Berita Belitung

Inflasi Belitung Desember 2024 Melonjak, Apa yang Terjadi?

Lonjakan ini menjadikan Desember sebagai bulan dengan inflasi tertinggi kedua sepanjang tahun 2024.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Rilis berita resmi statistik di BPS Kabupaten Belitung, Kamis (2/1/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -  Inflasi di Kabupaten Belitung mencatat lonjakan signifikan pada Desember 2024. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung, Baiq Kurniawati, menyebut inflasi month-to-month (m-to-m) mencapai 1,11 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan November 2024 yang hanya sebesar 0,01 persen. 

Lonjakan ini menjadikan Desember sebagai bulan dengan inflasi tertinggi kedua sepanjang tahun 2024.

Dari 11 kelompok pengeluaran, lima di antaranya mengalami inflasi

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan inflasi mencapai 3 persen atau setara andil 1,10 persen. 

Kenaikan harga cumi-cumi menjadi sorotan utama, dengan inflasi mencapai 31,32 persen, tertinggi sepanjang tahun. 

Kenaikan harga cumi ini memberikan kontribusi signifikan sebesar 0,16 persen terhadap inflasi bulan tersebut.

“Secara grafik, harga cumi-cumi di tahun 2024 sebenarnya lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, lonjakan pada Desember cukup mencolok,” ujar Baiq, Kamis (2/1/2025).

Meski begitu, sektor transportasi justru mencatat deflasi sebesar 0,20 persen. 

Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Deflasi di sektor transportasi ini memberikan kontribusi negatif sebesar -0,88 persen terhadap inflasi Desember, berbanding terbalik dengan tren sebelumnya di mana transportasi sering menjadi penyumbang inflasi.

Secara tahunan, inflasi year-on-year (yoy) dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,68 persen, angka yang masih terkendali dalam target pemerintah. 

Dari empat kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, inflasi m-to-m terjadi di seluruh wilayah. Tanjungpandan mencatat inflasi yoy tertinggi di provinsi ini, diikuti oleh Belitung Timur dengan inflasi 1,38 persen.

Staf Ahli Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Belitung, Salman Alfarisi, menilai situasi ekonomi saat ini tetap harus disyukuri meski memerlukan perhatian lebih.

“Kita tetap bersyukur karena tidak semua komoditas utama memberikan tekanan. Gas melon, misalnya, tidak menjadi penyumbang inflasi,” ujarnya. 

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved