Berita Pangkalpinang

Harga Telur Ayam Sentuh Rp2.100 Perbutir, Pembeli Menurun

Harga jual telur ayam di Pasar Pangkalpinang ini memang terus berangsur terjadi kenaikan sejak akhir tahun 2022

Penulis: Sela Agustika |
Bangka Pos / Sela
Pedagang telur di Pasar Pagi Pangkalpinang saat merapikan telur dagangannya 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Harga jual telur ayam di Pasar Pangkalpinang tak kunjung turun.

Pantauan Bangkapos.com Senin, (31/7/2023) harga jual telur ayam di Pasar Pangkalpinang ini memang terus berangsur terjadi kenaikan sejak akhir tahun 2022 kemarin, dimana harga jual telur ayam ini sebelumnya menyentuh Rp1.900 dan sekarang kembali terjadi kenaikan dengan harga jual Rp2.000 hingga Rp2.100 per butir.

Pedagang Telor di Pasar Pagi Pangkalpinang, Roy menyebutkan harga jual telur ayam saat ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.

Diakuinya, naiknya harga jual telur ayam ini turut berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang ikut terjadi penurunan.

"Harga telor di kita sekarang mulai Rp1.900 - Rp.2.100 tergantung ukuran telor. Memang sekarang ini harga telor sudah naik. Terus sekarang sejak harga telor naik pembeli juga berkurang," ungkap Roy kepada Bangkapos.com Senin, (31/7/2023).

Roy menuturkan, stok telur yang dijual di tempatnya ini diambil langsung dari distributor yang ada di Palembang.

"Penyebab pastinya harga telur naik gak tahu juga, tapi ada info stoknya (telur) sekarang ini sedikit," ujarnya.

Naiknya harga jual telur saat ini ternyata ikut berimbas terhadap para pedagang rumah makan di Pangkalpinang.

Sara, satu diantara pemilik warung rumah makan mengaku omset yang didapatnya saat ini berkurang, terutama srjak harga jual telur ayam dan daging ayam yang masih tinggi.

"Sekarang ini harga jual telur kan naik, tapi kita jual nasi telor ini masih sama dengan harga sebelumnya. Jadi omset ada penurunan juga, apalagi bukan hsnya telur tapi juga ayam sekrang tinggi dan bumbu dapur beberapa juga ada yang naik," ucapnya.

Sara berharap, harga telur dan komoditi lainnya di pasar bisa kembali stabil.

"Kalau harga stabil kita jualan pun enak, tapi kalau harganya naik terus menerus maka kita juga otomatis akan menyesuaikan harga jual ini, karena biaya produksi kita alami peningkatan," kata Sara.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved