Berita Belitung

Kesenian Lesong Panjang, Permainan Masyarakat Belitung saat Suka Cita Panen Padi

Pada 2023 ini, kesenian Lesong Panjang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia dari Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. 

|
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Permainan lesong panjang yang ditampilkan saat Maras Taun di Desa Selat Nasik beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNGLesong panjang, rudat tiong, beripat rutan. Seni bari' urang tue ramai de tunton. Tamba ramai suasane de maras taun... 

Itulah kutipan lirik lagu Maras Taun. Dalam lirik ini disebutkan kesenian tradisional Belitung zaman dulu, di antaranya lesong panjang.

Pada 2023 ini, kesenian Lesong Panjang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia dari Kabupaten Belitung, Bangka Belitung

Lesong panjang sebenarnya merupakan nama dan alat dari kesenian tradisional itu sendiri.

Lesong atau lesung merupakan alat mengolah padi menjadi beras.

"Lesong panjang, lesong karena ukurannya panjang. Ada pula di masyarakat yang menyebutnya lesong batang karena dibuat dari batang kayu. Itu sama, hanya penyebutannya saja," kata Budayawan Belitung, Salim YAH, Selasa (12/9/2023). 

Permainan lesong panjang biasanya dimainkan 4, 6, atau 8 pemain.

Dalam permainannya, para pemain mengetukkan alu berukuran 80-90 sentimeter ke lesong yang menghasilkan suara nyaring.

Alu merupakan alat memukul lesong. 

Setelahnya, alu tersebut dilemparkan ke pemain lainnya dan langsung disambut oleh pemain tersebut.

Selama permainan berlangsung, iringan lagu berbahasa Melayu Belitung dimainkan untuk menyemarakkan kesenian ini. 

Belum diketahui pasti asal usul kesenian lesong panjang. Yang pasti, lesong panjang merupakan kesenian tradisional Melayu yang erat kaitannya dengan kebiasaan orang Belitung be ume atau berladang. 

"Makanya lesong panjang ini menggambarkan suka cita saat panen padi," ucap Salim. 

Dalam permainan lesong panjang, ada nilai-nilai kebersamaan dan keterampilan.

Meski terlihat sederhana, ketangkasan para pemain diperlukan saat menangkap alu.

Selain itu perlu perhitungan saat alu dilemparkan agar bisa ditangkap kawan bermain.

Salah-salah, jika tak presisi, alu justru bisa mengenai kepala pemain.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved