ketiga dan masih ada lima adik saya yang membutuhkan biaya. Saya memutuskan berhenti sekolah," ujar Bondan dikutip dari TribunJabar.com.

Presenter kuliner ini sudah bekerja membantu orang tuanya sejak berusia 20 tahun.

Dikenal sebagai presenter kuliner, siapa sangka Bondan mengawali kariernya di dunia entertainment dari menjadi seorang wartawan.

Bondan sering berpindah-pindah kerja meski lingkup pekerjaannya  tidak jauh-jauh dari media massa.

Pada awal kariernya, Bondan menjadi seorang cameraman. Hasil berita-beritanya sering tayang di TVRI.

Pada tahun 1970-an, Bondan dianggap berpihak kepada para mahasiswa yang banyak demo soal proyek miniatur Indonesia indah.

Akibatnya, ia sempat dipenjara karena tudingan tersebut.

Perjalanan terus berlanjut, Bondan tetap setia meniti karier menjadi seorang wartawan.

Keberhasilan yang pernah ia raih yakni menjadi pemimpin redaksi di beberapa media, seperti majalah Balita, majalah SWA, dan harian Suara Pembaharuan.

Ketika menjadi wartawan, Bondan pernah mendapatkan tugas dinas luar ke Kenya, Afrika.
 
Pengalamannya di Kenya, Afrika, Bondan dituangkan dalam sebuah carpen bertajuk Gzelle.

Cerpennya tersebut memenangkan lomba cerpen di Femina pada tahun 1984 silam.

Baca juga: Biodata Reza Eks NOAH, Hengkang dari Grup Ariel CS dan Memutuskan Hijrah

Baca juga: Biodata Norman Kamaru, Mantan Anggota Brimob yang Sempat Viral, Kini Siap Nyaleg pada Pemilu 2024

Cemerlang dengan kariernya di media, Bondan akhirnya menanggalkan kegemarannya dalam menulis berita.

Ia terjun ke dunia bisnis lantaran sang buah hati, hasil cintanya dengan sang istri, Yvonne Winarno, berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.

"Saya berpikir dengan gaji seorang pemred saja, saya tidak mungkin bisa menyekolahkan anak ke Amerika. Jalan satu-satunya adalah 'nyemplung' ke dunia bisnis," ujar Bondan.

Jalan Bondan semakin mudah ketika bisnis yang digelutinya menuntut ia untuk tinggal di Amerika.

Sambil bisnis ia bisa langsung menjaga anaknya di Negeri Paman Sam.

Ketika anaknya lulus, tugas Bondan pun selesai. Ia memutuskan berhenti dari dunia bisnis dan kembali menjadi penulis.

Ayah 3 anak ini kemudian bekerja di Penerbit Geolink, sebuah perusahaan milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Selain itu, Bondan juga menjadi penulis cerpen untuk Kompas dan Matra.

Ia juga dipercaya sebagai Editor Asian Wall Street Journal, Far Eastern Economic Review, Jakarta Post, Kompas, Bisnis Indonesia.

Pada tahun 1998, Bondan didapuk sebagai Penasehat pribadi Menteri Informasi RI dan Staf Bank Dunia.

Kesuksesan yang ia raih tak hanya itu saja, pada 2005, Bondan dipinang PT. Unilever.

Di sana ia ditunjuk menjadi presenter acara Bango Cita Rasa Nusantara yang bertujuan untuk mempomulerkan masakan-masakan khas Nusantara.

Di sinilah, jargon ‘maknyus’ mulai dikenal masyarakat.

Setiap kali mencicipi kuliner, ia selalu memberikan peninalian dengan mengucapkan "maknyus" sambil memberikan lingkaran jari di depan bibirnya.

Meski begitu, Bondan tidak mengakui kata ‘maknyus’ itu sebagai trade-mark miliknya.

Ia sendiri mengaku meminjam ungkapan itu dari Umar Kayam yang sering melontarkan kata itu saat menikmati makanan di hadapannya.

Setelah itu, Bondan pun dipercaya sebagai presenter Wisata Kuliner yang tayang di Trans TV.

Para kru yang bertugas pun mengakui, meski ia telah menjadi selebriti, ia tetap professional dengan profesi barunya.

Tutup Usia pada Tahun 2017

Bondan Winarno menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 29 November 2017 silam di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta,

Pria yang populer dengan jargon 'maknyus' saat membawakan acara kuliner itu menghembuskan napas terakhirnya di usia 67 tahun.

Melansir dari Tribun-Timur.com, rekan Bondan selaku sesama pakar kuliner, Arie Parikesit mengungkap Bondan memiliki riwayat penyakit jantung.

"Beliau memang ada riwayat jantung," kata Arie.

Baca juga: Biodata Moonella Sunshine Jo, Selebgram Cilik Bayaran Endorse Termahal

Baca juga: Biodata Brigjen Pol Yehu Wangsajaya, Jenderal Bintang Satu yang Hidup Sederhana, ke Kantor Naik MRT

Namun menurut Arie, Bondan juga memiliki penyakit komplikasi.

Meski begitu, Arie belum bisa memastikan hal tersebut.

"Tapi sepertinya juga ada komplikasi (penyakit) lain. Aku belum bisa memastikan (penyakit lain)," lanjutnya.

Berdasarkan hasil diagnosa dokter pada 6 Oktober 2017 lalu, Bondan mengidap sejumlah penyakit, di antaranya neurisma dan katup aorta.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni/Indan Kurnia Efendi/Edi Sumardi)