Konflik Iran dan Israel

PERANG Iran-Israel Pecah, Ratusan Drone Bunuh Diri Iran Serang Israel, Jelajahi Jarak Tempuh 2 Jam

Tentara Israel (IDF) mengatakan Iran melancarkan serangan terhadap Israel menggunakan ratusan drone bunuh diri.

Editor: Alza
Istimewa
Komandan Angkatan Darat Iran, Kiyoumars Heydari menyebut drone Arash-2 dirancang khusus untuk menyerang Israel. 

POSBELITUNG.CO - Perang Iran-Israel akhirnya terjadi.

Serangan balasan Iran langsung diarahkan ke Israel, melintasi beberapa negara termasuk Irak.

Ratusan drone atau pesawat tak berawak, diluncurkan ke titik target Israel, Minggu (14/4/2024).

Tentara Israel (IDF) mengatakan Iran melancarkan serangan terhadap Israel menggunakan ratusan drone bunuh diri.

Jurnalis Axios Barak Ravid, mengutip seorang pejabat senior Israel, melaporkan ratusan drone sedang menuju Israel.

Laporan lain menyebutkan kawanan drone berjumlah “lusinan”.

"Drone tersebut akan memakan waktu dua jam atau kurang untuk mencapai wilayah udara Israel," kata seorang pakar kepada The New York Post.

Para pejabat yakin ratusan drone tersebut menargetkan sasaran berupa fasilitas militer Israel.

Sebagai tanggapan, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Daniel Hagari mengumumkan pembatasan aktivitas sipil.

The Times of Israel melaporkan pedoman tersebut melarang kegiatan pendidikan dan melarang pertemuan lebih dari 1.000 orang.

Pembatasan yang lebih ketat telah diberlakukan di wilayah yang berbatasan dengan Gaza.

Video yang belum diverifikasi yang diposting ke Telegram, dan dibagikan secara online menunjukkan segerombolan drone Iran yang berdengung – yang dikenal mengeluarkan “suara mesin pemotong rumput” – terbang di atas Irak.

Direct Attack

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berpidato dengan mengatakan kalau negaranya sedang mempersiapkan serangan langsung, dan akan memberikan tanggapan yang sesuai.

“Warga Israel, dalam beberapa tahun terakhir, dan terlebih lagi dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran,” kata Netanyahu.

“Sistem pertahanan kami dikerahkan, dan kami siap menghadapi skenario apa pun, baik dalam pertahanan maupun serangan. Negara Israel kuat, IDF kuat, masyarakat kuat,” klaimnya.

Presiden Joe Biden bergegas kembali ke Gedung Putih pada Sabtu malam dari liburan akhir pekannya di pantai di Delaware.

Yordania juga dilaporkan telah menutup wilayah udaranya sebagai tanggapan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato pada hari Sabtu, mengatakan bahwa negaranya sedang mempersiapkan serangan langsung, dan akan memberikan tanggapan yang sesuai.

Jonathan Schanzer, wakil presiden senior penelitian di Foundation for Defense of Democracies, mengatakan setiap serangan langsung drone Iran di tanah Israel “mungkin” akan menimbulkan respons sepuluh kali lipat.

“Jika Israel terkena dan diserang di lokasi yang sensitif, Israel akan merespons dengan keras,” ujarnya.

Dia mengatakan Iran meluncurkan serangan pesawat tak berawak “jelas merupakan peningkatan yang signifikan.

Tidak ada cara lain untuk menjelaskannya.”

Schanzer mengatakan secara teori “sangat sedikit” perbedaan antara serangan langsung Iran terhadap Israel dan serangan langsung terhadap Yerusalem.

Namun gambaran peluncuran langsung dari Teheran “memberi Israel kesempatan untuk membalikkan keadaan terhadap rezim tersebut.”

“Iran tidak bisa lagi mengklaim sebagai pihak yang dirugikan.

Ini adalah serangan langsung setelah mengoordinasikan ribuan serangan dari proksi.

Ini adalah momen yang menurut saya tidak dapat dihindari di kawasan ini selama beberapa dekade, di mana rezim tersebut akhirnya melakukan agresinya sendiri dan hal ini akan memberikan banyak kesempatan bagi Israel untuk meresponsnya.”

Schanzer mencatat bahwa jika Israel berhasil menghancurkan “hingga 95 persen” drone Iran dalam serangan hari Sabtu “itu mungkin akhir dari segalanya,” atau mungkin memilih untuk membalas di kemudian hari.

“Mereka akan memiliki waktu dan ruang untuk memutuskan hal tersebut.

semuanya bergantung pada seberapa sukses serangan drone ini ketika mengantisipasi respons.”

Drone Canggih Mohajer-10

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan kepada CNN kalau GPS tidak akan tersedia di beberapa daerah untuk melacak drone menjelang serangan yang akan terjadi.

Iran mengatakan pada bulan Agustus bahwa mereka telah membuat drone canggih, Mohajer-10, dengan jangkauan operasional 1.240 mil, menurut Times of Israel.

Mereka mampu terbang hingga 24 jam dengan beban sebesar 660 pon.

Dua pejabat AS mengatakan kepada CBS pada hari Jumat bahwa Iran dapat mengerahkan sebanyak 100 drone.

(oln/nyp/axs/toi/*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved