Kisah TKW

Kisah TKW di Taiwan Dihamili TKI Bernama Berto, Ternyata Sudah Punya Istri

Seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang merahasiakan identitasnya, membagikan kisah pilu saat bekerja di Taiwan.

Editor: Alza
YouTube Komunitas BMI Indonesia
TKW ini ditinggal kekasihnya saat tengah hamil 6 bulan. 

POSBELITUNG.CO -- Seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang merahasiakan identitasnya, membagikan kisah pilu saat bekerja di Taiwan.

Di Taiwan, dia berkenalan dengan laki-laki asal Purwodadi, Jawa Tengah bernama Berto.

Setelah menjalin hubungan sangat dekat dalam jangka waktu beberapa lama, TKW ini hamil.

Apes bagi TKW ini, setelah hamil dia tidak dinikahi oleh laki-laki tersebut.

Laki-laki itu lantas kembali ke Indonesia dan memblokir semua jalur komunikasi dengan TKW yang tidak diketahui namanya ini.

Dalam kondisi hamil, TKW ini mendapatkan kabar bahwa kekasihnya itu telah bertunangan dan menikah dengan perempuan lain.

Mirisnya lagi, TKW ini dituding sebagai pelakor, padahal ia tidak mengetahui sama sekali jika kekasihnya memiliki kekasih di Tanah Air.

TKW  ini menegaskan jika ia mengetahui kekasihnya itu hendak menikah, dia tidak akan sudi berkenalan dengan laki-laki bernama Berto.

"Memang nggak tau, karena posisinya dia telpon 24 jam dengan saya.

Pulang pun bukannya ke mes pabrik tapi dia pulangnya ke kontrakan kita berdua," ujar TKI tersebut di YouTube BMI.

"Berita BMI saya merebut suami orang, sedangkan perbedaannya jauh, saya kehamilannya berapa bulan, dan dia pernikahannya kapan," tambahnya.

Diungkapkan oleh TKW ini, saat kekasihnya menikah, usia kehamilannya tersebut sudah masuk 5 bulan.

"Maaf buat sang istrinya mas Berto, kalau memang saya sudah mengetahui dari awal mas Berto itu sudah punya Anda, saya tidak akan mau," tegasnya.

Kisah tentang TKI perempuan ini dibagikan oleh kanal YouTube KOMUNITAS BMI INDONESIA dengan tujuan hendak memberi pelajaran kepada para TKI perempuan atau TKW yang bekerja ke luar negeri.

Lewat video yang diunggah tersebut, TKW ini ingin menyampaikan pesan kepada Berto untuk meminta pertanggung jawabannya terkait janin kembar yang ada di dalam kandungan.

TKW ini menegaskan ia tidak ingin meminta Berto kembali, ia hanya ingin laki-laki tersebut untuk bertanggung jawab.

Terlebih dalam kondisi hamil seperti saat ini, TKW tersebut sulit bekerja.

"Ini bukan buat contoh, ini buat peringatan, jangan sampai kayak saya korban garangan," kata TKW tersebut.

"Garis bawahi, saya tidak berharap dia untuk kembali dengan saya, saya sudah mengikhlaskan dia dengan kebahagiaan dia yang baru."

"Saya cuma mengharapkan dia untuk bertanggung jawab terhadap anaknya saja.

Temui saya, kita bicarakan baik-baik," sambungnya.

TKW ini sudah berkali-kali menghubungi Berto dan mencoba membangun komunikasi kembali terkait bayi yang ada dalam kandungannya.

Hanya saja, pihak laki-laki tidak menanggapinya dengan baik, bahkan saat didatangi ke pabrik tempat ia bekerja, Berto enggan menemui TKI perempuan ini.

Padahal Berto dan istrinya saat ini sama-sama menetap di Taiwan.

Mereka bekerja menjadi seorang TKI di negara tersebut.

"Orangnya sembunyi sampai saya datangi ke pabriknya pun dia kayaknya menghindar," ujar TKW ini.

TKW ini hanya ingin meminta laki-laki bernama Berto itu untuk bertanggung jawab terhadap bayi yang ia kandung.

Jika sudah melahirkan, mungkin TKI perempuan ini bisa untuk memenuhi segala kebutuhan sang buah hati, meski entah apa yang akan ia lakukan kedepannya.

"Sehabis lahir saya tidak meminta dia untuk bertanggung jawab, karena saya sudah mampu, mungkin saya sudah kuat untuk mencari nafkah."

"Tapi saya meminta dia untuk bertanggung jawab karena posisi saya sedang hamil, itu aja," tutup TKI perempuan tersebut.

(Posbelitung.co)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved