Kabar Selebritis

Celine Dion saat Ini Mundur dari Panggung, Ini Gejala Stiff Person Syndrome yang Dideritanya

Penyanyi Celine Dion saat ini dikabarkan mundur dari panggung pasca dikabarkan mengidap penyakit langka stiff person syndrome.

Editor: Kamri
Instagram / @celinedion
Penyanyi Celine Dion saat ini dikabarkan mundur dari panggung pasca dikabarkan mengidap penyakit langka stiff person syndrome. Ia pun membatalkan sejumlah tur konsernya. 

POSBELITUNG.CO – Penyanyi Celine Dion saat ini dikabarkan mundur dari panggung pasca dikabarkan mengidap penyakit langka stiff person syndrome.

Imbas dari kondisi kesehatannya itu, Celine Dion pun membatalkan sejumlah tur konsernya.

Penyakit yang diderita Celine Dion terbilang langka.

Stif person syndrome yang dialaminya membuat Celine Dion tak bisa mengendalikan otot-otot tubuhnya.

Akibat gangguan kesehatan itu, Celine Dion pun mengumumkan mundur dari panggung.

Celine Dion memiliki nama lengkap Celine Marie Claudette Dion.

Ia merupakan seorang penyanyi dan diva pop dunia berkewarganegaraan Kanada.

Wanita kelahiran 30 Maret 1968 itu mengawali karirnya di industri rekaman pada tahun 1981.

Namun kini, diva pop dunia itu mengalami gangguan kesehatannya akibat penyakit stiff person syndrome.

Kakak perempuan Celine Dion, Claudette dilansir Kompas.com dari E! News dalam wawancara dengan 7 Jours baru-baru ini, mengungkapkan mengenai kondisi terakhir kesehatan adiknya itu.

Menurut Claudette, Celine Dion tidak bisa lagi mengendalikan beberapa gerakan otot tubuhnya.

"Yang membuat hati saya hancur adalah dia selalu disiplin. Dia selalu bekerja keras. Ibu kami selalu memberitahunya, 'Kamu akan melakukannya dengan baik, kamu akan melakukannya dengan benar,’” ungkap Claudette dilansir Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Biodata Santyka Fauziah, Kekasih Barunya Sule, Bukan Artis Tapi Sifat ini yang Bikin Sule Cinta

Menurutnya, Celine Dion masih berjuang untuk memulihkan kondisi kesehatannya.

Bahkan, Celine Dion masih memiliki keinginan lagi untuk kembali ke panggung menghibur masyarakat.

 "Benar bahwa mimpi kami dan dia, tujuannya adalah kembali ke panggung," kata  Claudette.

Diketahui bahwa Celine Dion pada Mei 2023 lalu mengumumkan pembatalan turnya keliling dunia.

Ia kala itu dinyatakan menderita penyakit langka stiff-person syndrome.

"Saya bekerja sangat keras untuk membangun kembali kekuatan saya, namun tur bisa menjadi sangat sulit bahkan ketika Anda dalam kondisi 100 persen,” tulis Celine Dion beberapa waktu di Instagram-nya.

Celine Dion kala itu mengakui  kecewa tak bisa menyapa penggemarnya akibat pembatalan tur tersebut.

Namun dia berjanji akan kembali ke panggung saat kondisi kesehatannya pulih kembali.  

Dilansir Kompas.com, Jumat (26/5/2023), Celine Dion mengumumkan untuk membatalkan semua jadwal tur konsernya hingga April 2024.

Celine Dion saat ini menetap di Las Vegas bersama saudara perempuannya bernama Linda sekaligus menjalani perawatan dari dokter spesialis stiff person syndrome.

Pemenang Grammy itu saat ini fokus pada istirahat dan baru-baru ini dia terlihat menghabiskan waktu berkualitas bersama putra-putranya.

Bahkan Rene Charles Angelil yang merupakan putra pertama Celine Dion, sempat membagikan kebersamaannya dengan sang ibu di media sosial.

Baca juga: Biodata Babe Cabita, Sempat Drop karena Idap Penyakit Langka ini, Awalnya dari Demam Berdarah

Mengenal Penyakit Sindrom Stiff Person

Tak banyak yang mengenal penyakit stiff person syndrome.

Stiff person syndrome termasuk penyakit langka yang merupakan gangguan saraf yang langka.

Seperti halnya yang dialami Celine Dion pelantun lagu My Heart Will Go On.

Penyakit stiff person syndrome sebagaimana dilansir dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke dari National Institutes of Health (NIH), Minggu (28/5/2023), menyebutkan bahwa stiff person syndrome merupakan kelainan saraf atau neurologis progresif yang langka.

Penderita stiff person syndrome seperti halnya penyanyi Celine Dion, biasanya akan memperlihatkan gejala seperti otot kaku di batang tubuh (torso), lengan dan kaki.

Stiff person syndrome memiliki gejala  seperti kepekaan yang lebih besar terhadap kebisingan, sentuhan dan tekanan emosional yang dapat memicu kejang otot.

Selain itu penderita sindrome ini seiring waktu dapat mengembangkan postur tubuh yang terus membungkuk.

Bahkan ada juga kemungkinan akan mengalami cacat tubuh yang membuatnya tidak bisa berjalan atau bergerak.

Stiff person syndrome atau sindorm orang kaku adalah kelainan neurologis autoimun yang cukup langka.

Kondisi ini dapat mempengaruhi orang dari segala usia dan jenis kelamin dikutip dari Cleveland Clinic.

Baca juga: Biodata Naura Ayu, Penyanyi Bersuara Emas yang Mengaku Lebih Sensitif Terhadap Komentar Netizen

Ada beberapa subtipe atau klasifikasi yang berbeda untuk SPS atau Stiff Person Syndrome, yaitu:

* Sindrom Stiff Person Klasik:

Bentuk kelainan saraf yang paling umum terkait dengan antibodi GAD (asal glutamar dekarboksilase).

* Sindrom Stiff Person Varian:

Ada beberapa jenis SPS yang dapat melibatkan bagian tubuh tertentu atau inkoordinas yang lebih menonjol (ataksia).

* Ensefalomielitis progresif dengan kekakuan dan mioklonus (PERM):

PERM adalah varian SPS yang lebih parah yang menyebabkan penurunan kesadaran, masalah gerakan mata, ataksia, dan disfungsi otonom.

Pada kasus yang parah, PERM umumnya membutuhkan manajemen di rumah sakit karena disfungsi otonom.

Para ilmuwan saat ini belum dapat memahami penyebab stiff person syndrome penyakit yang amat langka.

Namun studi menunjukkan bahwa kondisi stiff person syndrome dipicu oleh hasil respon autoimun yang salah di otak dan sumsum tulang belakang. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved