Buser Naga Buru Geng Motor di Pangkalpinang, Korban Jalani Perawatan di RSUD Depati Hamzah
peristiwa bermula saat dia bersama empat temannya mengendarai sebuah sepeda motor melaju dari arah Bacang menuju sungai di belakang Hotel Puncak...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Rio Febriansyah (20), warga Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), masih terbaring lemas di ranjang di sebuah rumah sakit di Pangkalpinang, Sabtu (19/8/2023).
Rio dirawat karena mengalami luka parah di bagian kaki kanan akibat serangan orang tak dikenal yang diduga anggota geng motor.
Rio mengatakan, penyerangan tersebut terjadi di Jalan Mayor Syafrie Rachman, tidak jauh dari lampu merah Semabung, Pangkalpinang, tepatnya di seberang toko Dunia Lampu, Kamis (17/8) sekitar pukul 23.30 WIB.
Rio mengungkapkan, peristiwa bermula saat dia bersama empat temannya mengendarai sebuah sepeda motor melaju dari arah Bacang menuju sungai di belakang Hotel Puncak, Jalan Jenderal Sudirman. Mereka berencana nongkorong di pinggir sungai tersebut.
Rio menyebutkan, saat itu dia dan teman-temannya dalam kondisi sadar.
“Mau nyantai aja dari rumah teman ke pinggir sungai belakang Puncak lama, tidak ada maksud apa-apa,” katanya kepada Bangka Pos, kemarin.
Ketika melintas di depan sebuah toko, lanjut Rio, mereka bertemu segerombolan pengendara sepeda motor.
Baca juga: Biodata Budiman Sudjatmiko yang Kini Berani Deklarasikan Dukung Prabowo jadi Capres
Baca juga: Rio dan Dua Rekannya Diserang Geng Motor Bersenjata Tajam di Lampu Merah Semabung Pangkalpinang
Baca juga: Wakapolda Kepulauan Babel Pimpin Pertemuan Mendadak di Rumdin Bupati Belitung, Bahas PT Foresta?
“Kami tidak tahu dengan para pelaku. Ketika pertama ketemu itu kami menoleh ke arah mereka, dan tiba-tiba para pelaku langsung mengacungkan sajam jenis celurit dan parang panjang ke arah kami,” tuturnya.

“Ada dua pengendara yang menghampiri kami, mereka langsung menganiaya kami. Setelah menganiaya kami, mereka langsung kabur,” sambung Rio.
Menurutnya, dia bersama rekan-rekannya sempat ingin melakukan perlawanan dengan menabrakkan kendaraan para pelaku. Akan tetapi, terhalang oleh kendaraan pelaku lain yang sudah mengadang sepeda motor yang dikendarai Rio dan kawan-kawan.
“Ramai, mereka lebih dari 20 kendaraan, satu kendaraan ada berboncengan tiga orang dan mereka pun menggunakan masker seperti sudah direncanakan. Kami sempat mau melawan dengan nabrak pelaku, tetapi ada pelaku lain yang mengadang kami dan kendaraan kami pun terjatuh,” ujar Rio.
Lebih lanjut, Rio mengatakan, peristiwa tersebut mengakibatkan dirinya dan tiga temannya mengalami luka-luka, sedangkan satu temannya yang lain tidak mengalami luka.
“Empat orang yang mengalami luka-luka, paling parah saya karena mengalami luka bacokan di bagian kaki kanan,” katanya.
“Satu teman luka bagian dagu, mengalami luka robek, satunya tangannya patah, dan satu bagian paha luka tetapi tidak parah, serta teman yang dibonceng belakang selamat karena loncat dari kendaraan,” tutur Rio.
Setelah kejadian penganiayaan itu, Rio dan teman-temannya dilarikan ke rumah sakit oleh teman yang datang untuk membantu mereka.
“Kami tidak tahu lagi ke mana para pelaku, habis menganiaya langsung kabur. Kami ditolong kawan dari belakang kami, mereka langsung membawa kami ke rumah sakit secara bertahap,” katanya.
Rio Pindah ke RSUD Depati Hamzah
Sementara itu, ibunda Rio Febriansyah,Jumati terpaksa memindahkan anaknya yang sedang terbaring di RSBT Pangkalpinang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah akibat tidak memiliki biaya untuk operasi yang mencapai Rp30 juta.
Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya
Baca juga: Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 10 SMA
Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu
Rio merupakan salah korban serangan orang tak dikenal yang diduga anggota geng motor.

Jumati mengatakan, dirinya telah mendapatkan keterangan dari pihak RSBT bahwa korban kecelakaan atau pembacokan tidak bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan harus umum untuk biaya operasi pasien.
“Iya kemarin sudah dijelaskan oleh pihak RSBT terkait biaya operasi mencapai Rp30 juta, tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan karena kecelakaan tunggal ataupun pengeroyokan,” katanya kepada Bangka Pos, Sabtu (19/8).
"Saya sudah tanya ke pihak kepolisian sekalian melapor, bisa dibantu dengan bantuan LPSK dan itu pun harus ketangkap terlebih dahulu pelakunya. Kalau belum ketangkap tidak bisa dikeluarkan.
Ibaratnya kami mengeluarkan biaya terlebih dahulu dan nanti kalau sudah keluar surat LPSKnya baru bisa diganti dari BPJS Kesehatan,” sambung Jumati.
