Berita Bangka Tengah

Luas Perkebunan Lada di Bangka Tengah Tersisa 3.314 Ha, Banyak Beralih Fungsi ke Perkebunan Lain

Luas perkebunan lada di Kabupaten Bangka Tengah semakin berkurang dari waktu ke waktu karena banyak yang telah beralih fungsi ke perkebunan lain.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
Posbelitung.co/Novita
Ilustrasi tanaman lada. Luas perkebunan lada di Kabupaten Bangka Tengah semakin berkurang dari waktu ke waktu karena banyak yang telah beralih fungsi ke perkebunan lain. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Luas perkebunan lada di Kabupaten Bangka Tengah semakin berkurang dari waktu ke waktu karena banyak yang telah beralih fungsi ke perkebunan lain.

Diketahui, saat ini luas perkebunan lada di Bangka Tengah yang tersisa tinggal 3.314,52 hektare.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Demsi Apriadi mengatakan, luasan tersebut merupakan data terkini pada periode Januari-Maret 2023.

Disamping itu, diketahui bahwa ada sekitar 876,54 hektare luas areal tanaman lada yang belum menghasilkan.

Dia menjelaskan, semakin berkurangnya perkebunan lada di Bangka Tengah lantaran banyak tanaman yang mati di tengah jalan sebelum masa panen.

"Lada ini kan umur panennya setelah 2 tahun sampai 3 tahun ke atas," ucap Demsi, Senin (31/7/2023).

Kata dia, anggap saja jika seorang petani menanam lada di lahan seluas setengah hektare dengan jumlah tanaman sekitar 800-1.000 batang.

Dengan jumlah tersebut, ada begitu banyak biaya produksi yang harus dikeluarkan mulai dari pupuk, tajar (tiang panjat) dan lain sebagainya.

"Dan kadang-kadang itu enggak ada jaminan lada tersebut bisa mencapai umur dua tahun untuk bisa dipanen. Kadang-kadang baru umur setahun sudah mati," jelasnya.

Hal itulah yang kemudian banyak membuat petani lada menjadi lesu dan mulai pindah ke komoditi lain. Untuk itu, melalui beberapa kajian, pihaknya mempunyai solusi dengan menggunakan tanaman melada.

Demsi berujar, cara tersebut saat ini sedang diuji coba oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Simpang Katis dan sudah berjalan 3 tahunan.

"Tanaman lada ini kan dia memiliki ruas dan penyakit yang paling sering terjadi itu busuk pangkal batang. Jadi yang terjadi adalah tumbuh batangnya bagus dan bawahnya kopong sehingga lama-kelamaan tanaman tersebut akan mati," tuturnya.

Oleh karenanya, dengan memanfaatkan tanaman melada yang karakteristiknya tahan terhadap air diharapkan akan membuat tangan lada menjadi kuat.

"Tujuan adanya tanaman melada itu untuk memperkuat bagian akar dan ini sudah terbukti di BPP Simpang Katis," jelasnya.

Harga rendah

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved