Berita Populer

Hubungan AS dan Israel Merenggang, Joe Biden Tarik Kapal Induk Tercanggihnya dari Timur Tengah

Hubungan AS-Israel Merenggang, AS Tarik Kapal Induk Tercanggihnya dari Timur Tengah. Berikut Pendapat Profesor bidang politik hubungan internasional

istimewa
Kapal induk USS Gerald R Ford. (USINESS INSIDER) 

POSBELITUNG.CO -- Satu bulan lalu, tepatnya Desember 2023, Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel mulai kehilangan dukungan interasional atas perang brutal yang dilakukannya di Gaza.

Di sisi lain, pemerintahan Netanyahu menolak rencana AS tentang Gaza setelah perang berakhir.

Biden menyindir pemerintahan Netanyahu sebagai “pemerintahan paling kolot dalam sejarah Israel”.

Kata Biden Israel, tidak menginginkan solusi dua negara untuk mengatasi masalah Israel-Palestina.

AS di bawah Biden telah berulangkali mengimbau Israel untuk mengurangi operasi militernya di Gaza.

Sebagain besar pemilih Biden juga dilaporkan mendukung diadakannya gencatan senjata di Gaza.

Tak lama kemudian, awal Januari 2024, Kapal induk tercanggih di dunia milik Amerika Serikat, USS Gerald R Ford, meninggalkan Timur Tengah meski perang Israel-Hamas masih berkecamuk.

USS Gerald R Ford dilaporkan akan kembali ke pangkalannya di Norfolk, Virginia, AS.

Baca juga : Viral ! Pria ini Meninggal saat Jadi Imam Salat Subuh, Isi Curhatnya : Siapa Tahu ini Malam Terakhir

Awalnya USS Gerald R Ford dikerahkan ke Timur Tengah setelah perang Israel-Hamas meletus tanggal 7 Oktober lalu.

Kapal induk berbobot sekitar 100.000 ton itu sudah mangkal di Timur Tengah selama 2 bulan sebelum dipanggil untuk kembali.

Mengapa Angkatan Laut (AL) memutuskan memulangkan kapal itu?

Ayman Yousef, seorang profesor bidang politik dan hubungan internasional, menduga ada beberapa sebab di balik penarikan kapal tersebut.

"Saya pikir penarikan kapal induk USS Ford oleh pemerintah AS itu untuk memenuhi tujuan lain," kata Yousef yang mengajar di Universitas Arab-Amerika di Israel, dikutip pada Laman Sputnik News.

"Pertama, penarikan itu adalah bagian dari keamanan nasional AS untuk memulangkannya."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved