Berita Bangka Selatan

Rutin Lakukan Pemantauan Harga di Lapangan, Pemkab Bangka Selatan Jaga Ketersediaan Pangan

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan siap menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Teddy Malaka
Dokumentasi Bangkapos.com
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi, saat ditemui beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan memastikan siap menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah persiapan di antaranya dalam menekan harga bahan pangan, caranya dengan gemar menanam tanaman penyumbang inflasi.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pangan secara rutin di setiap pasar. Upaya tersebut menjadi dasar penentuan kebijakan dalam menekan angka inflasi di daerah. Pengoptimalan bahan pangan penyumbang inflasi terus dilakukan sembari mencermati dan mengevaluasi kembali pergerakan harga-harga komoditas kontributor inflasi.

"Ada beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi di daerah. Seperti beras, daging ayam, daging sapi, bawang hingga cabai," kata Debby Vita Dewi, Selasa (23/7).

Debby Vita Dewi mengungkapkan, ketidakseimbangan antara supply and demand atau penawaran dan kebutuhan menyebabkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok sehingga terjadinya inflasi. Oleh sebab itu, apabila pemerintah bisa menjaga inflasi pada angka yang ideal, maka manfaatnya dapat dirasakan bagi kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu, sebagai daerah kepulauan pentingnya pemerintah daerah menjaga pasokan bahan pangan guna mengantisipasi inflasi.

Pemerintah turut melakukan beberapa terobosan mulai dari gerakan pangan murah hingga operasi pasar. Dua kegiatan tersebut merupakan cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.

Masyarakat dapat berbelanja produk penyumbang inflasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau. Imbasnya terjadi perputaran ekonomi dan dapat meningkatkan roda perekonomian daerah.

"Berdasarkan kondisi tersebut, ada beberapa tindak lanjut yang sudah dan akan kita lakukan. Antara lain pemantauan ketersediaan stok sekaligus kelancaran distribusi komoditas cabai dan lainnya dan operasi pasar secara rutin setiap dua pekan," jelas Debby Vita Dewi.

Pihaknya juga telah mendorong masyarakat agar proaktif menggalakkan menanam tanaman hortikultura di pekarangannya masing-masing. Caranya dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah agar dapat dimanfaatkan.

Langkah tersebut sebagai upaya antisipasi terhadap inflasi sekaligus menjaga ketahanan pangan di daerah. Menanam tanaman holtikultura akan berdampak terhadap semua sektor, tidak hanya pada sektor pertanian. Akan tetapi, turut memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi keluarga dan masyarakat lokal.

Selain dapat dikonsumsi pribadi, bercocok tanaman hortikultura juga dapat mengimbangi tingkat inflasi atas melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pangan di daerah yang kerap terjadi. Selain bisa mengendalikan angka inflasi menanam sayuran secara mandiri bisa menjadi strategi ketahanan pangan warga di tengah kenaikan harga komoditas tersebut.

Program gerakan menanam sayur secara mandiri dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. "Untuk peningkatan produksi dilakukan dengan gerakan menanam cabai di lahan pekarangan serta secara bertahap melakukan program penanaman cabai di beberapa lokasi yang sudah disiapkan. Di Desa Rias, Desa Serdang, Desa Keposang dan Desa Pulau Besar," ucapnya.

Meskipun begitu kata Debby, hingga pekan ini pergerakan komoditas bahan pangan masih terpantau stabil. Harga beras premium dibanderol Rp77.000 per lima kilogram dan beras medium Rp75.000 per kilogram.

Harga minyak goreng dan gula pasir sama Rp17.000 per kilogram, daging sapi Rp140.000 per kilogram dan tetelan Rp70.000 per kilogram. Sementara daging ayam Rp26.000 per kilogram, daging ayam kampung Rp28.000 per kilogram, cabai merah besar Rp50.000 per kilogram dan cabai rawit Rp110.000 per kilogram. Begitu pula untuk bawang merah stabil Rp28.000 dan bawang putih Rp38.000 per kilogram.

"Secara umum pergerakan harga komoditas seperti beras, ayam, daging, bawang masih stabil. Adapun komoditas cabai secara nasional, regional maupun di Bangka Selatan sendiri menjadi pantauan khusus," pungkas Debby. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved