Konflik Iran dan Israel
Iran Balas Dendam, Perang Iran-Israel Akan Terjadi Buntut Pemimpin Garda Revolusi Dibunuh Zionis
Jika perang Iran-Israel terjadi, maka kawasan Timur Tengah semakin mencekam dan tidak aman untuk penerbangan.
POSBELITUNG.CO - Iran dikabarkan akan menyerang Israel dalam waktu dekat ini.
Jika perang Iran-Israel terjadi, maka kawasan Timur Tengah semakin mencekam dan tidak aman untuk penerbangan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengimbau rakyatnya tidak berpergian ke Timur Tengah.
Juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova menjelaskan situasi di zona konflik Palestina-Israel, serta di kawasan Garis Biru antara Lebanon dan Israel masih belum stabil.
Kondisi kian diperparah dengan pecahnya perang Israel-Iran, pasca jet tempur F-35 milik militer Israel melancarkan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus hingga menewaskan pemimpin Garda Revolusi, Mohammad Reza Zahedi, serta 7 anggota IRGC.
Serangan mematikan ini lantas membuat Iran murka.
Hingga berjanji akan melakukan serangan balas dendam kepada Israel yang berani menargetkan pemimpin Garda Revolusi Iran dalam serangan udaranya.
Khawatir konflik ini dapat membahayakan nyawa warga Rusia, Putin meminta masyarakat agar menahan diri untuk tidak bepergian ke wilayah tersebut kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak.
“Situasi tegang di kawasan Timur Tengah masih terus berlanjut.
Situasi di zona konflik Palestina-Israel, serta di kawasan Garis Biru antara Lebanon dan Israel masih belum stabil.
Kami sangat menyarankan agar warga Rusia menahan diri untuk tidak bepergian,” ujar Putin dikutip dari Reuters.
Tidak terbang
Situasi Timur Tengah yang mencekam juga membuat maskapai penerbangan Jerman Lufthansa memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Teheran Ibu kota Iran.
Setelah sebelumnya Seorang juru bicara mengatakan Lufthansa telah memutuskan untuk tidak mengoperasikan penerbangan dari Frankfurt ke Teheran akhir pekan lalu.
Namun setelah kondisi Timur Tengah kembali memanas, Lufthansa kembali penangguhan penerbangannya ke Teheran.
Mengutip kantor berita Iran, penangguhan itu dilakukan karena adanya kekhawatiran maskapai Lufthansa terkait adanya isu penutupan wilayah udara Teheran untuk latihan militer.
Meski informasi tersebut telah dibantah pemerintah Iran, namun demi melindungi nyawa para penumpang dan awak pesawat, Lufthansa memutuskan untuk menangguhkan penerbangannya ke Teheran.
Penangguhan akan dilakukan selama dua hari kedepan tepatnya hingga 13 April 2024.
Serangan Iran
Iran diduga akan melancarkan serangan balasan ke Israel dalam waktu dekat.
Amerika Serikat (AS) menduga serangan besar Iran itu benar-benar akan terjadi.
Seorang pejabat AS pada hari Rabu mengatakan ada kemungkinan besar serangan Iran akan dilancarkan dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Pernyataan itu disampaikannya secara anonim kepada media besar AS, Bloomberg.
Bloomberg juga mengutip pernyataan orang-orang yang mengetahui hasil analisis intelijen AS dan Israel.
Dalam laporannya, media itu melaporkan bahwa Iran bisa melancarkan serangan yang melibatkan rudal sangat akurat dan pesawat tanpa awak yang menargetkan fasilitas militer dan pemerintah di Israel.
Salah seorang dari narasumber Bloomberg menyebut bahwa persoalannya kini adalah "kapan", bukan lagi "apakah" Iran akan menyerang Israel.
Sementara itu, Axios melaporkan bahwa Kepala Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla diperkirakan akan bertandang ke Israel pada hari Kamis pekan ini.
Kurilla disebut akan berbincang dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan pejabat lainnya perihal ancaman serangan Iran.
Dalam beberapa hari terakhir para pejabat AS dan Israel dari berbagai institusi juga disebut telah mengadakan kontak.
Selain itu, Presiden AS Joe Biden telah menegaskan komitmen AS untuk membantu Israel menghadapi ancaman Iran.
"Kami juga menangani ancaman Iran, karena mereka mengancam akan melancarkan serangan besar ke Israel," kata Biden pada hari Rabu saat konferensi pers di Gedung Putih.
"Seperti yang sudah saya katakan kepada Perdana Menteri Netanyahu, komitmen kami terhadap keamanan Israel untuk melawan ancaman dari Iran dan proksinya ini sangat kuat."
Adapun ancaman serangan balasan Iran itu muncul setelah Israel menyerang Gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024).
Serangan Zionis itu menewaskan beberapa orang, termasuk dua jenderal Iran.
Iran dibuat naik pitam gara-gara serangan itu dan bersumpah akah membalasnya.
Sementara itu, menurut laporan Elaph News, sebuah media berbahasa Arab yang bermarkas di Inggris, Iran telah melatih para pilot untuk menyerang "sensitive sites" di Iran.
Salah satu tempat rahasia itu barangkali terlibat dalam program nuklir Iran.
Russia Today menyebut laporan Elaph News juga diberitakan kembali oleh media Inggris bernama The Sun yang merinci tempat-tempat yang mungkin ditargetkan Iran.
Target itu di antaranya, reaktor Arak, PLTN Bushehr, tambang uranium Gachin, hingga fasilitas pengayaan uranium di Natanz.
Jika Israel benar-benar menyerang salah satu tempat itu, serangan itu akan menandai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik di Timur Tengah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sudah mempersiapkan diri untuk mengatasi potensi serangan Iran.
IDF menangguhnya semua cuti bagi personelnya dan mulai mengganggu sinyal GPS.
Beberapa media AS melaporkan bahwa Iran ingin menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak kamikaze untuk menyerang infrastruktru Israel setelah Lebaran.
Hizbullah, salah satu proksi Iran, memperingatkan bahwa serangan Iran benar-benar akan dilancarkan.
"Yakinlah, pasti, bahwa respons Iran atas serangan yang menargetkan kedutaan di Damaskus pasti tiba untuk melawan Israel," kata pemimpin Hizbullah bernama Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada hari Jumat.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com
Israel Serang Iran Jumat Dini Hari, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Israel Serang Balik Iran Pakai Rudal, Terdengar Ledakan di Dekat Bandara |
![]() |
---|
Kata Pengamat Soal Perang Iran Vs Israel Apakah Bisa Picu Perang Dunia ke 3, Ini Analisisnya |
![]() |
---|
Cuma Beberapa Jam Serangan Rudal dan Roket Iran, Negara Israel Menderita Kerugian Rp21,5 Triliun |
![]() |
---|
Alasan Yordania Cegat Rudal Iran Saat Serang Israel dan Jawaban Raja Abdullah II Ditelepon Biden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.