Berita Belitung

BPS Minta Pemda Jaga Kestabilan Harga Komoditi

Badan Pusat Statistik (BPS) Belitung menggelar sosialisasi data inflasi Kabupaten Belitung di Hotel BW Suite pada Senin (11/12).

Penulis: Rusaidah |
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Sosialisasi Data BPS Belitung, Senin (11/12). 

POSBELITUNG.CO - Badan Pusat Statistik (BPS) Belitung menggelar sosialisasi data inflasi Kabupaten Belitung di Hotel BW Suite pada Senin (11/12).

Dalam kesempatan itu, Kepala BPS Belitung Baiq Kurniawati menekankan kepada pemda untuk selalu menjaga kestabilan harga komoditi. Tujuannya untuk mencegah terjadinya inflasi dikarenakan fluktuasi harga.

Meskipun di sisi lain, banyak faktor yang memengaruhi angka inflasi di antaranya kestabilan penawaran dan permintaan, tingkat konsumsi, produksi, distribusi dan lainnya.

"Jadi inflasi itu bukan masalah kenaikan harga tapi justru fluktuatif harga. Makanya pemerintah harus juga menjaga kestabilan harga tersebut sehingga tidak terjadi inflasi," ujar Baiq.

Ketika mengisi materi sebagai narasumber, Baiq juga sempat menjelaskan kepada peserta sosialisasi tentang literasi inflasi.

Ia menjelaskan, latar belakang inflasi diawali dengan pelaksanaan survei biaya hidup (SBH) dan survei harga konsumen (SHK).

SBH sendiri terakhir kali dilakukan pada tahun 2022 sebagai bahan dasar pembaharuan paket komoditas dan diagram timbang suatu wilayah kota.

Sedangkan SHK menggambarkan perubahan harga dari sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi umum oleh masyarakat. Inflasi juga diperoleh melalui survei harga konsumen.

"Dalam penghitungan inflasi, BPS mengeluarkan tiga jenis yaitu month to month, year to date dan year on year," katanya.

Usai pembukaan oleh Bupati Belitung Sahani Saleh, acara dilanjutkan pemaparan oleh Kepala BPS Belitung Baiq Kurniawati, Sekretaris Bappeda Edward Nizar dan Kabid Perdagangan Dinas KUMKMPTK Hamzah.

Kemudian, para peserta diajak berdiskusi berkenaan dengan inflasi yang terjadi di Kabupaten Belitung.

Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan bahwa inflasi memang selalu menjadi topik perbincangan di kalangan masyarakat. Akan tetapi, jika membahas inflasi di Babel harus melihat dari dua pulau yaitu Bangka dan Belitung.

Ia tak menampik masih banyak masyarakat yang belum paham tentang inflasi baik penyebab maupun dampaknya. Bahkan masyarakat Belitung lebih mementingkan ketersediaan barang dibandingkan harganya.

"Jadi intinya masalah inflasi ini kalau bisa harus sinkron dan disepakati bersama baik berkenaan data pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya," katanya.

Pria yang akrab disapa Sanem itu juga menjelaskan kondisi geografis Belitung sebagai wilayah kepulauan, membuat harga komoditas sangat fluktuatif.
Terutama harga tiket pesawat yang menjadi penyumbang inflasi karena wilayah kepulauan sangat bergantung pada jasa transportasi. Bahkan beberapa

sektor sangat berpengaruh dari kenaikan harga tiket pesawat baik pariwisata, perikanan, perkebunan dan lainnya.

"Tapi masalah teknisnya nanti seperti apa, silahkan BPS bicarakan dengan OPD teknis. Sehingga inflasi kita ini bisa ditekan dan stabil," katanya. (dol/posbelitung.co)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved