Pergantian Panglima TNI

Anggota DPR RI Ini Harap Panglima TNI Tak Terpengaruh Tekanan Politik Apa Pun Jelang Pemilu 2024

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani berharap Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bisa kuat dan teguh dalam memegang sumpah prajurit.

Editor: Novita
Tribunnews/Reza Deni
Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023). Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani berharap Panglima TNI yang baru, Jenderal TNI Agus Subiyanto, bisa kuat dan teguh dalam memegang sumpah prajurit agar tidak terpengaruh oleh tekanan politik apa pun menjelang Pemilu 2024. 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani berharap Panglima TNI yang baru, Jenderal TNI Agus Subiyanto, bisa kuat dan teguh dalam memegang sumpah prajurit agar tidak terpengaruh oleh tekanan politik apa pun menjelang Pemilu 2024.

Diketahui, Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI pada Rabu (22/11/2023).

Agus menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.

Christina meyakini dengan bekal pengalaman dan tugas selama ini, Jenderal Agus akan mampu mengemban jabatan Panglima dengan baik.

"Tantangannya tidak mudah. Karena tahun politik pasti tekanan itu ada. Nah kami berharap agar Panglima TNI yang baru mampu mengatasi semua tekanan yang bisa datang dari pihak mana pun," kata Legislator Partai Golkar itu kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Pemilu 2024, kata Christina, adalah ujian juga bagi TNI untuk benar-benar memastikan dirinya profesional di jalur politik negara dan bukan politik kekuasaan.

Ujian bagi TNI saat ini untuk mengatasi arus besar dan tidak terseret dalam praktek politik terkait Pileg dan Pilpres 2024.

Pelibatan TNI dalam Pemilu, lanjut Christina, sebatas memastikan Pemilu berjalan aman, damai, dan demokratis serta stabilitas dan keamanan negara tetap terjaga.

"Saya rasa komitmen itu akan jadi pegangan untuk Panglima Agus. Dan rakyat sudah cerdas untuk memantau apa pun gerakan kita. Maka hindari sedapat mungkin potensi-potensi TNI disalahgunakan untuk kepentingan politik elektoral 2024," ujar Ketua DPP Golkar ini.

Bagi dia, pemilu adalah peristiwa politik biasa di sebuah negara demokrasi dalam rangka pergantian kepemimpinan.

Bahwa kepemimpinan negara bisa berganti tetapi TNI selamanya akan tetap ada.

"Jadi jangan terjebak dan tetap berpegang teguh pada komitmen politik kenegaraan. Presiden boleh berganti orang tetapi TNI selamanya akan tetap ada. Institusi ini harus dijaga jangan sampai dikorbankan untuk kepentingan elektoral jangka pendek," pungkas Christina.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, (22/11/2023).

Agus diketahui menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.

Agus dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102/TNI/Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Pembacaan Keppres dilakukan oleh Sekretaris Militer Presiden Laksdya TNI Hersan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved