Berita Bangka Tengah

Rumah Orang tua Ketua DPRD Bangka Tengah Dilempari Pakai Batu, Mehoa: Ibu Saya Terluka

Menkho alias Unyil (44), adik Ketua DPRD Bateng ditahan polisi karena menganiaya anak usia bawah umur. Imbasnya warga mengamuk melempar rumah Ibu Meho

|
tribun madura
Ilustrasi Penangkapan. 

"Saya sebagai keluarga langsung mendampingi. Orang lain pun kita dampingi, tak mungkin adik sendiri tidak kita dampingi," ucapnya.

Menurut Mehoa, saat itu dia dan suaminya langsung datang ke Polsek Pangkalanbaru meskipun belum tahu persis seperti apa kejadiannya.

"Kemudian saya pulang ke rumah. Saya lihat banyak yang berkumpul dan mama saya terluka pipinya dan dengar rumah mama saya dilempar batu," jelasnya.

Lalu, Mehoa sempat menjenguk korban yang kala itu ternyata sudah dibawa pulang.

Pihaknya pun meminta dimediasi, akan tetapi pihak keluarga korban belum menerima.

"Kami coba minta dimediasi untuk berdamai, tapi belum diterima," kata Mehoa.

Kemudian, keesokan harinya, ibunda Ketua DPRD Bangka Tengah tersebut membuat laporan polisi karena mengalami luka dan pengrusakan rumah.

"Tapi akhirnya saya minta mama saya mencabut laporan tersebut," jelasnya.

Secara tegas, Mehoa mengakui bahwa adiknya bersalah dan membuat situasi menjadi begini.

Dia selaku kakak pun meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak hanya itu, Mehoa meminta Kades Airmesu dan banyak pihak untuk membaca situasi ini supaya keluarga korban mau menerima kedatangan pihaknya.

"Besok suami saya mewakili keluarga akan datang ke rumah korban dan semoga keluarganya mau menerima keluarga kami," harap Mehoa.

Mehoa memastikan bahwa sebenarnya Unyil, adiknya tersebut mengalami sakit pada bagian otak.

"Ada virus di otaknya, menekan otak. Suka rusing (gelisah atau gusar-red) dan emosi tidak menentu," jelas Mehoa.

Kendati demikian, Mehoa berharap agar semua pihak dapat mengambil hikmah dari kejadian ini dan semoga tali persaudaraan tetap terjalin dengan baik.

"Karena dari dulu Desa Airmesu dan Desa Jeruk bersaudara dari dulu," jelasnya.

Selain itu, ia berharap agar hal seperti ini tidak terjadi lagi kepada siapa pun itu.

"Emosi dapat membawa akibat buruk, maka perlu selalu taat disiplin beribadah sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Mehoa. (Posbelitung.co/Arya Bima Mahendra/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved