Berita Bangka Tengah

Waspadai Penyakit LSD, Begini Saran Dokter Hewan Kepada Peternak Sapi

Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi atau kerbau ini tidak bisa diremehkan.

Penulis: Arya Bima Mahendra |
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Dokumentasi sapi-sapi milik peternak yang ada di Bangka Tengah. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA —Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi atau kerbau ini tidak bisa diremehkan.

Karena pada kondisi terparahnya bisa menyebabkan infeksi dan bisa saja menimbulkan kematian, karena mengalami benjol-benjol hitam di sekujur tubuh.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh para peternak dan pengusaha sapi terkait dengan adanya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Menurut drh Rahmawati, dokter hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah, bagi sapi yang belum divaksin, benjol-benjol tersebut juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kaki dan gelambir sapi.

“Kalau bengkaknya udah parah, sapi bisa ambruk dan enggak bisa berdiri,” ungkap Rahma, Kamis (8/6/2023).

Selain itu, sapi tersebut juga enggak mau makan karena radang di sekitar hidung dan ada air liur yang berlebihan sehingga tidak mau makan.

“Terus suhu tubuhnya juga tinggi, karena dia demam, jadi nafsu makan juga menurun, enggak mau minum dan lama-lama jadi kurus,” tambahnya.

Dokter yang juga merupakan Subkoordintor Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah ini menyarankan, bagi para peternak atau pengusaha sapi untuk melakukan langkah pencegahan.

Salah satunya adalah dengan tidak membiarkan ada sapi yang keluar masuk ke kandang yang sedang ada sapi yang terjangkit LSD.

Begitu pula dengan orang-orangnya yang keluar masuk kandang juga harus dilakukan desinfeksi dengan desinfektan.

“Terus kalau ada sapi baru jangan digabung dengan sapi yang lama,” tuturnya.

Lalu yang terpenting adalah dengan melakukan vaksinasi karena meningkatkan kekebalan tubuh atau imun adalah hal yang paling penting.

“Yang bisa melawan virus cuma kekebalan tubuh. Jadi kami sarankan untuk vaksinasi,” sambungnya.

Namun jika sapi sudah terlanjut terjangkit LSD,  peternak atau para pengusaha sapi diharapkan agar segera melapor ke dokter hewan.

“Jadi jangan nunggu parah, supaya bisa cepat ditangani,” imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved