Bupati Beltim Bangga KRI Dewaruci Singgah ke Beltim, Bawa Delegasi MBJR 2024

KRI Dewaruci yang membawa lebih kurang 100 peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 sandar dengan mulus di Pelabuhan SWP Tanjung Keluang, Desa Aik Kelik, Damar, Belitung Timur, Minggu (9/6).

Bupati Belitung Timur Burhanudin mengaku bangga dan merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah kegiatan gagasan dari Mabes TNI AL dengan Kemendikbudristek RI itu.

Dia mengucapkan selamat datang di Bumi Satu Hati Bangun Negeri Kabupaten Belitung Timur kepada para pejabat yang hadir di antaranya Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto, Siswanto, Pamong Budaya Ahli Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI beserta jajaran, Mayor Laut Rhony Lutviadhani selaku Komandan KRI Dewaruci dan para laskar rempah terpilih Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2024.

"Kehadiran KRI Dewaruci di pelabuhan kami bukan hanya sebuah peristiwa biasa, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk memperkenalkan kepada dunia kekayaan budaya, sejarah, dan potensi pariwisata yang dimiliki oleh daerah kami," kata Burhanudin saat menyambut delegasi makan malam bersama di rumah dinasnya.

Dia menuturkan, Kabupaten Belitung Timur selama enam tahun ke belakang telah melaksanakan Festival Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dalam rangka mendukung penuh pengusulan dan penetapan Jalur Rempah Nusantara sebagai Warisan Budaya Dunia oleh Unesco. 

Tentunya, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berkomitmen mendukung program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini dan menjadikan kedatangan KRI Dewaruci sebagai momentum penting dalam mempromosikan budaya, sejarah, dan pariwisata maritim Indonesia.

Dia bilang jalur rempah merupakan salah satu warisan maritim bangsa Indonesia yang sangat berharga. Jalur ini tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan maritim bangsa Indonesia di masa lampau, tetapi juga menjadi bukti kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

"Keberadaan Kabupaten Belitung Timur sebagai salah satu wilayah dalam pusaran sejarah jalur rempah yang ada di Indonesia, menjadi bukti sejarah masa lalu bahwa Kabupaten Belitung Timur menjadi salah satu alur penting pelayaran sejarah rempah di dunia. Dimana rempah-rempah menjadikan Indonesia sebagai poros perdagangan dunia melalui jalur maritim," katanya.

Karena itu, dia mengajak agar menjaga semangat kebersamaan dan persatuan dalam menjaga warisan maritim Belitung Timur untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Mari kita manfaatkan momentum ini untuk memperdalam pemahaman kita akan kekayaan budaya dan sejarah maritim bangsa Indonesia. Melalui pembelajaran dan dialog, mari kita saling menghormati dan memahami nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah," ucapnya.

Sementara itu, Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Erwin Herdianto mengatakan, pelayaran ini sangat penting karena bisa menambah wawasan dan pengetahuan para remaja dan peserta pelayaran tentang pelayaran jalur rempah.

"Selain itu bisa eksplor tentang budaya di tempat-tempat persinggahan nantinya, seperti di Belitung Timur hari ini. Kami berkomitmen penuh mendukung acara ini," kata Erwin.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Belitung Timur Hendri menambahkan, selama empat hari mereka akan mengeksplor Belitung Timur. Mulai dari Buding, Burung Mandi, Balok, Kebun Lada Putih di Lintang hingga Kawasan Lipat Kadjang Manggar.

"Di sana mereka akan melihat jejak-jejak peradaban jalur rempah di Belitung Timur. Seperti di Buding akan membuat belacan di Mengguru, lalu di Balok akan ke situs kerajaan Balok di mana Sungai Balok dulu jadi situs pelayaran rempah masa lalu," kata Hendri.

Dia berharap MBJR 2024 yang singgah ke Belitung Timur menjadi step penting bagi pengembangan pariwisata dan kebudayaan di Belitung Timur. (adv/s1)