Berita Pangkalpinang

Pangkalpinang Kirim Atlet ke Potradnas IX, Endang Balika Cs Berlaga di Kuningan

Hadang merupakan salah satu dari lima cabang olahraga yang dipertandingkan pada Potradnas IX

Penulis: Suhendri CC |
ISTIMEWA
ATLET HADANG PUTRI - Tujuh atlet hadang putri Pangkalpinang berfoto bersama. Ketujuh atlet tersebut dipastikan ambil bagian pada Potradnas IX di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 12-15 Juni 2023. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Tujuh atlet hadang putri Pangkalpinang dipastikan ambil bagian pada Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) IX di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, 12-15 Juni 2023. Mereka adalah Endang Balika, Tiara Ananda, Suni Gusnita, Inkatria Wahyuni, Macica Oktari, Saskia, dan Tasya Hanum Pratiwi.

Hadang merupakan salah satu dari lima cabang olahraga yang dipertandingkan pada Potradnas IX. Empat cabang lainnya adalah egrang, terompah panjang, hadang, gasing, dan sumpitan.

"Kota Pangkalpinang ikut dalam salah satu cabor yakni hadang. Jadi nantinya mereka akan bersaing dengan perwakilan provinsi-provinsi lainnya. Hari ini pun kita berangkatkan atlet, semoga mereka bisa memberikan penampilan terbaiknya," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pangkalpinang, Manto, Senin (12/6/2023).

Kepala Bidang Olahraga Dispora Kota Pangkalpinang, Mashur Samsuri, mengatakan, pihaknya sudah terlebih dahulu menyelenggarakan seleksi dan latihan guna memaksimalkan kemampuan para atlet hadang yang akan berlaga di Potradnas IX. Para atlet tersebut dilatih oleh Nurdin.

"Kita tunjuk (Nurdin) sebagai pelatih untuk mencari atlet yang bisa bersaing di ajang nasional. Olahraga ini bukan hanya olahraga prestasi, tetapi olahraga tradisional juga dipertandingkan seperti hadang, egrang dan lain-lain," kata Dimas, sapaan akrab Mashur Samsuri.

Selain mengejar prestasi, Dimas juga berharap potradnas dapat meningkatkan gairah olahraga tradisional di masyarakat. Ia pun berharap, ke depannya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, bisa ditunjuk sebagai tuan rumah.

"Ke depannya diharapkan olahraga tradisional kita juga akan menggaungkan, seperti gasing dan lainnya. Artinya jika mengadakan ini (potradnas), ribuan orang datang, seperti di Kuningan akan banyak yang datang," tuturnya.

Melestarikan olahraga asli Indonesia

Melansir Kompas.com, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) IX tahun 2023 di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 12-15 Juni 2023.

Ajang ini akan diikuti oleh para pemuda berusia 15-22 tahun yang terdiri atas 20 orang dari tiap provinsi yang ada di Indonesia. Terdapat lima jenis olahraga tradisional yang akan dipertandingkan pada Potradnas IX, yakni hadang, egrang, sumpitan, terompah panjang dan gasing.

Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan, penyelenggaraan potradnas bertujuan melestarikan dan mengembangkan olahraga asli Indonesia yang merupakan budaya bangsa agar kekayaan budaya, khususnya olahraga tradisional, makin diminati di negeri sendiri.

Ia pun menyebutkan pentingnya kegiatan ini untuk terus dilaksanakan di tengah tingginya gempuran game online bagi anak muda Indonesia. "Saat ini, anak-anak muda hobinya main game online. Apa-apa mudah dari genggaman, tidak butuh banyak bergerak," kata Raden Isnantan dalam keterangan Kemenpora.

"Lama-lama ini kan tidak baik dampaknya bagi anak muda, baik untuk fisik maupun mentalnya. Selain itu, juga untuk membugarkan masyarakat melalui olahraga tradisional," ujarnya.

"Anak muda itu kan butuh bergerak dan bersosialisasi. Makanya permainan dan olahraga tradisional harus terus dilestarikan dan dibudayakan di masyarakat hingga mampu menjadi pilihan permainan bagi anak-anak muda di Indonesia," tutur Isnanta.

Hadang merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang dan terdiri atas 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan. Masyarakat pada umumnya lebih mengenal permainan ini dengan sebutan gobak sodor.

Permainan hadang biasanya dilakukan dalam waktu 2x15 menit, di mana pemenang dalam permainan ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salah satu regu setelah permainan berakhir. Penetapan nilai diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang diberi nilai satu dan pemain yang juga berhasil melewati garis belakang sampai dengan garis depan diberi nilai satu.

Kemudian, egrang merupakan salah satu permainan tradisional yang lahir dari kebudayaan asli masyarakat Indonesia. Dibutuhkan alat yang terbuat dari bambu dan diberi pijakan untuk memainkan permainan ini guna menyangga tubuh si pemain. Para pemain egrang saling mengadu kecepatan sehingga membutuhkan ketangkasan, kecepatan, dan keseimbangan. Hal ini sesuai dengan filosofi permainan tradisional tersebut bahwa hidup haruslah seimbang agar sampai pada tujuan yang diharapkan.

Selain itu, ada juga sumpitan. Sebagian masyarakat di Indonesia mengenal sumpit sebagai senjata untuk berburu, tetapi dengan seiring berjalannya waktu, sumpit kini lebih dikenal sebagai permainan tradisional. Aturan dalam permainan tradisional susumpitan sederhana, anak sumpit yang diempaskan harus mengenai sasaran dari jarak yang telah ditentukan. Meski terlihat mudah, tetap dibutuhkan ketangkasan yaitu perpaduan antara ketenangan dan keahlian khusus untuk bisa mengenai target yang sudah ditentukan.

Selanjutnya ada olahraga tradisional terompah panjang. Permainan ini menggunakan kayu panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang ditentukan. Biasanya, permainan ini dilakukan oleh tiga orang atau lebih menggunakan sepasang terompah, tetapi panjang terompah disesuaikan dengan jumlah orang yang akan menggunakannya. Bekerja sama serta kekompakan menjadi kunci kemenangan dari permainan tradisional yang satu ini.

Ada juga gasing yaitu mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing termasuk mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Tidak hanya anak-anak yang menyukai mainan tersebut, melainkan orang dewasa juga ikut memainkannya. (riz/Kompas.com)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved