Libur Lebaran, 1.000 Orang Kunjungi Kampong Reklamasi Selinsing Belitung Timur

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kampong Reklamasi Selinsing Belitung Timur satu di antara pilihan rekreasi masyarakat saat libur Idulfitri 1441 Hijriah.

Hal itu berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung destinasi wisata kawasan lahan bekas tambang yang dikelola PT Timah Tbk bersama BUMDes Selinsing itu.

Selama liburan Lebaran ini, jumlah pengunjung meningkat signifikan.

Ketua BUMDes Selinsing, Diki Apriansyah, mengatakan, selama dua hari beroperasi di musim Lebaran, Kampong Reklamasi Selinsing telah dikunjungi ribuan orang.

"Jumlah pengunjung selama dua hari ini kurang lebih 1.000 orang, dengan tiket terjual sebanyak 600 tiket," kata Diki dalam rilis PT Timah Tbk yang diterima Bangkapos.com, Rabu (26/4/2023).

Kawasan wisata yang mengusung konsep agro edu tourism ini merupakan lahan bekas tambang yang disulap menjadi destinasi wisata yang menarik.

Para pengunjung bisa melihat langsung pertanian, peternakan, perkebunan, dan bisa menikmati wisata air.

Selama musim liburan ini, setiap harinya wisatawan yang berkunjung ke Kampong Reklamasi Selinsing bisa mencapai 50-100 orang. Sedangkan pada saat akhir pekan pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang.

"Rata-rata pengunjung sekitar 70 persen dari Kabupaten Belitung, dan aktivitas yang dilakukan bersantai bersama keluarga dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Kampong Reklamasi Selinsing seperti spot photo, gazebo, dan wahana air," jelasnya.

Menurut Diki, adanya destinasi wisata itu sangat berdampak, baik bagi masyarakat lokal setempat maupun masyarakat dari kecamatan atau kabupaten lain, yakni mereka memiliki pilihan baru untuk rekreasi dengan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang memang menyajikan suasana alam terbuka.

"Kampong Reklamasi sangat pas untuk momen-momen bersama keluarga. Sedangkan untuk BUMDes Mitra Jaya Selinsing sendiri yang jelas dampak dari momentum Lebaran ini, yaitu mampu meningkatkan pendapatan setelah satu bulan selama puasa bisa dipastikan tidak ada pemasukan selain tiket masuk," terangnya.

Kemudian mereka memastikan, bahwa keamanan pengunjung menjadi perhatian mereka, sehingga mereka selalu mengimbau agar pengunjung untuk berhati-hati jika sedang berwisata.

Pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana baik dari lingkungan sekitar seperti gazebo, spot photo, rumah adat, kantin, musala, toilet dan wahana air merupakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan cukup memadai.

Bahkan, secara umum masyarakat sangat merespons dengan baik dari semua fasilitas yang ada saat ini.

"Sebagai pihak pengelola kami memiliki beberapa masukan dari pengunjung untuk menyediakan sarana lain seperti membuka kantin apung dan ada sebagian pengunjung yang berharap untuk dibangunnya kolam renang khusus anak-anak," tandasnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)