Idul Adha 2023

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2023 Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Puasa Dzulhijjah terdiri dari tiga. Yakni Puasa Dzulhijjah sendiri dilaksanakan tanggal 1-7 Dzulhijjah dan Puasa Tarwiah pada 8 Dzulhijjah dan ...

Tribun Lampung
Jelang Idul Adha 2023, simak jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah versi Muhammadiyah, pemerintah, serta NU. Ada perbedaan tanggal. 

POSBELITUNG.CO -- Umat muslim di seluruh dunia tak lam lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H.

Di Indonesia, Hari Raya Idul Adha versi pemerintah jatuh pada tanggal 29 Juni 2023. Sedangkan untuk versi Muhammadiyah, Hari Raya Idul Adha 2023 jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.

Perbedaan ini juga berpengaruh pada Jadwal Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Ketiga puasa tersebut merupakan puasa sunnah menjelang Idul Adha.

Diketahui, Puasa Dzulhijjah terdiri dari tiga.

Yakni Puasa Dzulhijjah sendiri dilaksanakan tanggal 1-7 Dzulhijjah dan Puasa Tarwiah pada 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Sementara itu dalam penanggalan tahun Masehi, menurut versi pemerintah yang ditetapkan melalui Sidang Isbat, 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa (20/6/2023).

Baca juga: 35 Contoh Pantun Idul Adha 2023 Tema Kurban, Bisa Dibagikan ke Grup WhatsApp, Isinya Penuh Makna

Baca juga: Niat dan Tata Cara Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Ramadhan, Ini Hukumnya

Maka dari itu, Puasa Dzulhijjah tersebut akan dimulai pada 20 Juni 2023 hingga 26 Juni 2023.

Kemudian, Puasa Tarwiyah akan dilaksanakan pada Selasa, 27 Juni 2023 dan Puasa Arafah pada Rabu 28 Juni 2023.

Sedangkan untuk PP Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H pada Senin (19/6/2023).

Ini menyusul pada lebih awalnya umat Muhammadiyah melaksanakan Puasa Dzulhijjah pada 19 Juni 2023 hingga 26 Juni 2023.

Hal tersebut diikuti oleh Puasa Arafah pada Selasa 27 Juni 2023.

Seperti diketahui, dalam Islam, bulan Dzulhijjah termasuk salah satu bulan mulia yang dinanti oleh para umat muslim.

Hal itu lantaran keutamaannya yang luar biasa.

Selain mendapatkan pahala berlipat ganda, bagi siap yang mendirikan Puasa Dzulhijjah akan dapat ganjar lain berupa penghapusan dosa.

Ada yang hingga setahun.

Baca juga: Resmi, Libur Cuti Bersama Idul Adha 28-30 Juni 2023, PP Muhammadiyah: Terima Kasih Pak Presiden

Baca juga: Akikah dan Kurban Dilakukan Bersamaan di Hari Raya Idul Adha 2023, Apa Boleh? Simak Penjelasannya

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijhah, satu hari berpuasa didalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan salat malam setara dengan salat di malam Lailatul Qadar." (HR At-Tirmidzi).

Soal penanggalan dalam kalender masehi memang ada perbedaan antara Muhammadiyah dan Pemerintah melalui Kementerian Agama ( Kemenag ).

Berikut Niat Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Lafaz niat Puasa Dzulhijjah pada malam hari:

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

3. Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Jika terlupa membaca niat pada malam hari, puasa Dzulhijjah masih dapat dilakukan dengan membaca niat pada siang hari.

Waktu untuk membaca niat siang hari dimulai dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (Dzuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Apabila terlupa membaca niat pada malam hari, puasa Dzulhijjah masih dapat dilakukan dengan membaca niat pada siang hari.

Waktu untuk membaca niat siang hari dimulai dari pagi hingga sebelum tergelincirnya matahari (Dzuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut lafaz Niat Puasa Dzulhijjah pada siang hari:

1. Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ.

2. Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Hari Tarawiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

3. Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: "Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Durasi puasa ini sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari saat fajar hingga matahari terbenam.

Selama periode tersebut, seseorang harus menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa, sebagaimana halnya puasa-puasa lainnya.

(*/)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved