Profil Artis

Biodata Christine Hakim, Akui Tak Mudah Jadi Artis dan Ternyata Pernah Syuting Tak Dibayar

Ibu (Christine) baru jatuh cinta dengan film, karena Ibu baru tahu bahwa dan menyadari bahwa untuk menjadi seorang aktris has to smart...

Serambinews.com
Christine Hakim. 

POSBELITUNG.CO -- Hingga saat ini, nama artis Christine Hakim masih dikenal banyak orang.

Christine Hakim merupakan aktris berketurunan Aceh dan Minangkabau yang besar di Yogyakarta.

Awalnya, Christine tidak berniat menjadi seorang aktris.

Ia bercita-cita menjadi seorang arsitek atau psikolog.

Berkarier di dunia hiburan Tanah Air sejak tahun 1973 aktris senior Christine Hakim membeberkan alasnya jatuh cinta pada dunia seni peran.

Hal tersebut diungkap Christine Hakim dalam sebuah video podcast bersama Denny Sumargo.

Meski telah 50 tahun berkecimpung di industri hiburan, Christine Hakim mengaku menjadi seorang aktris tetaplah tidak mudah.

Baca juga: Biodata Devina Karamoy, Jadi Orang Ketiga di Film Ipar Adalah Maut, Akui Siap Dihujat

Baca juga: Biodata Laura Moane, Wanita Blasteran Inggris-Indonesia yang Kini Dekat dengan Al Ghazali

Baca juga: 3 Amalan dan Doa untuk Menghapus Dosa Zina, Salah Satunya Tutup Aib Rapat-rapat

"Ibu (Christine) baru jatuh cinta dengan film, karena Ibu baru tahu bahwa dan menyadari bahwa untuk menjadi seorang aktris has to smart," kata Christine Hakim dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Kamis (21/9/2023).

Aktris Christine Hakim berpose seusai sesi wawancara promo film Perempuan Tanah Jahanam, di Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Aktris Christine Hakim berpose seusai sesi wawancara promo film Perempuan Tanah Jahanam, di Kompas.com, Jumat (20/9/2019). (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Lantas seperti apa sosok Christine Hakim yang berkarir sejak 1973 hingga kini?

Herlina Christine Natalia Hakim atau dikenal sebagai Christine Hakim merupakan artis berketurunan Aceh dan Minangkabau yang tinggal dan besar di Yogyakarta.

Christine lahir di Kuala Tungkal, Jambi, pada 25 Desember 1956.

Meski berasal dari keluarga Muslim, orangtuanya menamai Christine dan Natalia karena kelahirannya bertepatan dengan Hari natal.

Christine Hakim memulai karier sejak tahun 1973.

Ia membintangi film berjudul Cinta Pertama pada tahun 1973.

Lewat kepiawaiannya dalam berakting Christine Hakim berhasil meraih Piala Citra tahun 1974 kategori pemeran utama wanita terbaik lewat film Cinta Pertama.

Christine Hakim juga pernah meraih penghargaan Nikkei Asia Prizes bidang kebudayaan dari Nikkei Shimbun, surat kabar Jepang.

Christine Hakim juga pernag menayangkan karya perdananya sebagai seorang produser, Daun di Atas Bantal selama presentasi Un Certain Regard di Cannes pada tahun 1998.

Ketika memproduksi film ini, ia memilih sutradara muda Garin Nugroho, yang ia anggap sangat berbakat; ia juga mengambil peran utama.

Baca juga: UAS Minta Agar KBBI Direvisi, Ternyata Ada Makna Lain dari Kata Piting yaitu Merangkul

Baca juga: Reaksi Rocky Gerung saat Museum Nasional Terbakar: Hehehe, Cara Menghilangkan Sejarah?

Baca juga: Biodata El Ibnu, Vokalis Elkasih yang Ditinggal Istri Usai Alami Stroke

Selama produksi, ia membuat kesalahan yang membutuhkan perombakan semua rekaman.

Dalam upaya untuk memotong biaya, ia telah menyimpan semua kaleng film yang terbuka untuk dikirim ke lab pengembangan sekaligus lab tersebut kemudian memberitahunya bahwa kesalahan teknis dengan kamera telah membuat semua film tersebut tidak dapat digunakan dan bahwa masalah tersebut dapat dideteksi lebih awal jika ia mengirim setiap kaleng seperti saat difilmkan.

Produksinya yang lain, Pasir Berbisik pada tahun 2001, berjalan lebih lancar.

Baca juga: Sinopsis The Last of Us, Serial HBO yang Dibintangi Christine Hakim

Film tersebut, dengan Christine memproduseri dan memainkan peran utama, diputar di Festival Film Asia Deauville

Tahun berikutnya ia ditunjuk menjadi juri Festival Film Cannes, bersama dengan David Lynch, Sharon Stone dan Michelle Yeoh.

Pada tahun 2005 ia menerima penghargaan khusus selama upacara pembukaan Festival Film Asia Deauville ke-7.

Pada tahun 2003, Christine memulai bekerja bersama RCTI dan Metro TV untuk acara televisi Untukmu Guru

Aktris senior Christine Hakim, sempat ada dalam deretan lima besar trending topic Twitter pada Senin (23/1/2023).
Aktris senior Christine Hakim, sempat ada dalam deretan lima besar trending topic Twitter pada Senin (23/1/2023). (Instagram @christinehakimofficial)

Pernah Syuting Tak Dibayar

Christine Hakim mengungkapkan bahwa ia pernah syuting tanpa dibayar.

Saat itu Christine Hakim masih berusia 28 tahun.

Christine Hakim menceritakan saat itu ia tengah syuting film yang berjudul Tjoet Nja Dhien tahun 1980.

Baca juga: Biodata Sawendah, Istri Ruben Onsu Pasrah TikTok Shop Dilarang Pemerintah, Ada yang Report Akunku

Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2

Baca juga: Film Dewasa Keramat Tunggak yang Diperankan Siskaeee juga Dibintangi Komedian Senior, Ini Perannya

Proses syuting film Tjoet Nja Dhien berjalan selama tiga tahun.

Film Tjoet Nja Dhien bercerita tentang pahlawan perempuan asal Aceh.

"Kita syuting tiga tahun itu nggak ada yang dibayar."

"Mas Slamet (Raharjo), saya, yang lain nggak ada yang dibayar."

"Bahkan kita nyari duit untuk bisa film ini selesai," kata Christine Hakim.

Christine Hakim sempat mengungkapkan alasannya mau syuting tanpa mendapatkan bayaran.

Christine Hakim menyebut saat itu adalah kesempatan baginya untuk belajar.

"Karena gini. Betapa bodohnya saya ini ada kesempatan untuk belajar."

"Bukan hanya kesempatan, tantangan sebagai seorang pemain saja tetapi sebagai seorang Indonesia, tapi kemudian saya tolak," tutup Christine Hakim.

Keluarga

Christine Hakim cukup tertutup untuk membicarakan kehidupan pribadinya kepada media.

Pada tahun 2000, Christine diketahui menikah dengan seorang produser film asal Belanda, Jeroen Lezer.

Keduanya lalu mengadopsi seorang anak perempuan bernama Shena.

Christine Hakim beberkan alasan jatuh cinta pada dunia seni peran, meski mengakui menjadi seorang aktris tidak mudah.
Christine Hakim beberkan alasan jatuh cinta pada dunia seni peran, meski mengakui menjadi seorang aktris tidak mudah. (Tangkapan Layar YouTube Curhat Bang Denny Sumargo)

Aktris Harus Punya Wawasan

Menurut Christine Hakim, untuk menjadi seorang aktris kepiawaian dalam beradu akting saja tidak cukup.

"Harus punya wawasan juga yang luas, artinya tidak mudah ternyata, sebab film itu syarat dengan ilmu pengetahuan. Teknologi, psikologi semuanya ada, politik, sosial."

"Bahkan struktur berpikir yang Ibu dapatkan juga , bagi seorang aktris atau aktor," paparnya.

Menyoroti fenomena soal para aktor maupun aktris yang begitu dipuja oleh penggemar, Christine Hakim pun paham mengenai hal tersebut.

"Kalau di luar, aktor itu dianggap seperti dewa, bisa paham. Itu satu profesi yang impossible," ungkapnya.

Denny Sumargo pun sepakat dengan pernyataan aktris 66 tahun tersebut.

"Aku setuju sih itu," sahut Denny Sumargo.

"Jadi jangan anggap akting itu lu asal bisa menangis, dari menangis terus bisa tertawa terbahak-bahak itu udah its good actor," tegas Christine Hakim.

Mendengar pernyataan itu, Denny Sumargo pun mengingat satu kata-kata Christine Hakim yang pernah didengarnya.

"Aduh aku inget lagi kata-kata Ibu di film 'Kartini'."

"Ibu kan sempet ngomong ke salah satu orang 'sedih itu tidak selamanya harus menangis'," kata pria yang akrab disapa Densu tersebut.

Bahkan kata-kata Christine Hakim itu pun sangat berpengaruh pada perkembangan kemampuan akting suami Olivia Allan tersebut.

"Itu ngebantu akting aku banget, karena aku dalemi banget kata-kata itu."

"Karena aku selalu berpikir selama ini bahwa sedih itu selalu menangis tapi kan ada sedih yang tak menangis," papar Denny.

Wanita yang pernah mendapatkan penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia sebagai aktris terbaik tahun 1997 itu menyebut kekuatan dalam sebuah akting terdapat di dalam rasa.

"Jadi sebenarnya kekuatan dari sebuah akting itu ada di mananya? apakah di gesturenya, di air matanya, di ekspresinya, atau di rasa?" tanya Denny Sumargo.

"Rasa," pungkas Christine Hakim.

Biodata Christine Hakim

Nama lengkap: Herlina Christine Natalia Hakim

Nama Panggung: Christine Hakim

Tempat dan Tanggal lahir: Kuala Tungkal, Jambi, Indonesia, 25 Desember 1956
Umur: 66 tahun (per 21 September 2023)

Agama: Islam

Suami: Jeroen Lezer

Pekerjaan: Aktris, produser, aktivis

Tahun aktif: 1973 - sekarang

Film dan serial web

Dikutip dari Kompas.com (5/1/2023), berikut daftar panjang film dan serial yang dibintangi oleh Christine Hakim:

1. Filmografi

  • Cinta Pertama (1973)
  • Ranjang Pengantin (1974)
  • Bandung Lautan Api (1974)
  • Kawin Lari (1975)
  • Surat Undangan (1975)
  • Hapuslah Airmatamu (1975)
  • Badai Pasti Berlalu (1976)
  • Si Doel Anak Modern (1976)
  • Impian Perawan (1976)
  • Arwah Komersil Dalam Kampus (1977)
  • Sesuatu yang Indah (1977)
  • Petualang-Petualang (1977)
  • Pengemis dan Tukang Becak (1978)
  • Dr. Siti Pertiwi Kembali ke Desa (1980)
  • Seputih Hatinya, Semerah Bibirnya (1982)
  • Di Balik Kelambu (1982)
  • Ponirah Terpidana (1984)
  • Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
  • Bila Saatnya Tiba (1985)
  • Irisan-Irisan Hati (1988)
  • Tjoet Nja' Dhien (1988)
  • Sinyo Salam (1993)
  • Nemuru Otoko (1996)
  • Daun di Atas Bantal (1998)
  • Pasir Berbisik (2001)
  • Puteri Gunung Ledang (2004)
  • Anak-Anak Borobudur (2007)
  • In the Name of Love (2008)
  • Jamila Dan Sang Presiden (2009)
  • Merantau (2009)
  • Fana : The Forbidden Love (2010)
  • Eat Pray Love (2010) Rayya, Cahaya Di atas Cahaya (2012)
  • Sang Kiai (2013)
  • Retak Gading (2014)
  • Pendekar Tongkat Emas (2014)
  • Jejak Dedari (2014)
  • Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
  • Ibu Maafkan Aku (2016)
  • Boven Digoel (2017)
  • Kartini (2017)
  • The Gift (2017)
  • Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)
  • Dancing in the Rain (2018)
  • Bumi Itu Bulat (2019)
  • Perempuan Tanah Jahanam (2019)
  • A Perfect Fit (2021)
  • Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
  • Just Mom (2022)
  • Sri Asih (2022)

2. Serial Web

  • Sementara, Selamanya (2020)
  • The Last of Us (TBA) (2023)

3. Sinetron

  • Bukan Perempuan Biasa
  • Tiga Orang Perempuan

(*/ Tribunnews.com/Kompas.com/ )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved