Berita Bangka Selatan
El Nino Picu Kenaikan Bahan Pokok, Pemkab Bangka Selatan Bakal Gelar Operasi Pasar
Sejumlah bahan pokok kian mahal hampir dalam satu bulan terakhir di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Sejumlah bahan pokok kian mahal hampir dalam satu bulan terakhir di Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Biasanya, kenaikan harga pangan memang terjadi sesaat menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Namun kali ini justru fenomenanya berbeda.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG), Anshori turut membenarkan jika terjadi kenaikan harga. Terutama pada beberapa komoditas pangan di hampir seluruh pasar. Bahkan kenaikan secara signifikan terlihat sekali dalam sepekan terakhir, terutama untuk beras, telur, daging ayam ras dan daging sapi.
"Untuk sementara saat ini masih stabil, cuma memang ada penurunan juga peningkatan daya beli dari beberapa bahan pokok," kata Anshori, Rabu (23/8).
Anshori mengatakan, sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan cukup signifikan yakni cabai rawit dan cabai merah besar. Di mana harganya kini tembus Rp65 ribu dari semula Rp55 ribu per kilogram. Kemudian cabai merah besar naik Rp20 ribu menjadi Rp55 ribu dari harga semula Rp35 ribu per kilogram.
Selanjutnya harga beras premium naik Rp2.000 ribu menjadi Rp72 ribu per lima kilogram. Lalu, beras medium naik Rp5 ribu menjadi Rp65 ribu per lima kilogram. Gula pasir naik Rp1.000 menjadi Rp15 ribu per kilo. Telur naik Rp5 ribu menjadi Rp25 ribu per kilo.
Sedangkan harga daging ayam stabil harga Rp25 ribu per kilo, juga harga daging sapi Rp150 ribu per kilo. Sementara harga bawang merah justru mengalami penurunan. Dari semula Rp30 ribu kini menjadi Rp28 ribu per kilogram. Lalu untuk harga bawang putih masih cenderung stabil Rp40 ribu per kilogram.
"Kenaikannya memang cukup signifikan khusus cabai. Untuk beras sendiri kenaikan harganya langsung dari pusat sejak awal bulan ini," jelas Anshori.
Lebih jauh ungkapnya, kenaikan harga ini dipicu oleh fenomena El Nino yang menyebabkan sejumlah daerah pemasok bahan pokok mengalami kekeringan. Imbasnya banyak petani yang gagal panen karena kekurangan pasokan air. Begitu pula dengan faktor cuaca ekstrem saat ini.
Angin kencang di perairan juga mempengaruhi distribusi sejumlah bahan pokok dari luar Pulau Bangka. Karena adanya keterlambatan pasokan barang berimbas kepada kenaikan harga.
"Jadi mungkin karena keadaan cuaca, pengaruh musim kemarau dengan ketersediaan barang. Sehingga rantai pasok pengiriman barang terhambat, dan pasti akan ada kenaikan harga," ujarnya.
Kendati demikian kata Anshori, guna mengantisipasi kenaikan harga di luar batas kewajaran pihaknya akan menggelar operasi pasar dalam waktu dekat. Sekaligus menggandeng Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Perum Bulog. Diharapkan dengan begitu harga bahan pokok dapat kembali stabil seperti semula.
"Kita akan lakukan operasi pasar berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, sekaligus untuk mengontrol kestabilan harga di tingkat distributor," pungkas Anshori. (u1)
Cabai Rawit Tembus Rp65 Ribu
KEKERINGAN dan dampak fenomena El Nino yang terjadi di sejumlah wilayah di tanah air berdampak pada meningkatnya harga bahan pokok (Bapok) di pasaran. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Rakyat Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, harga sudah naik sejak pekan lalu.
Seorang pedagang, Kholifah (49) mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok telah terjadi sejak sepekan terakhir. Kondisi ini diakibatkan oleh musim kemarau yang berdampak pada produksi sayuran termasuk cabai. Sehingga harga bahan pokok terus merangkak naik setiap harinya. "Kenaikan harga sudah terjadi sejak seminggu ini," kata Kholifah, Rabu (23/8).
Kholifah mengungkapkan, untuk harga cabai merah misalnya. Semula dijual Rp35 ribu, kini naik Rp20 menjadi Rp55 ribu per kilogram. Kemudian harga cabai rawit merangkak naik Rp15 ribu per kilogram. Dari semula Rp50 ribu kini tembus Rp65 ribu per kilogram.
| BNN Babel Gerebek Permukiman Padat di Basel, Diduga Tempat Transaksi Narkoba, 11 Orang Dibekuk |
|
|---|
| 1.427 Perempuan di Bangka Selatan Ditargetkan Jalani HPV DNA dan IVA Test, Antisipasi Kanker Serviks |
|
|---|
| Bupati Bangka Selatan Berang, Ada Oknum ASN Diduga Minta Imbalan dari Bantuan Permodalan UMKM |
|
|---|
| Pemuda Ditemukan Meninggal Usai Terseret Ombak saat Mancing di Perairan Namak Bangka Selatan |
|
|---|
| 143 Kampil Pasir Timah Diangkut Kapal Bermuatan Terasi Diamankan Tim Lanal Babel di Bangka Selatan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.