Lebih lanjut, dia mengatakan, setelah mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pihak RSBT dan tidak bisa
menggunakan BPJS Kesehatan, dirinya terpaksa memindahkan anaknya ke RSUD Depati Hamzah untuk dilakukan operasi menggunakan BPJS Kesehatan.
Jumati mengaku, selama anaknya dirawat di RSBT Pangkalpinang, biaya yang dikeluarkan selama dua hari mencapai Rp4 juta lebih dan belum termasuk biaya operasi.
“Tetap tidak bisa dipakai BPJS, ibu sudah keluar dari RSBT dan tidak bawa anak ibu pulang ke rumah langsung ke RSUD. Ini masih di IGD, siapa tahu bisa pakai BPJS untuk operasi kaki anak saya,” tuturnya.
Jumati menyebutkan BPJS Kesehatan yang ia gunakan masih aktif, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah, termasuk BPJS Kesehatan anak-anaknya.
“Bulan kemarin masih aktif semua termasuk punya Rio Febriansyah (korban pembacokan orang yang diduga anggota geng motor--red), BPJS kesehatan kami ini dapat dari bantuan pemerintah,” katanya.
Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka
Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat
Baca juga: Anies Baswedan sampai Tercebur Waduk Lebak Bulus Usai Dihantam Bantal Ketua RT Malkan
Menjalankan Prosedur
Humas RSBT Pangkalpinang, Faisal, mengatakan, pihaknya menjalankan prosedur terhadap pasien yang diduga korban pembacokan atau kecelakaan lalu lintas yang kemudian memilih pindah ke RSUD Depati Hamzah.
Menurutnya, sesuai ketentuan, BPJS Kesehatan hanya menanggung penanganan penyakit medis. Untuk pasien di luar itu, maka butuh persyaratan lain.
“Seperti misalnya surat dari LPSK untuk pasien yang berkaitan dengan tindak kejahatan,” kata Faisal kepada Bangka Pos, Sabtu (19/8).
“Untuk kecelakaan bermotor juga begitu. Itu (kecelakaan bermotor--red) juga terbagi lagi. Akan berbeda kalau kecelakaan tunggal atau kecelakaan yang ada lawannya,” ujarnya.
Faisal menyebutkan pasien kecelakaan tunggal bisa di-cover Jasa Raharja. “Sedangkan yang kecelakaan ada lawannya, itu berbeda lagi,” ucapnya.
Buser Naga Pangkalpinang Buru Geng Motor
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan guna memburu sekelompok orang diduga geng motor yang melakukan penyerangan di dekat lampu merah Semabung, Pangkalpinang, Kamis (17/8) malam.
Korban penyerangan tersebut adalah Rio Febriansyah (20) dan kawan-kawan.
“Memang benar kami sudah menerima laporan dari korban yang diserang oleh sekelompok pemuda yang diduga geng motor. Informasi yang kami terima memang korban ini bersama tiga rekannya sedang berkendara menggunakan satu motor. Aksinya itu juga terjadi malam hari,” kata Evry saat dikonfirmasi, Sabtu (19/8).
Evry menyebut peristiwa tersebut bermula saat Rio Febriansyah bersama rekan-rekannya berangkat dari arah SMAN 2 Pangkalpinang menuju sungai di belakang Puncak Mall untuk nongkrong.
Namun, saat melintas di depan Masjid Al Khosyiun, Kelurahan Semabung Lama, para korban dibentak oleh pelaku yang juga sedang nongkrong di daerah tersebut. Lantaran korban tidak ada yang merespons, para pelaku pun mengejar para korban dengan menggunakan sepeda motor.
“Saat di lampu merah, pelaku yang berboncengan tiga memepet korban dengan membawa senjata tajam, lalu mengayunkan senjata tajam itu ke korban (Rio Febriansyah --red) dan teman-temannya,” kata Evry.
Dia menambahkan, ayunan senjata tajam tersebut mengenai ponsel yang ada di dalam kantong celana rekan korban.
Namun, para korban yang kaget dan berusaha menghindari dari aksi para pelaku, justru menghantam tiang listrik yang membuat Rio mengalami sejumlah luka.
“Iya, mereka, korban langsung tancap gas, tetapi sekitar 300 meter menabrak tiang listrik dan pelaku ini langsung melarikan diri,” ujarnya.
Evry memastikan pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan guna memburu para pelaku.
“Untuk saat ini kami dari Satreskrim Polresta Pangkalpinang masih melakukan pendalaman dan memburu para pelaku,” katanya.
(*/ Rizky Irianda Pahlevy/ Adi saputra/ )
Kapolda Irjen Pol Hendro Pandowo Tegaskan Akan Basmi Aksi Premanisme dan Geng Motor di Babel |
![]() |
---|
Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo Komitmen Berantas Premanisme dan Geng Motor |
![]() |
---|
Polres Belitung Timur Imbau Siswa -siswi SMK Handayani Manggar Jauhi Geng Motor |
![]() |
---|
Lagi, Polres Belitung Deklarasi Zero Geng Motor di Momen Ops Keselamatan Menumbing 2025 |
![]() |
---|
Aksi Balap Liar oleh 'Geng Motor' di Belitung Timur Ganggu Kenyamanan Warga, Polisi Rutin Patroli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.