Berita Bangka Tengah

Abdul Fatah: Aliran Sesat Sering Picu Konflik Internal Antar Penganut Agama

Dosen Pancasila Universitas Bangka Belitung (UBB), Abdul Fatah mengatakan, aliran sesat atau aliran agama sangat sensitif di kalangan masyarakat.

istimewa
Ilustrasi ilmu hitam. (SHUTTERSTOCK) 

POSBELITUNG.CO - Dosen Pancasila Universitas Bangka Belitung (UBB), Abdul Fatah mengatakan, aliran sesat atau aliran agama (religious subculture) merupakan isu sangat sensitif di kalangan masyarakat.

"Aliran sesat ini sering memicu konflik internal antar penganut agama (conflic from within). Fenomena ini sudah sering terjadi dan bukan menjadi isu asing lagi bagi masyarakat kita," ujar Abdul.

Fenomena aliran sesat yang sudah terjadi di Indonesia, itu merupakan respon atas perubahan sosial yang tidak dilandasi oleh keagamaan yang kuat.

Frustasi, kecewa, kemiskinan, bentuk pelarian dari beban sosial dan salah kaprah dalam memahami agama juga menjadi faktor lain yang menjadi penyebabnya.

Baca juga : Nasib Fitriani ! Menikah Usia 14 Tahun, Jasadnya Ditemukan Tinggal Kerangka Dicor Dalam Kamar

Ia mengatakan, melihat sejarahnya, ajaran sesat ini tidak begitu merebak atau marak terjadi di Bangka Belitung. Berbeda pada wilayah-wilayah lain seperti di Pulau Jawa dan wilayah lainnya.

Letak geografis menjadi satu di antara faktor dominan yang membuat aliran sesat tidak begitu laku di pulau yang bisa dikatakan salah satu pulau kecil di Indonesia.

"Arus informasi dan jalur transportasi sedikit terbatas dibanding wilayah lainnya. Tipologi bergama masyarakat Bangka Belitung ini sangat khas sangat kuat dengan toleransinya menambah benteng-benteng untuk memagari aliran-aliran aneh umtuk masuk," katanya.

Baca juga : Kenapa Abraham Samad Senang Dengar Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka ? Sampai Rela Cukur Botak

Pernyataan Abdul ini seiring adanya upaya Pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bangka Tengah yang aktif melakukan pencegahan dan pengawasan soal aliran kepercayaan yang sesat atau menyimpang.

Namun demikian, hingga saat ini, Kesbangpol belum mendapat informasi ada indikasi aliran kepercayaan yang sesat atau menyimpang di Bangka Tengah.

"Belum ada indikasi mengenai itu, belum ada laporan, kita kan juga koordinasi dengan tokoh-tokoh agama, FKUB juga mitra kita hingga saat ini belum ada indikasi itu," ujar Kepala Kesbangpol Bangka Tengah, Samsul Komar, Rabu (22/11/2023).

Pihaknya memastikan, Kesbangpol bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kementerian Agama (Kemenag) tetap melakukan upaya pencegahan.

"Kita tetap melakukan pencegahan, kita juga ada kerja sama dengan intelijen juga, kita selalu sharing informasi. Kalau ada laporan dan temuan tentu kita koordinasi, kita cek ke lapangan, lalu kita rapatkan bersama, menyimpang atau tidak itu kan lembaga keagamaan yang menentukan, nanti ada pembinaan lebih lanjut, tetap kita sinergi lah," katanya.

Ia menambahkan kewaspadaan harus tetap ada dan mengantisipasi warga pendatang yang dikhawatirkan membawa aliran sesat. "Selama ini tak ada masalah, tidak ada indikasi ke sana tapi kita khawatirkan yang baru masuk ke kita itu, takut ada penyimpangan. Maka kita minta peran aktif masyarakat untuk lapor ke kita," kata Samsul Komar. (Posbelitung.co/S2)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved