Pos Belitung Hari Ini

Inflasi Bangka Belitung Terendah se-Indonesia, BPS Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali mencetak rekor di pertengahan tahun 2024 ini, dengan keberhasilan mengendalikan inflasi.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Selasa 2 Juli 2024 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali mencetak rekor di pertengahan tahun 2024 ini, dengan keberhasilan mengendalikan inflasi.

Saat ini tercatat inflasi Babel untuk Bulan Juni 2024 mencapai 1,08 persen year on year (y-on-y) atau terendah se Indonesia dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,95.

Hal tersebut diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Babel yang dirilis pada Senin (1/7/2024). Adapun inflasi y-on-y tertinggi di Bangka Belitung terjadi di Kota Pangkalpinang sebesar 1,78 persen dengan IHK sebesar 104,90.

Sedangkan inflasi y-on-y terendah terjadi di Tanjungpandan sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 104,76.

Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami deflasi m-to-m sebesar 0,31 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,46 persen.

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Senin (1/7/2024) mengatakan angka inflasi tersebut menjadikan Babel sebagai provinsi terendah inflasi se-Indonesia.

Ini merupakan kali kedua Bangka Belitung mencetak rekor angka inflasi terendah se- Indonesia. Sebelumnya pada Januari 2024, inflasi year on year Babel sebesar 1,21 persen yang juga terendah se-Indonesia.

Toto menyebutkan kondisi inflasi dan deflasi yang terjadi saat ini secara global masih terkendali, namun ia menilai perlu menjadi perhatian khusus agar inflasi bisa terkendali dan ekonomi tumbuh.

Diketahui saat ini Bangka Belitung merupakan daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah yakni hanya 1,01 persen.

“Inflasi kita terendah saat ini, karena salah satunya tidak ada daya beli sehingga pada beberapa komoditi ini harganya turun dan kondisi ini membuat pedagang waswas,” ungkap Toto kepada Bangka Pos Group, Senin (1/7/2024).

Kata dia, harga-harga yang dikonsumsi masyarakat Bangka Belitung, khususnya harga bahan pokok mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dari total 137 komoditas.

Ditambahkannya inflasi y-on-y Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi karena adanya kenaikan harga indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,32 persen, pakaian dan alas kaki 1,56 persen, kesehatan naik 3,63 persen.

Kelompok transportasi naik 1,94 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,93 persen, pendidikan sebesar 1,52 persen, penyediaan makanan dan minuman, restoran 1,70 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 1,17 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,25 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,68 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,20 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi y-on-y antara lain beras, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, cabai merah, emas perhiasan, gula pasir, bawang putih,” katanya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved