Sosok
MENGENAL Sosok Edi Kodri alias Buyung Belitung, yang Rumahnya Digeledah Polisi
Edi Kodri juga dikenal dengan nama panggilan 'Buyun dan diketahui berasal dari Belitung.
POSBELITUNG.CO - Aparat gabungan Polres Belitung, Resmob Polda Babel, dan Direktorat Krimsus Polda Babel menggeledah sebuah rumah di Jalan Mualim II, Desa Air Merbau, Tanjungpandan, Belitung, Selasa (19/3/2024) malam.
Penggeledahan itu diduga terkait aktivitas penampungan pasir timah tak sesuai prosedur.
Rumah tersebut diketahui milik Edi Kodri alias Buyung.
Siapa Edi Kodri yang juga Advisor Direktur Utama PT Timah Tbk?
Dalam wawancara dengan bangkapos.com, Rabu (27/12/2023), Buyung menceritakan banyak hal.
Edi Kodri juga dikenal dengan nama panggilan 'Buyung' dan diketahui berasal dari Belitung.
Sosok Edi Kodri ikut jadi sorotan setelah tim Kejagung RI melakukan serengkaian penggeledahan sejumlah rumah pengusaha, kantor hingga smelter Timah di Bangka Belitung.
Hasil penggeledehan tersebut, tim Kejagung RI menyita puluhan miliar dan jutaan dolar hingga 1 kilogram emas dari pelaku bisnis timah di Babel.
Di tengah rangkaian penggeledahan ini, beredar kabar rumah Edi Kodri juga digeledah tim Kejagung RI.
Namun, ia membantah kabar tersebut.
Advisor Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk yang baru saja diberikan amanah sekitar empat bulan yang lalu itu mengakui rumahnya memang sempat didatangi tim Kejagung RI.
Namun, bukan karena penggeledahan.
Edi Kodri alias Buyung menyebut kabar dirinya digeledah oleh Kejagung RI merupakan informasi atau isu yang dibuat-buat oleh media.
Padahal, faktanya menurut Edi Kodri, tidak ada satu lembar kertas pun yang disita dari rumahnya saat tim Kejagung RI datang.
"Boleh dikonfirmasi ke Kejagung RI, jangankan uang, selembar kertas pun dia tidak bawa, benar memang didatangi, ditanya-tanya, bukan digeledah, tapi ditanya, cuma tidak membawa (menyita) apa pun," kata Edi Kodri via telepon, Rabu (27/12/2023).
Kedatangan Kejagung RI ke kediaman Edi Kodri karena mendapatkan informasi tertentu dan mengonfirmasi keterlibatan Edi Kodri pada saat berbisnis timah.
"Kalau yang lain kan didatangi terus bawa (sita) dokumen berdus-dus, kalau abang selembar pun tidak ada, ditanya, bukan digeledah, kalau digeledah artinya ada yang dibawa (disita) dong," katanya.
"Dikonfirmasi masalah keterlibatan aku pas main timah zaman dulu, padahal kan tidak ada, ya Alhamdulillah sampai saat ini saya masih bisa ngopi, merokok, dan diwawancara," lanjutnya.
Kemudian, Edi Kodri juga membantah isu beredar tentang dirinya yang disebut-sebut sebagai pemilik dari CV Gasparindo yang menurunkan PIP di Laut Sukadamai dan Beriga.
"Bukan (milik saya) lah, segala sesuatu itu jangan hanya asumsi, katanya dan katanya, kita berbicara fakta hukum," ujarnya.
Alasan Jadi Advisor Dirut PT Timah
Edi Kodri mengaku diangkat sebagai Advisor Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk sejak empat bulan lalu.
Dia diminta untuk memberikan saran dan membantu menyelesaikan permasalahan pertimahan di Bangka Belitung.
Edi mengatakan, berbekal pengalaman bekerja di dunia pertimahan sejak berusia 16 tahun, dia ingin agar perusahaan PT Timah Tbk lebih baik dan tidak bangkrut.
Menurutnya, Advisor Dirut mirip dengan staf ahli di dunia pemerintahan.
"Menjadi Advisor ya selama Dirut percaya kita lah, kita ni beda-beda tipis kayak orang bilang staf ahli lah," kata Edi Kodri via telepon, Rabu (27/12/2023).
Dia membantah sebagai pemilik CV Gasparindo, yang menambang di Sukadamai, Basel dan rencananya di Desa Batu Beriga, Bangka Tengah.
Artinya, ada orang lain yang menguasai perusahaan tambang mitra PT Timah Tbk tersebut, hanya saja bukan dirinya.
Hal itu ditanyakan, lantaran Edi Kodri disebut-sebut pemilik 30 ponton isap produksi (PIP) di Sukadamai dengan perusahaan bernama CV Gasparindo.
"Kita bicara fakta hukum, saya tidak mau hanya asumsi saja. Saya bukan pemilik perusahaan itu," tegas Edi Kodri.
Pada kesempatan itu, Edi Kodri mengaku heran terkait berita di sejumlah media online yang terkesan menyudutkan dirinya.
Dia mengaku sebagai penasehat atau pembina di dua organisasi wartawan dan donatur di salah satu perusahaan media massa.
"Saya orang yang selalu bermitra dan mendukung media kok diginiin, aku bingung, jadi apa gunanya, kita selalu mendukung media, aneh, aku juga bingung, kok aku digituin, kadang-kadang apa sih maksud dan tujuannya," katanya.
Menurut Edi Kodri, pemberitaan yang terjadi tentang dirinya belakangan ini akibat dari mudahnya menjadi wartawan tanpa ada seleksi dan standar pendidikan tertentu.
Saran dan masukan yang pernah disampaikan Edi Kodri ke Dirut PT Timah Tbk, sebagai penasehat, adalah meminta memberikan atensi khususnya kepada para penambang yang menjadi mitra.
(Bangkapos.com/Sepri Sumartono)
Sumber: bangkapos.com
Sosok NR Wanita 41 Tahun Gugat Mantan Pacar Rp1 M, Dipacari 9 Tahun dan Punya Anak Tapi Tak Dinikahi |
![]() |
---|
Sosok RS Pengintai Ilham Kacab Bank BUMN, Siapkan Tim IT dan Pantau Kegiatan Korban |
![]() |
---|
Sosok Ustaz Terkenal di Bandung Diduga Aniaya dan Ludahi Anak Kandung, Mantan Istri Murka |
![]() |
---|
Inilah Identitas Sosok DH, Otak Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Ilham Bos Bank BUMN |
![]() |
---|
Sosok Prof Dr Ali Muktiyanto, Rektor Baru UT, Ingin Jadi PT Jarak Jauh Berkelas Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.