Berita Bangka Barat

Kasus Arisan Bodong di Bangka Barat Sebabkan Kerugian Miliaran, Korban Ungkap Iming-iming Pelaku

Kasus arisan bodong terjadi di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penulis: Riki Pratama | Editor: Novita
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
ARISAN BODONG - Ilustrasi arisan bodong. Kasus arisan bodong terjadi di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Arisan bodong itu menyebabkan banyak warga yang menjadi korban dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kasus arisan bodong terjadi di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Arisan bodong tersebut dilakukan oleh L alias A, warga Dusun Penganak, Desa Air Gantang, Kecamatan Parittiga, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Jebus.

Arisan bodong itu menyebabkan banyak warga yang menjadi korban. 

Pelaku L alias A berhasil menipu para korbannya dengan nilai kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Satu di antara korban arisan bodong itu berinisial VN, yang merugi ratusan juta rupiah akibat arisan bodong yang dilakukan L.

Kepada awak media pada Kamis (27/2/2025), VN menjelaskan kronologis dirinya menjadi korban arisan bodong.

Awalnya, VN sering melihat postingan tentang arisan di media sosial pelaku.

Kemudian VN mencoba ikut arisan tersebut dengan nominal awal yang masih terhitung kecil.

Namun karena bujuk rayu pelaku, membuat VN mulai mengikuti arisan dengan nominal besar walaupun sebenarnya ia tidak memahami aturan main arisan tersebut.

"Sering lihat post di FB, kebetulan dia adik kelas saya pas SMP. Saya cuma tahu saja, tapi tidak pernah ngobrol sama dia. Lalu iseng saya pun ikut arisan yang awalnya per 10 hari sudah dapat hasil," ungkap VN.

"Kemudian ditawarin pelaku untuk ikut arisan tembak, awal saya tidak paham cara mainnya, namun pelaku dengan detail memberikan penjelasan," lanjutnya.

Ia menjelaskan, awalnya arisan hanya diikuti belasan orang, hingga akhirnya diikuti ratusan peserta dan dibuka setiap hari Kamis. 

Kemudian, ada iming-iming keuntungan besar membuat peserta gelap mata. Bahkan ada yang ikut arisan tembak itu mencapai angka puluhan juta per orang. 

Akan tetapi, ketika mencapai nama ke 51, pelaku L membubarkan arisan tersebut.  

Bahkan pelaku L sempat menghilang dari kampung bersama seorang anaknya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved