Dor, Dor, Dor! Sertu Hendri Tenteng Pistol Bareta Saat Dikepung TNI-Brimob, Suara Tembakan 3 Kali

Di dalamnya, disinyalir ada DPO disertir TNI AD Sertu Hendri, orang yang paling dicari-cari di se-Pulau Belitung.

Editor: Alza
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Rumah milik Sudiono di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi tempat persembunyian Sertu Hendri dijaga ketat personel gabungan pada Selasa (14/1/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dor, dor, dor, terdengar tiga kali suara tembakan, saat aparat TNI dan Brimob mengepung sebuah rumah di Jalan Lettu Mad Daud RT 09/05 Lingkungan III, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (14/1/2025) pagi.

Di dalamnya, disinyalir ada DPO disertir TNI AD Sertu Hendri, orang yang paling dicari-cari di se-Pulau Belitung.

Meski dikepung puluhan anggota TNI dan Brimob, Sertu Hendri berhasil lolos dari sergapan.

Dia diketahui menenteng pistol jenis Bareta.

Hal itu diakui Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama, dikutip dari detik.sumbagsel.com.

Sementara pengamatan posbelitung.co, rumah yang disergap adalah kediaman Evi Yolanda (41), kakak ipar sekaligus kakak angkat Sertu Hendri selama di Belitung.

Sertu Hendri dicari-cari Subdempom Persiapan Belitung usai menembak anggota TNI AD Serma Rendi, Senin (13/1/2025).

Ternyata, Sertu Hendri sudah ada di rumah tersebut sejak Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Kepada Evi, Sertu Hendri mengaku sudah menembak orang dan bersembunyi.

Sertu Hendri juga sempat mengobrol dengan kakak angkatnya tersebut, sebelum Evi tidur. 

Obrolan antara Sertu Hendri dan Evi Yolanda berkisar satu jam.

Hingga akhirnya kakak istri sirih Sertu Hendri tersebut masuk kamar dan tidur.

"Langsung masuk semalam, terus duduk dan ngobrollah.

Dia (sertu Hendri) bilang lah dicari orang, habis nembak orang.

Terus aku nasehati, habis ngobrol-ngobrol masuk kamar, dia di luar kamar itulah," kata Evi kepada Posbelitung.co.

Evi menjelaskan Sertu Hendri sempat menitip pesan kepadanya. 

Isi pesan tersebut, Sertu Hendri menganggap Evi Yolanda adalah keluarganya, mengingat dirinya tak memiliki keluarga di Belitung.

"Terus pesan dia juga nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena ayuk lah (Evi) keluarga Hendri di Belitung," ucapnya.

Menurut Evi, ia sejak pagi tadi tidak banyak bicara dengan Sertu Hendri.

Setelah bangun tidur, ia langsung mengantar anaknya sekolah, dan sempat pamit dengan Sertu Hendri.

"Tahu-tahu pas saya keluar rumah, ada banyak petugas di luar, terus saya tanyak, bilang tidak ada apa-apa," ujarnya.

Terkait isu Evi dan keluarganya sempat disandera oleh Sertu Hendri, Evi membantah tentang hal tersebut.

Ia bersama anaknya ketika berbicara dengan Sertu Hendri secara baik-baik.

"Tidak ada sandera menyandera, kami ngobrol baik, malah dia bilang ayuk tidur lah besok mau kerja.

Saya juga sempat menasehati Hendri, ada masalah apa dengan adik saya (Kiki), baik-baik lah," bebernya.

Namun, Sertu Hendri berhasil kabur dari sergapan aparat TNI dan Polri. 

Meski sempat terdengar suara tembakan di lokasi penyergapan, Sertu Hendri dikabarkan berhasil lolos.

Jejak terendus

Sebelumnya, ketegangan memuncak di kawasan Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Selasa (14/1/2025).

Subdenpom Persiapan Belitung bersama Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung mengepung sebuah rumah.

Di dalamnya, Sertu Hendri, mantan prajurit TNI AD yang kini menjadi buronan, diyakini bersembunyi.

Keberadaan Hendri di Belitung bukanlah sebuah kebetulan.

Jejaknya terungkap berkat laporan istri sirinya, yang mengaku kerap diancam oleh Hendri.

Rasa takut mendorongnya melapor kepada aparat keamanan, membuka jalan bagi tim Subdenpom untuk melacak lokasi Hendri yang ternyata telah tiga minggu berada di Belitung.

Menurut Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama, istri siri Hendri merasa terancam karena sering mendapat ancaman dari mantan prajurit itu.

“Istri sirinya takut karena sering diancam. Bahkan, Hendri sempat mencarinya ke rumah orang tuanya,” ujar Jaka.

Laporan ini menjadi titik awal perburuan Hendri di Belitung.

Sebelumnya, Hendri sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 setelah terlibat kasus perampokan di Palembang pada 2023.

Vonis Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan pemecatan dari dinas militer.

Namun, Hendri memilih melarikan diri, meninggalkan masa lalunya sebagai prajurit dan menjadi buronan yang berpindah-pindah lokasi.

Jejak Hendri pertama kali tercium di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, ketika ia meninggalkan mobil Toyota Fortuner bernomor polisi AD 1092 GM di halaman rumah seorang nenek bernama Nor.

Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga, mengonfirmasi kejadian itu.

“Beliau warga kami, dan katanya Hendri hanya menitipkan kunci mobil di sana,” kata Yoga.

Namun, kehadiran Hendri di Belitung bukan sekadar urusan mobil yang ditinggalkan.

Penelusuran tim Subdenpom mengungkap bahwa ia terus mencari istri sirinya selama berada di daerah itu.

Ketika aparat keamanan mencoba menangkapnya, Hendri justru melawan, memicu insiden penembakan terhadap anggota Subdenpom, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025).

“Informasinya, sejak semalam hingga pagi ini tim masih mencoba membujuk Hendri agar menyerahkan diri secara baik-baik,” ujar seorang warga yang turut menyaksikan pengepungan di Jalan Anwar Aid.

Sebelum menjadi buronan, Hendri sempat berdinas sebagai Babinsa di Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung, sebelum dipindahkan ke Korem 042/Gapu, Jambi.

Selama bertugas, ia juga diduga terlibat dalam kasus penipuan jual beli tanah di Belitung.

Pelanggaran demi pelanggaran akhirnya membawanya pada keputusan nekat untuk melarikan diri.

“Penyebab dia disersi itu karena kasus perampokan.

TKP-nya di Palembang. Ia dijatuhi hukuman oleh Mahkamah Militer, tetapi malah kabur,” jelas Jaka.

Kini, pengepungan di Jalan Anwar Aid menjadi momen krusial dalam perburuan panjang Sertu Hendri.

Warga setempat, yang menyaksikan langsung drama penangkapan ini, berharap Hendri segera menyerahkan diri tanpa perlawanan lebih lanjut.

“Mudah-mudahan saja cepat ditangkap,” ujar Kepala Desa Air Seruk, Prasetya Yoga.

Sementara itu, suasana di lokasi pengepungan tetap tegang. Personel gabungan terus berjaga, sementara warga dan awak media mengamati setiap pergerakan.

Semua mata tertuju pada akhir kisah pelarian Sertu Hendri, yang berawal dari ancaman terhadap istri sirinya hingga menjadi buronan yang paling dicari di Belitung.

Pemilik rumah terkejut

Tim gabungan mengepung satu rumah yang menjadi tempat persembunyian Sertu Hendri desertir TNI AD di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpangpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (14/1/2025). 

Dua rumah berdempet ternyata milik orang tua istri sirih Sertu Hendri. 

Areanya padat penduduk dengan jarak rumah warga tak lebih dari lima meter. 

Sudiono pemilik rumah terkejut saat personel gabungan Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung meminta dirinya tak pulang ke rumah. 

"Saya kaget tadi habis antar cucu sekolah, ada tentara bilang jangan pulang ke rumah," ujar pria 66 tahun itu kepada Posbelitung.co.

Ia menuturkan tidak mengetahui Sertu Hendri sempat menginap di rumahnya semalam. 

Memang bentuk rumahnya terdapat dua bangunan yang berdekatan. 

Bangunan pertama ditinggalinya, sedangkan bangunan kedua ditempati anak sulung beserta cucu. 

Oleh sebab itu, dirinya tak mengetahui waktu pasti kedatangan pelaku. 

"Sumpah saya tidak tahu dia datang, lihat orangnya saja tidak.

Karena saya sudah tidur 21.30 WIB semalam," ungkapnya. 

Meskipun demikian, Sudiono tak menampik memang mengenal sosok Sertu Hendri semenjak bertugas di Kodim 0414 Belitung

Waktu itu dirinya sering diminta bekerja membersihkan lahan oleh pelaku. 

Bahkan menurut informasi anaknya, pelaku tidak pernah mengancam anggota keluarganya. 

"Sumpah lila taala, dunia akhirat tidak ada itu. 

Di rumah itu kan ada anak saya sama dua cucu, Alhamdulillah aman," katanya. 

Sementara itu, rumah Sudiono masih terus dikepung personel gabungan.

Lokasi pelarian desertir TNI AD, Sertu Hendri akhirnya diketahui tim pencarian, Selasa (14/1/2025). 

Sertu Hendri yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) diketahui bersembunyi di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Anwar Aid, RT 19, RW 06, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Rombongan personel Subdenpom Persiapan Belitung dibantu Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kepulauan Babel mulai mengepung area tersebut untuk proses penangkapan Sertu Hendri. 

Berdasarkan informasi, personel masih melakukan mediasi kepada pelaku agar menyerahkan diri secara baik-baik. 

"Informasinya sih sudah dari semalam sampai pagi ini," ujar warga sekitar. 

Selain personel gabungan, warga sekitar juga berkerumun di sekitar lokasi penangkapan Sertu Hendri. 

Ditambah rombongan awak media yang hendak mendokumentasikan peristiwa tersebut.

(Posbelitung.co/Dede Suhendar/disa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved