Berita Bangka Tengah
Antisipasi Penurunan Produksi Dampak El Nino, Petani Bawang Merah Gunakan Pupuk Organik
Strategi lain yang bisa dilakukan apabila memiliki modal yang lebih adalah dengan pemasangan jaring paranet pada bagian atas tanaman.
Penulis: Arya Bima Mahendra |
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Fenomena El Nino sangat rentan menyebabkan terjadinya penurunan produksi pertanian akibat cuaca panas khususnya di Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Menyikapi adanya fenomena itu, Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Bangka Tengah, Wartam berkata bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti mengutamakan penggunaan pupuk organik yang mengandung serat.
"Dengan begitu, pori-pori tanah semakin banyak sehingga bisa mengikat kadar air," kata Wartam, Kamis (24/8/2023).
Kemudian, strategi lain yang bisa dilakukan apabila memiliki modal yang lebih adalah dengan pemasangan jaring paranet pada bagian atas tanaman.
Dirinya pun sudah melakukan hal itu dan terbukti bisa mengurangi panas yang menembus ke tanaman.
"Panas yang masuk itu bisa berkurang dan hanya 70 persen, enggak sampai 100 persen," jelasnya.
Alhasil kata dia, penguapan air pada tanaman pun bisa ditekan sehingga durasi dan banyaknya penyiraman bisa berkurang.
Lebih lanjut, terkait permasalahan El Nino dan pengaruhnya terhadap petani bawang merah ini, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura yang ada di Provinsi.
"Sejauh ini belum ada tindakan, karena masih menunggu juga informasi dari para petani harus bagaimana kedepannya dan diminta melapor terus secara kontinyu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, cuaca panas ditambah dengan adanya fenomena El Nino ternyata memberikan dampak terhadap banyak lini sektor.
Tak terkecuali pada sektor pertanian dimana salah satu yang cukup terdampak adalah para petani bawang merah.
Seperti yang dirasakan oleh Wartam, seorang petani bawang merah di Kelurahan Padang Mulia, Koba, Bangka Tengah.
Dia mengatakan bahwa fenomena El Nino seperti ini sudah jelas memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah.
"Pengaruhnya itu membuat pertumbuhan bawang merah kurang begitu lancar dan subur," ungkap Wartam, Kamis (24/8/2023).
Kata dia, jika ingin pertumbuhan tanaman bawang merah itu maksimal, maka dosis penyiraman dan pemupukan haru ditambah.
Misalnya dari segi penyiraman air yang pada biasanya dilakukan sekai sehari, kini harus dua kali sehari.
"Kemudian untuk pemupukan, yang seharusnya pupuk itu langsung diserap tanah dan tanaman, ini malah menguap karena cuaca panas," katanya.
Dengan begitu, dosis pemupukan pun harus ditambah dari biasanya jika ingin kualitas dan produktivitas bawang merah tersebut tetap stabil.
"Jadi kalau perawatan seperti penyiraman air dan pemupukannya bertambah, berarti otomatis biaya produksinya juga ikut bertambah," jelasnya.
Tak hanya itu, pria yang juga merupakan Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Bangka Tengah ini menuturkan bahwa El Nino juga membuat hama lebih kuat dan menjadi-jadi, khususnya hama ulat.
Hal itulah yang kemudian secara langsung membuat perawatan dan biaya terhadap bawang merah ini harus lebih ekstra.
Lebih lanjut, Wartam berujar bahwa pada musim panas seperti ini, produksi bawang merah bisa menurun sampai 30 persen.
"Jadi kembali lagi, dampak El Nino itu sebenarnya ke pembengkakan modal produksi. Penambahan modalnya itu bisa sekitar 20-30 persen," ujarnya.
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)
| Perdagangan Ilegal Satwa di Bangka Tengah, 1 Pelaku Diamankan, 16 Elang Dititip ke Alobi Foundation |
|
|---|
| 4 Pendaki Alami Hipotermia dan Kelelahan Hebat di Bukit Pading Bangka Tengah, Begini Kronologinya |
|
|---|
| Hilang Usai Lompat dari Kapal, ABK KM Sumber Jaya 88 Ditemukan Meninggal di Perairan Bangka Tengah |
|
|---|
| Enam ABK KM Sumber Jaya 88 Lompat ke Laut, Satu Ditemukan Meninggal oleh Nelayan Bangka Tengah |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Targetkan 44 Persen Sertifikasi Aset Tanah di 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.