Berita Kabupaten Bangka
Pemkab Bangka Terbaik Kelola Stunting
Pemerintah Kabupaten Bangka kembali mendapatkan penghargaan kinerja pengelolaan stunting terbaik di Provinsi Bangka Belitung tahun 2022.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Kabupaten Bangka kembali mendapatkan penghargaan kinerja pengelolaan stunting terbaik di Provinsi Bangka Belitung tahun 2022. Pengumuman tersebut disampaikan langsung Tim Panelis Penilaian Kinerja Stunting Bangka Belitung di Bappeda Babel, pada Rabu, 24 Mei 2023.
Penghargaan ini merupakan penghargaan keempat kalinya secara berturut-turut bagi Pemkab Bangka, mulai dari tahun 2019 hingga 2022. Tim Panelis penilaian Kinerja Stunting Bangka Belitung terdiri dari Kementerian Dalam Negeri, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi, Universitas Bangka Belitung dan Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia menempatkan Pemkab Bangka sebagai pemenang pertama dengan nilai 549.
Diketahui, angka stunting Kabupaten Bangka menurun dari 1,68 persen di periode Februari 2021. Kemudian, menurun menjadi 1,34 persen di periode Februari 2022 dan 1,27 persen di Februari 2023.
Bupati Bangka, Mulkan memberikan apresiasi dan penghargaan luar biasa kepada semua stakeholder stunting atas penghargaan yang diterima. "Kami dedikasikan penghargaan ini kepada semua komponen pentahelix yang telah saling sinergi dan konvergentif dalam pengelolaan stunting," kata Mulkan, Kamis (25/5).
Mulkan menyatakan, komitmen penurunan stunting merupakan turunan dari misi kedua RPJMD tahun 2019-2023 yang secara teknis dituangkan dalam Peraturan Bupati Bangka Nomor 38 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Stunting Kabupaten Bangka Tahun 2019-2023. "Kami berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Bangka zero stunting dan memastikan bahwa pada era bonus demografi nantinya, SDM generasi penerus di kabupaten Bangka lebih berkualitas dan berintegritas serta memiliki daya saing," ujar Mulkan.
Wakil Bupati Bangka, Syahbuddin yang juga Ketua TPPS Kabupaten Bangka menyatakan, secara umum, pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bangka dilakukan menggunakan konsep pentahelix mengedepankan kerja sama dengan berbagai pihak secara sinergi dan konvergentif.
"Alhamdulillah, aksi kolaboratif ini bekerja dengan sangat baik dan menghasilkan kinerja terbaik. Di samping sebagai terbaik di Bangka Belitung, Pemkab Bangka juga menjadi best practice pengelolaan stunting Indonesia, seperti yang direlease oleh Kementerian Dalam Negeri dan Sekretariat Wakil Presiden," kata Syahbudin.
Kepala Bappeda Bangka, Pan Budi Marwoto menyatakan, pengelolaan stunting dilakukan melalui konvergensi hulu-hilir, mulai dari pengelolaan kelembagaan, pengelolaan advokasi, pengelolaan pernikahan, pengelolaan kehamilan, pengelolaan pengasuhan, pengelolaan sanitasi, dan pengelolaan inovasi dengan menerapkan pendekatan pembangunan partisipatif pentahelix, yaitu pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten,kecamatan dan desa), pelaku usaha, masyarakat, perguruan tinggi, dan media massa.
"Di samping itu, kami menjalankan 8 rencana aksi yang menjadi syarat mutlak keberhasilan kinerja. Di antaranya, melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi, menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi, menyelenggarakan rembuk stunting, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi, memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa, meningkatkan sistem pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi, serta melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir," jelasnya. (edw)
| Kronologi Kadir Tahanan Polsek Belinyu, Bangka Ditemukan Tewas di Sel, Sempat Benturkan Kepala |
|
|---|
| Nelayan Bangka Dapat Bantuan Rp3,8 Miliar, Duitnya untuk Beli Benda Ini |
|
|---|
| Yahya Nelayan Lubuk Besar Masih Hilang, Kapal Ditemukan di Perairan Rebo Kabupaten Bangka |
|
|---|
| Buntut Bos RBT Harvey Moeis Ditahan, Smelter Setop Beroperasi dan Bayar Pesangon Rp8 Miliar |
|
|---|
| Dinkes Bangka Gencar Menangani DBD, Tercatat 86 Kasus di 2024, Dua Pasien Meninggal Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.