Berita Belitung
Pasien 12 Jam Tak Dapat Tempat di Ruang Rawat Inap RSUD, DPRD Belitung: Kami Saja Tidak Didengarkan
Saat masuk, terdapat dua bed kosong dalam ruang rawat inap. Setelah kejadian itu, di hari yang sama pasien tersebut meninggal dunia.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Seorang pasien berusia 57 tahun datang ke RSUD Marsidi Judono pada Senin (19/6/2023) lalu. Masuk ke instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit sekitar pukul 7.00 WIB. Butuh waktu sekitar 12 jam untuk pasien kemudian dipindahkan ke ruang rawat inap dengan alasan tak ada ranjang atau bed yang tersedia.
Padahal, saat masuk, terdapat dua bed kosong dalam ruang rawat inap. Setelah kejadian itu, di hari yang sama pasien tersebut meninggal dunia.
Kejadian ini disampaikan oleh Anggota DPRD Belitung, Vina Cristyn Ferani pada Rapat Paripurna DPRD Belitung pada Jumat (17/7/2023). Pengalaman tersebut dialami Vina yang saat itu membantu tetangga di belakang rumahnya.
Sembari menunggu pindah ke ruang rawat inap, keluarga pasien meminta bantuan Vina agar berkomunikasi dengan pihak RSUD Marsidi Judono sehingga dapat dipindahkan ke ruang rawat inap.
"Berulang kali sebagai tetangga dan anggota dewan, wakil rakyat, kami mengkomunikasikan dengan bagian pelayanan RSUD, namun sangat disayangkan ternyata pasien baru bisa mendapatkan kamar dengan alasan kamar penuh," ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Belitung ini, Jumat (14/7/2023).
"Tetapi begitu pasien masuk kamar rawat inap, ternyata ada dua ranjang yang kosong. Ini sangat disayangkan, harusnya ini tidak terjadi jika pelayanan mengikuti SOP," kata Vina.
Menurutnya, ini hanya contoh kecil dari buruknya kualitas pelayanan RSUD Marsidi Judono. Ia merasa miris karena meskipun sebagai wakil rakyat ternyata dirinya belum bisa membantu tetangga sendiri.
"Kami tidak ingin menjatuhkan siapapun juga, tetapi apa yang kami sampaikan hendaknya bisa menjadi catatan dan perbaikan ke depannya. Kalau anggota dewan saja sudah tidak didengar, bagaimana dengan rakyat jelata yang menelpon ke rumah sakit dan semua petinggi dan pejabat di rumah sakit," sentilnya.
Saat ditemui awak media setelah paripurna, menurut Vina, RSUD Marsidi Judono belum berbenah. Masih banyak keluhan dan kekecewaan masyarakat sudah berlarut-larut.
Setiap menerima keluhan, dianggap menghina, menjatuhkan, atau menyudutkan. Padahal keluhan harusnya menjadi dasar agar dapat disikapi secara bijak.
"Hentikan drama, bahwa semua yang dikeluhkan itu dimentalkan, sibuk mencari pembenaran dan pembelaan, kapan RSUD akan berbenah. Terima dulu, rapat internal, semua masalah ada solusinya, begitu ada solusi pastikan jangan terulang," ujarnya.
"Kalau semua tidak mau belajar dari komplain, kapan RSUD akan berubah dan berbenah. Mengganti direktur ke dr. Hendra ke dr. Ratih semua menaruh harapan, pertanyaannya, dr Ratih ini dokter junior, masih muda, ada pesimisnya, kami menilai dari luar, tapi sejauh ini belum ada perubahan, keluhan masyarakat masih banyak," tegasnya.
Ia berharap RSUD membenahi sumber daya manusia (SDM). Terutama agar membuat pelatihan atau pendidikan karakter secara rutin dan terus menerus.
Vina juga meminta tenaga kesehatan komitmen dengan profesi yang dipilih.
"Tidak ada yang memaksa untuk menjadi nakes, setiap profesi ada kode etik, risiko, begitu juga nakes dan dokter. Begitu bersumpah, di situ tanggung jawab berjalan. Jangan mengeluhkan capek, pekerjaan apa yang tidak capek, anggota dewan juga capek. Tapi sudah berikrar menerima tanggung jawab sebagai nakes, itu harus dipikul sebaik mungkin," tuturnya.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
Polsek Membalong Tanam Jagung Dukung Swasembada Pangan 2025 |
![]() |
---|
Dinas PUPR Belitung Bakal Terbitkan Surat Keterangan Sebagai Syarat Pengganti PBG untuk TK/PAUD |
![]() |
---|
UPDATE Pawai Pembangunan Belitung 2025, Peserta Capai 111 Tim, Pendaftaran Diperpanjang hingga Besok |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis di Belitung Kembali Berjalan, Siswa Nikmati Nasi Kuning Plus Lauk Pauk dan Susu |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis di Belitung Kembali Beroperasi, Ini Menu Perdananya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.