Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar

Penuturan Warga Sumbar Bantu Tetangga yang Hampir Hanyut Terbawa Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Jefri bersama warga lainnya berhasil menyelamatkan tetangganya yang hampir hanyut terbawa derasnya aliran banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumbar.

Editor: Novita
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Sejumlah rumah hancur pasca banjir di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024). 

POSBELITUNG.CO - Peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat, terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Saat peristiwa tersebut terjadi, warga berupaya untuk menyelamatkan diri, juga saling bantu menyelamatkan warga lainnya.

Seperti yang dilakukan Jefri, warga Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.

Ia bersama warga lainnya berhasil menyelamatkan tetangganya yang hampir hanyut terbawa derasnya aliran banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatra Barat yang terjadi pada Sabtu (10/5/2024) malam.

Jefri menceritakan, sekira pukul 19.00 WIB hujan yang cukup deras sudah mulai mengguyur kawasan sekitaran Gunung Marapi.

Namun, sekira pukul 20.00 WIB aliran air di sungai yang sebelumnya juga terjadi banjir kembali tersumbat oleh material pasir dan kayu-kayu besar.

"Saat tersumbat itu warga banyak yang keluar dan bekerja sama untuk mencoba membersihkan yang menyumbat," ujarnya.

Jefri, seorang warga yang membantu selamatkan tetangganya saat hampir terbawa banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024)
Jefri, seorang warga yang membantu selamatkan tetangganya saat hampir terbawa banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024) (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Kemudian, lanjut Jefri, hujan semakin deras dan aliran air juga semakin tinggi dan kencang.

"Karena tersumbat itu, air menjadi meluap dengan intensitas yang lebih besar dari banjir ketika bulan Ramadhan lalu," kata dia.

Sekira pukul 21.00 WIB, hal yang ditakutkan terjadi. Banjir lahar dingin menerjang pemukiman warga.

"Saat banjir itu, rumah saya tidak terlalu tinggi airnya, jadi saya langsung mengambil kain untuk ditutup ke lubang pintu agar tidak masuk. Tapi saya berada di luar untuk melihat-lihat dan berkomunikasi dengan tetangga yang juga ada memantau," ujarnya.

Saat berada di luar, Jefri melihat tetangganya seorang ibu-ibu yang saat itu berusaha untuk keluar karena air di rumahnya mulai tinggi tersapu banjir.

"Karena melihat itu, saya bersama warga lainnya langsung mengejar ibu tersebut. Alhamdulillah bisa kami kejar dan selamatkan," ujarnya.

"Setelah itu kita juga membantu keluarganya yang lain bersama warga untuk mengevakuasi ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat, Sabtu (11/5/2024) malam, menelan korban puluhan orang meninggal dunia dan belasan orang masih dicari.

Selain menelan korban jiwa, banjir lahar dingin juga menyebabkan jalan lintas Padang- Bukittinggi di Lembah Anai Padang Panjang putus total Minggu (12/5/2024).

Selain itu, banyak bangunan yang juga terdampak akibat peristiwa tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Jefri, Bersama-sama Bantu Tetangga yang Hampir Hanyut Terbawa Banjir Lahar Dingin di Agam

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved