Berita Bangka Belitung

BI Dorong Kemandirian dan Ketahananan Pangan di Bangka Belitung, Latih Petani Cabai dan Bawang Merah

BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha mendorong kemandirian dan ketahanan pangan di Bangka Belitung.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Kamri
Dok. BI Bangka Belitung
Bank Indonesia Bangka Belitung mengadakan Capacity Building berupa pelatihan peningkatan kapasitas bagi 14 pelaku usaha cabai dan bawang merah di wilayah Bangka Belitung yang berlangsung di Provinsi Jawa Tengah. 

POSBELITUNG.CO - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha mendorong kemandirian dan ketahanan pangan di Bangka Belitung.

Langkah yang dilakukan dengan mengadakan Capacity Building atau pelatihan peningkatan kapasitas bagi 14 pelaku usaha cabai dan bawang merah dari seluruh wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dan meningkatkan kemandirian pangan di Bangka Belitung.

Pelatihan dilaksanakan di sejumlah lokasi pertanian unggulan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan diikuti perwakilan dari berbagai kelompok tani, pondok pesantren, hingga asosiasi petani, termasuk Asosiasi Usaha Tani Cabai Bangka, Poktan Harapan Maju, dan Gabungan Kelompok Tani Panca Sakti.

Mereka didampingi oleh koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tingkat provinsi dan kabupaten/kota se Bangka Belitung.

Para peserta dalam kegiatan ini mengunjungi beberapa kelompok tani unggulan yang dikenal sebagai "champion nasional" di bidang cabai dan bawang merah.

Di antaranya Koperasi Pancaraga di Magelang, Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) di Sleman, dan Gapoktan Karya Makmur di Demak. 

Koperasi Pancaraga dikenal dengan sistem pembiayaan dan pemasaran terintegrasi yang membantu petani cabai.

Sementara PPHPM mengelola cabai menjadi produk kering dengan pemasaran melalui proses pelelangan digital.

Di Gapoktan Karya Makmur, peserta belajar mengenai proses hilirisasi bawang merah yang melibatkan kelompok tani wanita.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Bangka Belitung Sepi, PHRI Pangkalpinang Ungkap Penyebabnya

Kepala Perwakilan BI Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy menjelaskan cabai dan bawang merah merupakan komoditas strategis yang sering memicu inflasi di Bangka Belitung.

Sebagian besar pasokan cabai dan bawang masih disuplai dari luar daerah. 

"Dengan pemahaman yang mendalam terkait pembibitan, budidaya, hilirisasi produk, serta pentingnya kelembagaan, kami berharap petani di Bangka Belitung bisa meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar," kata Rommy dalam rilis kepada Bangkapos.com, Senin (4/11/2024).

Bank Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam rangka memperkuat ketahanan pangan.

"Dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini, BI Babel berharap para petani lokal dapat menghadirkan model pertanian mandiri dan berkelanjutan yang bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," kata Rommy.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved